Di era digital seperti saat ini, terutama di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, para pemilik usaha tak ketinggalan pelaku UMKM dituntut untuk bisa beradaptasi dengan dunia digital. Meski saat ini sudah cukup banyak dari pelaku UMKM yang beralih menggunakan sistem digital atau digitalisasi, ternyata masih cukup banyak miss konsepsi di kalangan pelaku UMKM terkait digitalisasi.
Pendapat tentang miss konsepsi digitalisasi di kalangan pelaku UMKM ini disampaikan oleh Dharma Simorangkir, Senior Vice President Enterprise Account Management Telkomsel dalam sebuah webinar bertajuk Telkomsel Sinergi untuk Negeri yang diselenggarakan secara online di platform MAXstream. Menurut Dharma, digitalisasi tidak hanya sebatas memiliki lapak online, tapi lebih dari itu.
“Inilah miss konsepsi yang terjadi, bahwa digitalisasi tidak sama dengan online store. Jadi, bukan hanya para UMKM memiliki lapak online saja, melainkan harus ada pemasaran digital yang menyeluruh. Online store itu kita tempatkan sebagai kanal pembelian saja,” ujarnya.
Baca Juga: Menkop UKM: Transformasi Digital Berperan Penting untuk UMKM
Seperti yang disampaikan oleh Dharma, pandemi membawa dampak yang serius terhadap perkembangan UMKM di Indonesia. Sesuai data, UMKM di Indonesia ternyata 50%-nya mengalami penurunan terhadap pendapatan selama pandemi ini terjadi. Namun terjadi pula peningkatan di beberapa sektor yang tumbuh.
Hal ini dikarenakan perbedaan penanganan dari tiap-tiap UMKM terhadap behavior pelanggan sehingga digitalisasi menjadi sangat penting untuk dilakukan dan juga bagaimana UMKM ini bisa beradaptasi terhadap digitalisasi.
Maka dari itu, lanjut Dharma, dibutuhkan beberapa tahap untuk menciptakan pemasaran digital yang menyeluruh, di antarnaya harus ada penjajakan, fase pertimbangan, tahap making decision, dan adanya rekomendasi dari pembeli. Pada tahap penjajakan, para pelaku harus membuat konten yang menarik dan menggelitik agar calon pelanggan mau melirik.
Di tahap berikutnya untuk bisa menjadi pertimbangan bagi pelanggan adalah membuat konten-konten yang mengulas seputar produk, baik itu perbandingan harga dan berbagai hal yang menarik untuk dilakukan pembelian. Sementara untuk tahap makin decision, dibutuhkan promo-promo menarik untuk mendorong calon pelanggan melakukan pembelian saat itu juga.
Kemudian ketika seorang pelanggan sudah tertarik dan puas terhadap produkmu, maa tidak menutup kemungkinan nantinya akan merekomendasikan produ tersebut kepada orang lain. Hal ini tentu menjadi sebuah marketing tools yang ampuh.
Baca Juga: Tips Memilih Kemasan Makanan yang Aman untuk Dikirim
Pilar Digitalisasi UMKM
Selain memahami tahap-tahapan digitalisasi, pelaku UMKM juga diharapkan untuk mengerti pilar-pilar digitalisasi UMKM. Adapun pilar-pilar yang dimaksud meliputi:
1. Digitalisasi Pemasaran
Pilar yang satu ini meliputi E-Commerce, Marketplace, Social Media, Online Delivery, Website, dan iklan digital.
2. Digitalisasi Proses Bisnis
Pada tahap ini biasanya dilakukan ketika kamu membuka cabang baru, sehingga membutuhkan berbagai aplikasi baru meliputi aplikasi kasir/POS, aplikasi akuntansi, aplikasi Human Resources, aplikasi stock, logistik, analisa data, pengelolaan Bisnis, dan aplikasi komunikasi
3. Digitalisasi Keuangan
Pada pilar ini, biasanya terjadi setelah pemasaran berhasil dan proses bisnis berjalan lancar sehingga akan membutuhkan proses pembayawan yang cepat meliputi e-Money/t-Wallet, online transfer, pinjaman modal usaha teakreditasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
4. Digitalisasi Ilmu dan Pengetahuan
Dalam pilar ini, kamu sebagai pelaku usaha harus up to date tentang ilmu-ilmu terbaru seputar digital melalui e-Learning, video learning, social media insight, dan online news & article.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Magnet Baru Kebangkitan UMKM NTB