Dalam hitungan hari, tepatnya 10 Agustus nanti, umat Muslim akan memasuki tahun baru Hijriyah yakni 1 Muharram 1443 H. Setiap memasuki 1 Muharram, ada makna yang terkandung di dalamnya yaitu berhijrah ke kehidupan lebih baik, baik itu yang berhubungan dengan Allah SWT maupun dengan manusia.
Tahun baru Hijriah perhitungannya dimulai sejak Nabi Muhammad SAW hijrah dari Kota Mekah ke Kota Madinah, yang bertepatan dengan tahun 622 Masehi. Sejak itulah dimulai adanya perhitungan pananggalan kalender Islam.
Mengambil momen dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW tersebut, menurut pendakwah kondang Ustadz Wijayanto yang beberapa kali pernah mengisi tausiyah di JNE, maka tahun baru Hijriah dimaknai sebagai hijrahnya asas kehidupan secara universal.
“Tumbuhan yang tadinya benih kemudian berubah menjadi pohon dan memberikan manfaat. Hewan yang tadinya telur berubah menjadi seekor unggas, bumi, bulan dan matarahi terus berputar, itu semunya adalah proses hijrah,” tutur Ustadz Wijayanto, saat berbincang dengan JNEWS, Kamis (5/8/2021).
Baca juga : Dengan Prokes Ketat, JNE Gelar Pemotongan Hewan Kurban di Medan dan Pangkal Pinang
Adapun hijrah bagi manusia, khususnya bagi umat Muslim adalah berubah atau berpaling menuju lebih baik. Ibadah menjadi lebih meningkat begitu juga di masa pandemi, tubuh harus lebih sehat serta penanganan wabah Covid-19 harus lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
“Bagi kita umat Muslim, momen 1 Muharram adalah untuk meningkatkan amalan yang berhubungan dengan Allah SWT maupun amalan yang berhubungan dengan manusia”, jelas Ustadz Wijayanto juga berprofesi sebagai dosen di UGM Yogyakarta ini.
“Hubungan dengan Allah ditandai dengan meningkatnya ritual pelaksanaan ibadah kita, baik itu yang wajib maupun sunnah. Sedangkan dengan sesama manusia, bisa dilakukan dengan salah satu caranya adalah memperbanyak sedekah”, lanjutnya.
Ustadz Wijayanto pun mengatakan, “Bulan Muharram disebut juga sebagai bulannya sedekah, sehingga disaat wabah Covid-19 dan adanya kebijakan PPKM seperti sekarang ini, sedekah kepada yang membutuhkan adalah sangat pas”.
Sementara bagi Ksatria dan Srikandi JNE, Ustadz Wijayanto berpesan agar 1 Muharram 1443 H selain peningkatan ibadah juga dimaknai sebagai berhijrah dengan meningkatkan produktivitas kerja.
“Peningkatan produktivitas kerja harus dilandasi dengan semangat ingin membuat perubahan ke arah yang lebih baik lagi dan membuat harapan baru serta tidak lupa selalu membuat evaluasi agar meraih kesuksesan yang maksimal,” tambahnya.
Baca juga : Ayo Berkurban di Idul Adha 1442 H Ketika Pandemi Covid-19
Terkait 1 Muharram sebagai awal Tahun Baru Hijriyah, harus terus disosilisasikan, karena tahun Hijriah merupakan kalender Islam, di mana pelaksanaan ibadah baik yang wajib maupun sunnah berpatokan pada kalender Islam, seperti puasa Ramadhan, ibadah haji dan lain sebagainya.
“Kita semua jangan berhenti untuk mensosialisasikan Tahun Baru Hijriyah, karena kalender Islam adalah Hijriyah. Peringati 1 Muharram dengan banyak bersedekah, itulah amalan yang utama,” pungkas da’i yang wajahnya sering wara-wiri di layar TV nasional untuk mengisi acara tausiyah ini. *