JNEWS – Kerajinan dari bambu merupakan salah satu favorit masyarakat dan produk unggulan perajin. Bahan baku bambu murah dan mudah didapatkan. Bambu juga fleksibel dan mudah dibentuk. Bahkan YouTuber cantik Li Ziqi bisa membuat kursi sendiri dari bambu. Hasil akhir kerajinan bambu memancarkan suasana tropis yang kental dan awet.
Namun masih banyak orang yang ragu membeli atau memiliki kerajinan dari bambu. Alasan mereka karena bambu dapat berubah kusam, permukaannya berjamur hitam dan bagian dalamnya mengeluarkan semacam bubuk putih.
Ada dua kemungkinan yang menyebabkan hal itu terjadi, yaitu kurangnya penanganan ketika proses pembuatan dan kurang perawatan selama pemakaian.
Kelebihan dan Kekurangan Bahan Kerajinan dari Bambu
Tanaman bambu banyak ditemui di tepi sungai. Bambu memiliki sistem perakaran yang mampu mencegah erosi atau longsor. Sebagai kerajinan, berikut adalah kelebihan bahan kerajinan dari bambu, yang dikutip dari laman Kementerian LHK:
- Lebih kuat dari kayu.
- Dapat digunakan pada umur tumbuh yang cepat, yaitu 2-4 tahun.
- Dapat menjadi peralatan makan yang tahan panas tapi bukan berarti didekatkan dengan api.
- Mudah dibentuk atau elastis.
- Dapat ditemukan di seluruh Indonesia.
- Dengan perlakukan khusus, bambu bisa tahan hingga 25 tahun.
- Dapat dijadikan kontruksi rumah tahan gempa.
- Merupakan ciri khas desain tropis.
- Bambu jenis tertentu memiliki kekuatan tensil 28.000 per inci. Sedangkan kekuatan tensil baja hanya 23.000 per inci. Kekuatan tensil atau tensile strength adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan suatu material.
- Perawatannya mudah.
Setiap bahan atau produk dari bahan alam pasti juga memiliki kekurangan. Berikut adalah kekurangan bahan kerajinan dari bambu:
- Jika tidak ada perlakuan khusus pada proses pembuatannya, kerajinan bambu akan mudah diserang kumbang bubuk. Ini menyebabkan bambu digerogoti dan mengeluarkan bubuk putih.
- Jika proses pembuatan kurang memadai, permukaan luar bambu dapat ditumbuhi jamur berwarna hitam.
- Bambu jarang disambung dengan paku karena akan pecah. Umumnya sambungan dilakukan dengan pasak atau simpul yang membutuhkan keahlian khusus.
- Bambu mudah terbakar.
Tip Membeli Kerajinan dari Bambu
Kerajinan dari bambu dapat dibeli di pusat-pusat kerajinan bambu yang tersebar di Indonesia, di toko-toko kerajinan atau di supermarket. Salah satu sentra kerajinan bambu yang terkenal di Yogyakarta adalah Tunggak Semi di daerah Sleman. Berikut tip untuk mendapatkan produk bambu yang berkualitas:
- Pilih yang teksturnya benar-benar kering. Bambu yang terasa lembap di tangan akan mudah berjamur. Biasanya bambu yang benar-benar kering akan terasa lebih ringan.
- Pilih yang rautannya halus. Selain tidak melukai tangan, rautan yang halus tidak memberi celah untuk jamur dan serangga tumbuh.
- Pilih yang memiliki anyaman ketat sehingga tidak memberi celah untuk debu dan kotoran menyelip.
- Pilih yang sudah dilapisi cat coating. Saat ini sudah banyak pilihan coating di pasaran dengan berbagai efek, termasuk untuk tampilan alami. Lapisan ini membuat produk kerajinan tampak lebih cemerlang dan bersih, serta melindungi produk tersebut dari jamur dan serangga.
- Untuk produk mebel atau furnitur, lebih baik membeli di perajin. Jika suatu saat perabotan tersebut rusak atau perlu diremajakan, bisa dibawa ke perajin tersebut untuk diperbaiki.
- Untuk pagar atau eksterior lainnya yang terkena matahari atau menyentuh tanah langsung, pilih perajin atau vendor tepercaya karena bambu untuk eksterior membutuhkan perlindungan ekstra. Bahkan proses awal produksinya cukup rumit melalui proses perendaman yang cukup lama agar awet.
Perawatan Bahan Kerajinan dari Bambu
Para pemilik kerajinan bambu wajib melakukan perawatan seperti halnya perabotan dari bahan lain. Berikut adalah perawatan kerajinan dari bambu yang dianjurkan:
- Jika membeli produk tradisional yang masih polos, lapisi dahulu dengan coating atau cat pelapis sebelum dipajang atau dipakai. Coating bambu banyak dijual di pasaran dengan harga murah. Produk tradisional yang dijual di pasar-pasar banyak yang unik dan fungsional. Namun umumnya perajin tradisional langsung menjual produknya ke pasar setelah selesai dianyam tanpa finishing lengkap.
- Untuk kursi dan hiasan teras, letakkan di sisi yang tidak terkena matahari langsung agar tidak cepat kusam.
- Untuk interior, hindari penempatan di lokasi yang lembap agar tidak tumbuh jamur atau menjadi sarang rayap.
- Jika sudah telanjur menjadi sarang rayap atau kutu lainnya, semprot atau usap dengan bensin, lalu keringkan. Di pasaran juga sudah ada bahan kimia yang bisa disemprotkan untuk membasmi kutu. Tindakan pencegahan selanjutnya bisa dilakukan dengan meletakkan kapur barus di dalam atau dekat kerajinan yang tidak digunakan sebagai peralatan makan.
- Untuk peralatan dapur dan makan, segera cuci dan keringkan setelah pemakaian. Mendiamkan peralatan dari bambu di bak cuci piring akan memudahkan tumbuhnya jamur.
- Bersihkan secara rutin meski tidak digunakan menggunakan lap kain yang lembut. Pengelapan akan membuat jamur gagal tumbuh. Gunakan kuas untuk bagian-bagian yang tersembunyi. Pembersihan kerajinan bambu yang berukuran besar juga bisa dilakukan dengan penyedot debu dengan kapasitas yang sesuai.
- Lakukan coating atau pelapisan ulang tiap setengah atau satu tahun sekali. Misalnya sebelum hari raya. Agar coating merata, amplas dahulu permukaan bambu tersebut sehingga sisa coating lama yang sudah tidak merata dapat mengelupas.
Memiliki kerajinan dari bambu merupakan cita-cita sebagian masyarakat untuk menghadirkan suasana tropis. Pemilihan produk dan perawatan yang benar akan membuat kerajinan ini tetap indah dalam waktu lama.