Menkop UKM : Tanpa Digitalisasi UMKM Akan Tertinggal

 

Maraknya perkembangan digitalisasi yang tumbuh subur layaknya jamur, membuat siapapun harus cepat beradaptasi, termasuk juga para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM). Bila tidak, maka sektor usaha yang ditekuninya akan tertinggal.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, zaman ini merupakan zaman digitalisasi hampir di segala bidang. Oleh karena itu, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) harus bertransformasi ke ekonomi digital.

“Siapa yang bisa mengikuti perkembangan zaman, akrab dengan industri 4.0 dimana salah satunya digitalisasi maka ia atau usahanya akan maju dan berkembangan,” kata Teten.

“Terbukti, mereka yang terhubung ke dalam ekosistem digital lebih memiliki daya tahan di tengah pandemi Covid-19 ini. Tantangan terbesar kita, minimnya koperasi yang memanfaatkan ekosistem digital ini dalam pengelolaan koperasinya,” lanjut Teten.

BACA JUGA : Manuver Pegawai Lapangan Jadi Pengusaha Fashion Sport

Menurut Teten, baru sekitar 0,73 persen atau sejumlah 123.048 unit dari jumlah koperasi aktif yang sudah memiliki website. Sementara yang lainnya belum, karena itu digitalisasi Koperasi dan UMKM menjadi salah sati agenda prioritas untuk KemenkopUKM untuk mencapai efisiensi dan efektivitas layanan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi Kantor Pusat Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang,
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi Kantor Pusat Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang,

Teten menjelaskan bila transformasi digital perlu dukungan semua pihak. Kolaborasi antar pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha, komunitas dan media, merupakan pilar pentahelix yang perlu memiliki visi yang sama untuk mendorong masyarakat koperasi memasuki ekosistem digital.

“Hari ini kita menyaksikan salah satu implementasi digitalisasi koperasi yaitu peluncuran digitalisasi laporan keuangan di KSP Kopdit Obor Mas. Saya mengapreasiasi karena selain memfasilitasi pembiayaan murah ke anggota, KSP Kopdit Obor Mas juga selalu melakukan gebrakan digitalisasi bagi anggotanya,” ujarnya.

KSP Kopdit Obor Mas sebelumnya sudah meluncurkan aplikasi KSP Kopdit Obor Mas.Tahun 2020, KSP Kopdit Obor Mas telah mendapatkan pinjaman dari LPDB-KUMKM sebesar Rp 150 miliar, dan merupakan salah satu koperasi yang dipercaya untuk menyalurkan dana KUR.

Teten mengharapkan, pinjaman dapat diakses dengan mudah oleh anggota yang sebagian besar bergerak di bidang sektor riil. Dia juta meminta masyarakat pelaku Koperasi dan UMKM mengembangkan Koperasi Pangan di NTT. Bisnis modelnya adalah petani bergabung dalam suatu kelembagaan koperasi, petani dapat fokus bercocok tanam dan meningkatkan kualitas dan jumlah produksinya.

BACA JUGA : Awas! Jangan Percaya Situs Hoaks BLT UMKM!

MENTERI KOPERASI DAN UKM TETEN MASDUKI/ Dok. http://www.depkop.go.id/

 

Sedangkan pengolahannya, lanjut Teten, sampai ke produk akhir (end product) akan ditangani oleh koperasi yang bertindak sebagai aggregator/avalist/offtaker dari produk petani/nelayan.

Hulu ke hilir terhubung, kata dia, terintegrasi baik pembiayaan sampai dengan akses pasar dengan melibatkan kelompok usaha (K/L) terkait seperti BUMN, BUMD, maupun swasta.

Teten mengatakan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, fokus bangun satu atau maksimal dua model bisnis korporatisasi petani/nelayan di provinsi sampai terbangun model yang betul-betul berjalan dan semoga NTT dapat menjadi salah satu dari provinsi percontohan.

Exit mobile version