Nikmatnya Sambal Pedas Hj. Lina Bikin Pasar Dunia Nagih

 

Pertamina kembali membuktikan peran Program Kemitraan dalam membantu pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dari beragam latar belakang. Kali ini contoh UMK suskses yang berhasil dibina adalah Lina S. Rahmania pemilik Sanrahfood.

Bermula dari keinginan kecil dan berangkat dari bisnis rumahan, kini UMK Sanrahfood yang menjajakan aneka sambal nusantara dan bebek ini ini pun sudah berkembang drastsis.

“Pada tahun 2015 lalu, berawal ada keinginan punya usaha pada saat suami memasuki masa pensiun. Dimulai dengan berjualan bebek goreng, lalu sambal bebek saya kemas dalam botol dan respon masyarakat sangat baik,” ujarnya.

BACA JUGA : Langkah Pertamina Dongkrak Kemajuan UMK di Era Pandemi Covid-19.

Bebek Frozen Sanrahfood

Prosuk bebeknya kini dijual dalam bentuk makanan beku alias frozen. Dengan aneka sambalnya, kini kedua produk UMK tersebut diklaim telah mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Tak hanya itu saja, wirausaha Sanrahfood yang digeluti oleh Lina juga berkembang pesat. Hingga saat ini, total dia telah memperkerjakan enam karyawan yang diperbantukan guna mengolah produksinya.

Selain untuk kepentingan pribadi, kemahirannya membuat sambal nan lezat juga kerap dibagikan ke banyak orang. Ia kerap memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para ibu-ibu yang akan memasuki masa purna bakti, maupun ibu rumah tangga.

“Kami berikan tips dan trik untuk bisa memulai bisnis yang bisa dibilang mudah dan murah,” imbuhnya.

Lina tidak khawatir bakal banyak pesaing dengan memberikan pelatihan serupa. Bahkan, usahanya kini semakin berkembang terutama setelah memutuskan menjadi mitra binaan Pertamina pada 2020 lalu.

 BACA JUGA : Perjuangan Kurir JNE, Berhadapan dengan Biawak sampai Istri Jadi Kenek

Omzetnya langsung melejir, dari semula Rp 70 juta per bulan, setelah resmi menjadi binaan Pertamina, Lina mampu mengantongi pendapatan drastis hingga Rp 90 juta setiap bulannya.

Peningkatan omzet ini juga berbanding lurus dengan jangkauan pemasaran produk yang cukup luas. Tidak hanya mencakup pasar domestik saja, melainkan produknya sudah pernah dipasarkan hingga Malaysia, Moscow, Australia, Jepang, China, Hongkong, dan Korea Selatan.

“Semoga dengan meluasnya pemasaran ini dapat memperkenalkan sambal khas Indonesia kemata dunia,” harapnya.

Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengapresiasi langkahbisnis yang dijalani oleh Lina. Menurutnya, ia turut membantu Pertamina dalam mengimplementasikan SDGs poin ke-8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta menerapkan ESG dibidang sosial.

BACA JUGA : Kisah Syarah Bakery, dari Garasi Rumah sampai Toko Roti Ternama

“Pertamina akan mendukung para UMK Indonesia agar lebih berdikari dengan pendampingan intensif yang kami berikan hingga UMK mampu naik kelas,” pungkasnya.

Exit mobile version