Menyelaraskan Regulasi Ekosistem Logistik Nasional

Kemenhub dorong regulasi yang mendukung ekosistem logistik nasional

Kementerian Perhubungan mendukung penuh keberlanjutan ekosistem logistik nasional.

JNEWS – Kementerian Perhubungan terus berupaya memperkuat dan mendukung ekosistem logistik nasional atau National Logistics Ecosystem (NLE) melalui berbagai produk regulasi yang dikeluarkan.

Hal ini dikemukakan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hartanto saat menjadi narasumber pada kegiatan Hub Talks “Kontribusi Dunia Usaha dalam Pembangunan Transportasi dan Logistik” beberapa waktu lalu.

“Kita sebagai regulator mengorkestrasikan supaya regulasi-regulasi yang menjadi produk kami mampu menjadikan proses bisnis di dunia logistik bisa ditunjang atau aplikatif,” ujar Hartanto.

Hartanto menyatakan, Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau, karenanya peran utama Kemenhub adalah bagaimana menghubungkan wilayah negara ini. Guna mewujudkan hal tersebut, tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana, serta kerja sama dengan stakeholder, termasuk berkaitan dengan ekosistem logistik nasional, di mana upaya yang dilakukan adalah terus melanjutkan kolaborasi dengan stakeholder sektor logistik.

“Disparitas di pulau-pulau kami usahakan secepatnya bisa setara. Sampai saat ini kita terus berupaya bekerja sama secara baik dengan stakeholder yang ada. Kita saling berkoordinasi dan berkomunikasi. Tanpa koordinasi tidak ada ekosistem logistik nasional yang output-nya bisa diterima masyarakat. Kami akan terus dukung keberlanjutan ekosistem logistik nasional dengan menyelaraskan regulasi yang dibutuhkan,” kata Hartanto.

Baca juga: Mengenal Kode Bandara di Indonesia yang Lazim Dipakai Industri Logistik

Pada kesempatan yang sama, CEO Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengatakan, pada 2023 PIS beserta grupnya telah mengangkut 160 miliar liter energi ke seluruh wilayah Indonesia. Namun, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai tantangan seperti tantangan alam, sumber daya manusia, keamanan serta keselamatan.

“Tapi tantangan itu sampai saat ini bisa dihadapi dengan baik karena indikatornya, dalam energi tidak boleh ada istilah kelangkaan. Inilah yang tentunya kami sangat berterima kasih ke perhubungan laut dan stakeholder terkait, karena ini tidak terlepas dari support yg diberikan selama ini,” ujar Yoki. *

Exit mobile version