JNEWS – Milk bun Thailand sebanyak 1 ton hasil sitaan dari jastip atau jasa titipan dimusnahkan oleh Bea Cukai Indonesia baru-baru ini. Kue ini memang sedang viral dan digemari. Tak heran, yang ingin membeli harus rela antre panjang untuk mendapatkannya.
Tak ayal, hasil sitaan sebanyak itu tetap mengejutkan banyak orang. Satu ton milk bun tersebut senilai kurang lebih Rp400 juta, dan berasal dari 33 kali sitaan. Jadi jika dihitung, setiap orang bisa membawa puluhan hingga ratusan pak. Hal ini sudah pasti melanggar ketentuan yang membatasi pembawaan makanan olahan ke Indonesia maksimal 5 kg per orang.
Yang menggemari roti ini hanya bisa menelan ludah melihat sedemikian banyak roti dengan cita rasa fantastik ini dimusnahkan. Sedangkan yang baru mendengar tentang roti ini akibat pemberitaan tersebut menjadi penasaran.
Apa itu Milk Bun?
Dari tampilannya, roti ini seperti roti kasur di Indonesia, yang ditumpahi susu bubuk sehingga disebut juga snow bun. Setelah dicicipi, roti ini memiliki tekstur yang lembut dengan rasa gurih dan manis khas susu bubuk. Belakangan roti ini kemudian berkembang, dan diisi dengan berbagai macam rasa. \
Milk bun sebenarnya bukan roti asli dari Thailand. Bentuk dan tekstur milk bun dari Thailand ini mirip dengan Japanese milk bun, Japanese milk bread atau Hokkaido milk bread yang lebih dulu populer di Jepang. Namun cita rasa roti buatan Jepang lebih sederhana dibandingkan dengan milk bun Thailand yang kaya rasa, terutama karena penggunaan susu yang banyak. Roti sobek Jepang juga ada yang ditaburi tepung tetapi hanya tipis-tipis saja.
Di Indonesia, milk bread pernah populer di kalangan ibu-ibu pada masa pandemi karena mudah dibuat sendiri di rumah. Pada saat itu, membeli roti dari luar rumah mengandung risiko yang sangat besar sehingga para ibu memilih membuat roti sendiri. Resep Hokkaido milk bread dianggap sangat mudah dan dapat dibuat tanpa mixer.
Sebenarnya roti lembut dari Jepang dan Thailand tersebut sudah merambah beberapa kota di Indonesia, tetapi para penggemarnya menuntut yang autentik. Karena itu, tawaran untuk membelikan roti susu ala Thailand langsung dari negaranya menjadi laris. Para selebritas dan influencer yang memamerkan roti hasil buruan mereka di akun media sosial turut mendongkrak popularitas roti yang lembut ini.
Baca juga: 4 Cara Membuat Donat yang Empuk Antigagal untuk Jualan
Asal Usul Milk Bun
Tidak banyak sumber yang bisa mengonfirmasi tentang asal-usul roti dari Thailand ini. Sebagian menyatakan bahwa itu merupakan modifikasi dari Japanase atau Hokkaido milk bread. Hokkaido milk bread sendiri di Jepang disebut shokupan. Jadi, ada banyak nama lain dari roti viral ini.
Dikutip dari SBS Food, shokupan pertama kali dikenal pada tahun 1880, yang dibuat oleh juru masak dari Inggris untuk para ekspatriat dan tentara. Pada era Meiji, shokupan makin dikenal di kalangan orang-orang barat.
Ketika beras sulit didapatkan pada masa setelah perang, roti ini menjadi bagian dari hidangan kyushoku atau makanan kantin sekolah. Setelah itu, shokupan makin populer sebagai hidangan sarapan keluarga-keluarga di Jepang.
Transformasi Shokupan ke Milk Bun
Umumnya shokupan ada 2 bentuk, yaitu yama atau seperti gunung dan kaku yang berbentuk kotak. Karakter shokupan yang direkomendasikan para juru masak Jepang adalah mochi-mochi, yaitu lembut, ringan dan sedikit kenyal seperti mochi, kue beras tradisional Jepang.
Pada perkembangannya, shokupan menjadi lebih lembut dan creamy. Bahkan dalam promosi-promosi tentang roti tersebut selalu ditunjukkan adegan menyobek roti sehingga terlihatnya tekstur yang berongga-rongga dan sangat lembut. Tekstur ini segera digemari oleh masyarakat Jepang.
Ada 3 macam faktor yang menentukan kelembutan shokupan, yaitu susu, krim dan metode pembuatan. Salah satu metode pembuatan yang terkenal adalah yudane.
Diperkirakan roti susu Thailand yang sekarang viral itu telah dimodifikasi bahan dan proses pembuatannya, sehingga menghasilkan tekstur yang sangat lembut dan rasa yang enak. Hebatnya lagi, buatan Thailand tetap enak dimakan dalam kondisi dingin sehingga disebut cold milk bun. Mungkin karena itu pula teksturnya tidak berubah dan rasanya tetap enak meski sudah menyeberangi negara.
Modifikasi juga dilakukan dengan menambahkan isian stroberi, cokelat, pandan, dan sebagainya. Roti susu ala Thailand ini juga bisa dimodifikasi dnegan cara lain lain yang membuat roti mereka lebih dari sekadar roti sobek dengan rasa susu, yaitu dengan menumpahkan susu bubuk di atas roti tersebut.
Baca juga: 5 Kue Buka Puasa Tanpa Oven: Resep Mudah Tanpa Ribet
Viralnya milk bun merupakan pelajaran bisnis kuliner yang berharga. Inovasi harus dilakukan dengan usaha yang total. Konsumen dapat melakukan apa pun yang kadang seperti tidak masuk akal jika sudah menyukai sesuatu atau terpengaruh tren.