Momen Istimewa Idul Fitri 1443 H Bagi Presdir JNE Bersama Keluarga Besar

Setiap tahun, Presdir JNE M. Feriadi Soeprapto bersama keluarga besarnya berkumpul di Yatuna. Selain mengumandangkan takbir bersama, juga diadakan santunan kepada para anak yatim, tuna netra, janda tidak mampu dan dhuafa lainnya.

Ada rasa haru bagi Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto setiap mendengar kumandang takbir di malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri. Begitu juga malam takbiran tahun ini, sebab  terasa istimewa dapat kembali berkumpul dengan keluarga besarnya di Yayasan Tuna Netra dan Anak Yatim (Yatuna) yang ada di Kampung Makassar, Jakarta Timur.

“Sejak dulu, setiap malam takbiran, kami selalu berkumpul di Yatuna, baik selama Bapak Soeprapto masih ada maupun setelah beliau meninggal dunia. Bersyukur masih ada Ibu Soeprapto, sehingga kami semua anak-anak, menantu, para cucu dan keluarga besar lainnya bisa berkumpul bersama dengan para anak-anak yatim, tuna netra, janda tidak mampu dan lainnya. Alhamdulillah, kami bisa berbagi rezeki kepada mereka semua yang datang takbiran bersama di Yatuna,” ungkap M. Feriadi saat berbincang dengan JNEWS.

Menurut M. Feriadi, tradisi takbiran bersama di Yatuna akan terus selalu diadakan, sebab bagi keuarga besarnya, itu adalah bentuk rasa syukur setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. “Makna Hari Raya Idul Fitri  adalah hari kemenangan bagi umat Islam, setelah sebulan penuh beribadah puasa sehingga pada akhirnya kita kembali suci. Tetapi jangan lupa setelah Idul Fitri adalah ujian yang sesungguhnya, untuk terus beribadah melanjutkan kebaikan-kebaikan yang kita lakukan selama Ramadhan,” ujarnya.

Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto bersama isteri dan anak-anaknya.

Malam takbir Ramadhan 1443 H kali ini, keluarga besar M. Feriadi juga mengadakan kegiatan santunan meski secara terbatas kepada ratusan anak yatim, tuna netra, janda tidak mampu dan lainnya. “Seluruh keluarga besar bisa berkumpul di malam takbir tahun ini. Karena masih suasana pandemi walau sudah landai, namun kita batasi, kalau sebelum pandemi biasanya ada lebih dari 3.000 orang datang, malam takbir kemarin kita sengaja batasi yang datang,” ujarnya. “Banyak kenangan manis setiap Hari Raya Idul Fitri tiba dengan almarhum Bapak Soeprapto, terutama masalah berbagi yang hingga kini akan saya dan keluarga besar teruskan ajaran tersebut,” tambahnya.

Terkait operasional JNE sepanjang Ramadhan hingga Lebaran, M. Feriadi mengaku bersyukur karena berjalan dengan lancar. “Peak season terjadi peningkatan kiriman dan itu semua berkat keras semua bagian yang ada di JNE baik itu yang ada di back office maupun di lapangan. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih dan selamat kepada semua Ksatria dan Srikandi JNE di seluruh Indonesia yang sudah menyukseskan operasional di masa peak season Ramadhan hingga Lebaran,” terangnya.

“Saya berpesan dan berharap kepada seluruh Kstaria dan Srikandi, setelah hari kemenangan tiba, maka ujian sesungguhnya adalah hari mendatang. Tetaplah bekerja keras dan bekerja cerdas, sehingga JNE terus berjaya dan memberikan manfaat kepada banyak orang. Atas nama keluarga besar Bapak Soeprapto, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Minal Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir Batin,” tutup M. Feriadi. *

Baca juga: Cara Simpan Ketupat Sisa Lebaran Biar Tetap Aman Disantap

Exit mobile version