Sebelum mengikuti diskusi terbatas, Selasa (17/8/2021), yang mengambil tema ‘Transformasi Ekosistem UMKM Masa Depan’, Menkop dan UKM Teten Masduki, mengunjungi JNE UKM Fulfillment Center di lantai 11 Smesco Bulding, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Dalam kunjungan tersebut menteri Teten didampingi Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi Soeprapto dan Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi.
Dalam kunjungannya ke JNE UKM Fulfillment Center, Menteri Teten Masduki penuh antusias mendengarkan penjelasan dari Mohamad Feriadi mengenai JNE UKM Fulfillment Center yang bisa menjadi solusi tepat bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna mendorong percepatan transformasi UMKM nasional, baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang.
JNE UKM Fulfillment Center diperkirakan bisa menampung 1.700 UMKM dengan kapasitas hingga 250 ribu item produk dari para pelaku UMKM. Tentunya, fasilitas ini pun bisa melahirkan banyak pengusaha serta mempekerjakan banyak orang.
Baca juga : Pegiat Literasi Kang Maman Suherman Apresiasi Program Vaksin Massal JNE
Selain Teten Masduki dalam kesempatan tersebut, juga tampak hadir Direktur Smesco Leonard Theosabrata, Staf Khusus Menkop dan UKM Fiki Satari serta Ketua Ikatan Warung Padang Indonesia (IWAPIN) Alfian. Hadir pula dari pimpinan Wahyoo sebuah platform digital bagi para pengusaha warung Tegal (warteg), pimpinan dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan pimpinan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
Setelah mendengarkan penjelasan dari Mohamad Feriadi, Menteri Teten bersama para peserta mengikuti agenda utama diskusi terbatas yang mengangkat tema ‘Tranformasi UMKM Masa Depan.’ Dalam sambutannya Teten menjelaskan mengenai keberlanjutan pelonggaran kegiatan UKM dan UMKM.
Hal karena selama pemberlakuan PPKM yang hingga saat ini berjalan, berdampak pada omset para pengusaha UKM serta UMKM belum bergerak naik, sekalipun pemerintah sudah memberi kelonggaran menjalankan usahanya.
“Masalah pelonggaran sudah dilakukan, tetapi memang omset belum naik, ini yang sangat penting untuk dibahas karena di sini banyak hadir asosiasi. Pelonggaran setiap daerah juga tentu berbeda-beda. Ini juga dilakukan di banyak negara, seperti Singapura, Korea Selatan dan negara-negara lainnya”, terang Teten.
Teten pun melanjutkan, “Yang menjadi tugas dan pekerjaan rumah saat ini, bagaimana mendorong para pelaku UKM dan UMKM harus kembali menggeliat tetapi Prokes juga harus dijaga supaya kesehatan pulih dan ekonomi bangkit”.
Ia juga menjelaskan bahwa kementerian yang dipimpinnya, sekarang sedang membangun pengembangan UKM dan UMKM masa depan. Untuk itu perlu dibahas dari mulai pembiayaan, kewirausahaan, logistiknya hingga akses pasar.
“Di sini sudah hadir pihak-pihak kompeten yang bisa membangun pengembangan UKM dan UMKM masa depan seperti perwakilan dari BI, BRI, BNI, dari Telkomsel, dari JNE, dan juga perwakilan dari yang lainnya. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada yang hadir,” bebernya.
Baca juga : Komitmen JNE Berkontribusi dalam Ekosistem UMKM
Sementara itu, Mohamad Feriadi dalam diskusi tersebut, mengutarakan, di mana JNE yang didukung oleh jaringan lebih 7000 titik di seluruh indonesia sangat menaruh perhatian terhadap para pelaku UMKM dan UKM di daerah. JNE juga merasa bersyukur bersama Smesco dan Yukbisnis bisa membangun UKM Fulfillment Center, sehingga bisa membantu UMKM dan UKM dari mulai processing, order system, packaging hingga delivery.
“JNE tengah membangun Mega Hub di Bandara Mas, Tangerang, yang bisa mensortir 48 ribu paket per jam dan sekarang sudah rutin mencarter pesawat kargo. Itu semua untuk mengakomodasi kebutuhan para pelaku UMKM dan UKM, termasuk yang ada di daerah agar mereka bisa terus maju dan berkembang serta mempunyai masa depan yang lebih baik,” ujar Mohamad Feriadi.
Ke depan, tambah Mohamad Feriadi, seluruh kantor cabang utama JNE bisa menyediakan fulfillment bagi UMKM dan UKM maupun Industri Menengah Kecil (IKM) dengan tujuan untuk memudahkan aktivitas distribusi barang.
“Dengan menggunakan fasilitas fulfillment pergudangan, para pelaku UMKM, UKM maupun IKM dapat mengalihkan biaya penyimpanan yang tadinya fixed cost menjadi variable cost dan sudah masuk dalam komponen biaya distribusi barang”, terangnya.
Feriadi pun mengungkapkan bahwa fasilitas ini akan mewujudkan efisiensi biaya bagi UMKM, UKM dan IKM serta mempercepat distribusi produk-produk barang yang dihasilkan. “Pada akhirnya, JNE selama ini ingin terus membantu mengembangkan dan memperluas pangsa pasar mereka,” pungkasnya. *
Baca juga : Syarat Wajib Vaksin Masuk Mall Demi Menyelematkan Pelaku Usaha