JNEWS – Museum Ranggawarsita bukan cuma tempat menyimpan benda-benda lama. Di sini, sejarah dan budaya Jawa Tengah terasa dekat dan hidup.
Letaknya di Semarang, tepat di sisi barat kota, membuat museum ini jadi salah satu destinasi menarik buat yang ingin mengenal Jawa Tengah lebih dalam. Banyak hal menarik yang bisa ditemukan, terutama buat yang suka hal-hal berbau masa lalu.
Sejarah Museum Ranggawarsita
Dikutip dari situs resmi Museum Ranggawarsita, pendirian museum ini dimulai dari sebuah langkah awal yang cukup panjang. Semua berawal pada tahun 1975 lewat sebuah proyek rehabilitasi dan permuseuman di wilayah Jawa Tengah. Saat itu, fokus utamanya adalah merintis tempat penyimpanan dan pelestarian benda-benda bersejarah. Usaha ini terus berkembang, hingga akhirnya pada 2 April 1983, museum ini diresmikan sebagai Museum Persiapan oleh Gubernur Jawa Tengah kala itu, Soepardjo Roestam.
Beberapa tahun kemudian, museum ini mendapatkan pengakuan yang lebih besar. Pada 5 Juli 1989, statusnya naik menjadi Museum Provinsi. Peresmian ini dilakukan oleh Prof. Dr. Fuad Hasan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu. Tak hanya berhenti pada perubahan nama saja, status ini juga menjadi tanda komitmen yang lebih kuat dalam merawat kekayaan budaya dan sejarah di Jawa Tengah.
Museum ini akhirnya dikenal secara resmi dengan nama Museum Negeri Jawa Tengah Ranggawarsita, setelah ditetapkan pada 4 April 1990 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Nama Ranggawarsita diambil dari sosok pujangga besar Keraton Surakarta Hadiningrat, Raden Ngabehi Ranggawarsita. Ia dikenal luas lewat karya-karya sastranya yang mendalam dan tajam dalam melihat zaman.
Museum Ranggawarsita sendiri jadi yang terbesar di Jawa Tengah. Koleksinya beragam, mulai dari sejarah, alam, arkeologi, hingga kebudayaan dan pembangunan. Bahkan, ada juga bagian yang membahas wawasan nusantara.
Bangunannya bergaya joglo modern, berdiri megah di atas lahan seluas 1,8 hektare. Kombinasi gaya klasik dan sentuhan post-modernisme ini bikin museum terlihat makin kokoh dan berwibawa.
Baca juga: Itinerary Sehari di Semarang: Wisata, Kuliner, dan Spot Instagramable
Koleksi Museum Ranggawarsita

Museum Ranggawarsita menyimpan hampir 60.000 koleksi yang terbagi dalam 10 jenis koleksi yang berbeda. Ada yang berkaitan dengan alam, sejarah, hingga budaya.
Berikut adalah penggolongan koleksi yang ada di Museum Ranggawarsita:
- Koleksi Geologika, berjumlah 203 benda.
- Koleksi Biologika, berjumlah 618 benda.
- Koleksi Arkeologi, jumlahnya mencapai 5.211 benda.
- Koleksi Historika, berisi 318 benda bersejarah
- Koleksi Filologika, terdiri atas 37 koleksi naskah atau tulisan kuno
- Koleksi Numismatika/heraldika, terdiri atas 44.966 benda
- Koleksi Keramologika, sebanyak 1.200 benda
- Koleksi Etnografika, sebanyak 6.818 koleksi
- Koleksi Teknologika, berjumlah 42 benda
- Koleksi Seni Rupa, sebanyak 397 benda
Semuanya disusun rapi dan bisa dinikmati di ruang-ruang pamer yang luas.
Tata Ruang Pamer yang Terbagi Rapi
Museum Ranggawarsita dibagi dalam empat gedung utama. Masing-masing gedung punya dua lantai. Ada juga satu ruang khusus emas dan satu ruang audiovisual 3D yang bisa dinikmati pengunjung.
1. Gedung A1 dan A2
Lantai satu menyajikan wahana Geologi dan Geografi. Ada berbagai batuan alam, meteorit dari Karanganyar, hingga stalaktit dan stalagmit. Menariknya, meteorit itu dulu dipakai sebagai bahan pamor keris.
Lantai duanya fokus pada zaman purba. Di sini ada fosil kayu, tulang hewan, hingga binatang langka yang diawetkan seperti burung rajawali dan bajing peluncur. Ruang ini serasa membawa pengunjung ke masa ribuan tahun lalu.
2. Gedung B1 dan B2
Di gedung B lantai satu, pengunjung diajak melihat jejak peradaban Hindu-Buddha dan Islam di Jawa Tengah. Mulai dari arca, candi mini, hingga kaligrafi dan Alquran tulisan tangan. Ada juga benda-benda dari masjid kuno.
Lantai dua berisi dunia keramik dan batik. Koleksi keramiknya tak hanya dari Indonesia, tapi juga dari Tiongkok dan Eropa. Diorama yang menggambarkan proses pembuatan gerabah dan batik bikin ruangan ini makin hidup.
3. Gedung C1 dan C2
Lantai satu diisi dengan koleksi perjuangan kemerdekaan. Banyak diorama peristiwa penting seperti Palagan Ambarawa, Serangan Umum 1 Maret, hingga peristiwa PKI di Cepu.
Lantai dua fokus pada teknologi dan kerajinan. Ada contoh alat transportasi, industri rumahan, sampai kerajinan khas masyarakat Jawa Tengah.
4. Gedung D1 dan D2
Di lantai satu, pengunjung bisa melihat perkembangan pembangunan, numismatika, dan tradisi nusantara. Ruangannya juga menyimpan berbagai benda hasil hibah masyarakat.
Lantai dua menampilkan koleksi seni. Ada alat pertunjukan wayang, peralatan musik tradisional, dan kesenian rakyat seperti barongan dan kuda lumping.
5. Ruang Emas
Ruang ini menyimpan koleksi emas dari masa Hindu-Buddha. Ada cincin, kalung, kelat bahu, dan benda-benda upacara keagamaan. Semua berasal dari masa klasik dan masih terawat dengan baik.
6. Pameran Luar Ruangan
Di luar gedung, museum juga memamerkan arca-arca kuno dan replika stupa Candi Borobudur. Cocok buat pengunjung yang suka eksplorasi di area terbuka.
7. Fasilitas Lengkap untuk Pengunjung
Museum Ranggawarsita juga punya berbagai fasilitas pendukung yang bikin pengunjung betah. Berikut beragam fasilitas yang bisa dinikmati di museum ini:
- Perpustakaan dengan koleksi buku sejarah dan budaya yang lengkap
- Ruang audiovisual 3D, menayangkan film dokumenter dan beragam tontonan edukatif
- Gedung Apresiasi, sering digunakan untuk tempat berdiskusi, pertunjukan budaya, hingga meeting.
- Penginapan, tersedia 8 kamar bagi yang membutuhkan tempat beristirahat, lengkap dengan fasilitas AC dan TV.
- Gedung Grha Amarthapura, sering menjadi venue acara besar seperti seminar atau pernikahan.
- Laboratorium, untuk merawat koleksi museum agar tetap terjaga.
- Fasilitas pendukung lain seperti ruang storage khusus untuk koleksi yang masih disimpan, ruang administrasi, toilet, area parkir, kantin, pusat oleh-oleh, termasuk Wi-Fi gratis.
Jadi, berkunjung ke Museum Ranggawarsita bukan cuma belajar, tapi juga bisa jadi pengalaman yang menyenangkan.
Panduan Kunjungan ke Museum Ranggawarsita Semarang
Museum Ranggawarsita berada di Jalan Abdulrahman Saleh No. 1, Semarang, Jawa Tengah. Lokasinya strategis, persis di sebelah bundaran Kalibanteng.
Kalau berangkat dari Simpang Lima, rutenya cukup simpel. Tinggal ambil arah ke Jalan Pandanaran, lalu teruskan ke Jalan Mgr Sugiyopranoto dan Jalan Jenderal Sudirman. Setelah itu, belok kiri begitu mendekati bundaran Kalibanteng. Museum ada di sisi kiri jalan, tak jauh dari pertigaan. Jarak tempuhnya sekitar 5 kilometer, dengan waktu tempuh kurang lebih 11 menit saat lalu lintas lancar.
Untuk masuk ke dalam museum, pengunjung dikenakan tiket yang sangat terjangkau. Dewasa hanya perlu membayar Rp10.000, sedangkan anak-anak dikenai tarif Rp6.000, dan turis asing Rp15.000. Harga ini sudah termasuk akses ke semua ruang pamer.
Museum buka setiap hari, kecuali saat libur keagamaan. Dari Senin sampai Kamis, jam operasionalnya pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Sementara pada Jumat sampai Minggu, museum tutup sedikit lebih awal, yaitu pukul 14.00 WIB. Waktu terbaik untuk datang biasanya pagi hari, saat suasana masih sejuk dan belum terlalu ramai.
Baca juga: Masjid Agung Semarang: Sejarah dan Arsitekturnya yang Unik
Ada cerita panjang tentang Jawa Tengah yang sayang kalau dilewatkan di Museum Ranggawarsita. Kalau ingin mengenal lebih dekat akar budaya dan sejarah di tanah ini, museum ini bisa jadi awal yang pas untuk mulai menyelami semuanya.