JNEWS – Mencari oleh-oleh khas Solo menjadi petualangan yang menyenangkan saat berkunjung ke kota yang kaya akan budaya ini. Solo, atau Surakarta, dikenal dengan keragaman kuliner, kerajinan tangan, dan batik yang memikat.
Banyak pusat oleh-oleh khas Solo yang bisa dikunjungi. Namun, pengalaman berbelanja di pasar tradisional menawarkan lebih dari sekadar transaksi jual beli. Dengan belanja di pasar tradisional, ada kesempatan untuk merasakan kehidupan lokal, berinteraksi dengan penjual, dan menemukan kisah di balik setiap barang.
3 Pasar Tradisional untuk Mencari Oleh-Oleh Khas Solo
Dalam perjalanan ini, tiga pasar tradisional di Solo menonjol sebagai destinasi utama untuk menemukan oleh-oleh khas Solo. Pasar Klewer, Pasar Gede, dan Pasar Jongke, masing-masing dengan ciri khas dan koleksi produk yang berbeda, membuka pintu lebih dalam ke kekayaan budaya kota ini.
Di sini, pengunjung dapat menemukan segalanya, dari batik hingga makanan khas yang memanjakan lidah.
Baca juga: 7 Hotel di Solo dengan Rating Google Tertinggi
1. Pasar Klewer
Pasar Klewer berdiri megah di jantung Kota Surakarta, atau Solo, di Provinsi Jawa Tengah. Terletak di Jalan Doktor Radjiman, area ini bukan hanya nadi perekonomian, tapi juga salah satu destinasi utama wisata kota. Dengan lokasi yang strategis berdampingan dengan Keraton Surakarta, pasar ini menyambut pengunjung setiap hari dari pukul 08.30 sampai 16.00.
Sejak awal, pasar ini telah menjadi destinasi utama bagi pencinta kain batik. Pengrajin dari berbagai kota besar seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang, serta sekitarnya, menjual produknya di sini.
Bangunan pasar yang terdiri dari empat lantai ini memiliki kapasitas untuk lebih dari 2.211 pedagang dengan kios mereka sendiri dan 765 pedagang tanpa kios, menurut situs pariwisata resmi Surakarta.
Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai macam baju, batik, kerajinan tangan, serta oleh-oleh dan makanan khas Jawa Tengah. Semua tersedia di bawah satu atap, membuatnya menjadi surga belanja bagi para wisatawan.
Proses revitalisasi dan renovasi yang dimulai sejak tahun 2019 telah mengubah wajah Pasar Klewer. Kini, dengan fasilitas yang lebih modern dan nyaman, pengunjung dapat menikmati pengalaman berbelanja yang tak terlupakan. Transformasi ini menjadikan Pasar Klewer tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai landmark kota yang memikat hati setiap pengunjung.
2. Pasar Gede
Pasar Gede Solo membawa kisah panjang dalam setiap sudutnya. Berdiri sejak tahun 1927, tempat ini bukan hanya pusat perdagangan, tetapi juga destinasi kuliner yang mengundang selera. Menyelami lorong-lorongnya, pengunjung diajak menikmati kekayaan rasa makanan khas Solo.
Seorang sejarawan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Waskito Widi, mengungkapkan bahwa Pasar Gede termasuk dalam daftar pasar tertua di kota ini. Letaknya yang strategis, tidak jauh dari Keraton Kasunanan Surakarta, menambah nilai historisnya.
Sebelum bangunan fisiknya berdiri megah di tahun 1927, area ini telah sibuk dengan aktivitas jual beli sejak pendirian keraton pada tahun 1745. Lokasinya dekat dengan Kali Pepe, sebuah sungai yang dulunya merupakan jalur penting untuk transportasi dan perdagangan.
Beragam oleh-oleh khas Solo bisa ditemukan di Pasar Gede, mulai dari jamu, berbagai jenis buah, kopi, pakaian, bumbu dapur, hingga teh oplosan. Tak hanya itu, berbagai jenis keripik, intip, dan karak juga menjadi incaran para pembeli yang mencari oleh-oleh khas kota ini.
Pengalaman kuliner di Pasar Gede tak kalah menarik. Dengan sajian seperti es dawet selasih, cabuk rambak, tahok, lenjongan, nasi liwet, hingga dimsum, pengunjung dimanjakan dengan berbagai pilihan. Tempat ini menyediakan kesempatan untuk menikmati hidangan lezat sambil duduk santai, menyerap atmosfer pasar yang ramai tetapi menyenangkan.
Ini adalah cara sempurna untuk merasakan kehidupan lokal sambil menikmati kuliner autentik Solo.
3. Pasar Jongke
Di sisi barat Kota Solo, terdapat Pasar Jongke yang sedang menjalani proses revitalisasi. Pasar ini, terbagi menjadi dua zona utama: barat dan timur. Lokasi tepatnya di Jalan Dr. Rajiman, Pajang, di Kecamatan Laweyan, Kota Solo, buka dari pukul 04.00 pagi hingga 02.00 dini hari.
Menurut informasi dari situs resmi Pemerintah Kota Solo, zona barat pasar ini dipenuhi dengan deretan kios yang menawarkan berbagai kebutuhan sehari-hari. Mulai dari sembako, daging, pakaian, hingga jajanan, semua tersedia di sini. Sementara itu, zona timur dikenal sebagai tempat perdagangan sepeda bekas, menjadi surga bagi para penggemar dan kolektor sepeda kuno.
Pasar Jongke, yang mulai beroperasi sejak tahun 1992, akan memiliki tiga lantai dengan total 780 los, 106 kios, dan 135 pedagang tanpa kios tetap. Lantai dasar akan diisi dengan kios yang menawarkan oleh-oleh, kuliner, dan berbagai layanan termasuk kantor administrasi pasar. Lantai pertama direncanakan untuk area parkir kendaraan roda dua dan empat, toilet, generator set, serta area bongkar muat. Lantai kedua akan menjadi rumah bagi lebih banyak kios, toilet umum, rumah pemotongan unggas, toko modern, dan fasilitas publik lainnya termasuk tempat ibadah.
Untuk mereka yang mencari oleh-oleh khas Solo, Pasar Jongke menyediakan berbagai pilihan mulai dari jam 08.00 pagi hingga 22.00 malam. Pengunjung bisa menemukan aneka camilan unik dan lezat seperti mete, abon, ceker, dan belut.
Pasar Jongke menjadi destinasi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan belanja harian tetapi juga memanjakan pengunjung dengan keragaman kuliner dan oleh-oleh khas Solo.
Baca juga: Cara Kirim Makanan Oleh-oleh Khas Daerah Lewat JNE
Oleh-oleh khas Solo yang ditemukan di ketiga pasar tradisional ini bukan hanya barang, tetapi cerita dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pengalaman ini menutup kunjungan ke Solo dengan kenangan tak terlupakan, mengajak siapa saja untuk kembali dan mengeksplorasi lebih jauh lagi kekayaan budaya yang ditawarkan.