JNEWS, Bandung – Roda ekonomi kota Bandung banyak digerakkan oleh kreativitas dan inovasi warganya. Menurut hitung-hitungan Badan PBB di bidang Pendidikan dan Kebudayaan, UNESCO, sekitar 56 persen kegiatan ekonomi di Bandung disumbang oleh sektor industri kreatif, terutama fesyen, desain grafis, dan media digital.
Brand-brand fesyen lokal ternama asal Bandung, seperti Brodo, Eiger, 347, dan, teranyar, Sneakon, punya daya pikat yang sama besarnya dengan brand-brand global di kalangan anak-anak muda. Tak heran, sejak tahun 2015, kota Bandung mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu kota kreatif di dunia dengan masuk ke dalam daftar Creative Cities Network.
Singkatnya, Bandung itu identik dengan muda, modis dan kreatif.
Spirit ini pula yang terwakili dalam acara Bincang Bisnis Ngajak Online 2023 yang mengusung tema “Creativolution” di kota Bandung, di De’Meddeline Cafe Bandung, selasa lalu (15/6/2023), mulai dari pilihan topik, kemasan acara, peserta maupun narasumber acaranya.
Baca juga: Mengenal Viral Marketing: Strategi Bisnis Kekinian yang Wajib Diketahui
Sederhananya, “creativolution” adalah berpikir sekreatif mungkin dalam segala aspek proses bisnis, mulai dari pengembangan dan desain produk, kemasan, hingga content marketing. Nabila Puterina Wahyu, yang mengepalai Business Development brand Eiger, bercerita bahwa Eiger punya fokus tersendiri dalam menerjemahkan creativolution, yaitu menjaga brand identity dan terus merawat engagement dengan pelanggan. “Sejak awal kami menerjemahkan strategi digital marketing dengan terjun ke media sosial dan menggagas ide-ide baru, misalnya rekor 32 jam live streaming, shop entertainment (gabungan live music, talkshow dan online shop),” terangnya.
Decky Sastra memaparkan pengalaman yang berbeda saat mengisahkan marketing story brand Rawtype Riot, sebuah brand jaket ternama yang membawa konsep genuine art & co. Salah satu kiat kreatifnya agar bisa mencuri perhatian adalah dengan memasarkannya sebagai produk yang telah digunakan oleh Presiden Jokowi.
“Untuk menciptakan kesan atas produk kami, kami menjadikan cerita di balik pembuatan produk kami sebagai acuan unique selling point Rawtype Riot. Bagaimana kami bisa menerjemahkan produk kepada klien, seperti cerita grafis dan materi keseluruhan produk yang dikemas bagi segmen pasar kami. Itulah yang kami terapkan secara konsisten dari produk-produk kami yang limited edition,” tutur Decky.
Baca juga: 9 Jenis Frozen Food Terlaris, Cocok untuk Bisnis Rumahan
Founder SNEAKON Adi Pranata juga turut membagikan pengalamannya membesarkan merek yang dimulai dari nol bersama sang istri. Ia mengungkapkan, “Ada proses yang kami terapkan sejak awal memulai bisnis. Diskusi atau brainstorming jadi tahap paling penting. Namun, tren juga menjadi rujukan kami untuk melakukan pengembangan strategi ataupun taktik bagi brand kami. Salah satunya juga dengan melakukan riset,” ungkapnya.
Sebagai perusahaan yang basis pelanggannya adalah pelaku UMKM banyak berkecimpung di sektor ekonomi kreatif, Kurnia Nugraha, Kepala Departemen Media Communication JNE, menyambung bahwa suatu brand atau produk harus punya value atau pembeda dibanding yang lain. “Tugas JNE adalah mendistribusikan produk unik para pelaku UMKM ini,” pungkasnya.
Komitmen ini pula yang tercetus dari Head of Roket Indonesia Lutfhi Safitri. Market bisnis berbasis kreatif seperti fesyen sedang tumbuh pesat dan memerlukan proses distribusi yang tepat agar pain point pelaku UMKM yang basisnya bisnis online bisa teratasi. “ROKET telah berkolaborasi dengan brand-brand lokal ternama di beberapa kota untuk menyediakan pengiriman instan dalam kota, yang sampai tujuan dalam hitungan satu jam,” pungkasnya.
Baca juga: 4 Cara Mengecek Resi JNE dengan Mudah untuk Pelanggan Online Shop