Cara Memilih Open Trip yang Tepercaya dan Berkualitas

JNEWS – Open trip merupakan salah satu cara untuk melakukan perjalanan wisata yang makin populer. Cara ini menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak ingin traveling sendiri atau private trip. Namun belakangan muncul beberapa pengakuan peserta trip yang mengalami penipuan. Sebagian lagi merasa tidak puas dengan perjalanan yang telah dilakukan.

Open trip adalah perjalanan bersama yang terbuka untuk umum. Biasanya trip ini dikoordinasikan oleh seorang operator atau penyelenggara. Trip ini juga dapat dimanfaatkan untuk menekan biaya dengan cara mencapai jumlah peserta tertentu agar mendapat diskon atau membagi pengeluaran akomodasi dan transportasi. Agar perjalanan nyaman, maka calon peserta harus melakukan banyak riset lebih dahulu.

Cara Memilih Open Trip

Keluhan-keluhan yang sering muncul adalah fasilitas tidak seperti yang dijanjikan, teman perjalanan yang kurang kooperatif, hingga menghilangnya koordinator perjalanan tersebut.

Agar memuaskan dan meninggalkan kenangan manis, berikut ini adalah cara memilih open trip yang tepercaya dan berkualitas.

Open Trip: Panduan Lengkap untuk Pemula

1. Riset Penyelenggara Open Trip

Penyelenggara trip ini dapat berupa perorangan, komunitas, atau biro perjalanan. Sebaiknya tidak mengambil risiko bergabung dengan perorangan yang tidak memiliki legalitas, apalagi jika tidak kenal sebelumnya. Penyedia jasa tanpa legalitas rawan penipuan, bahkan dapat menghilang begitu saja ketika trip sedang berlangsung.

Jika bergabung dengan penyedia jasa, teliti dulu legalitas dan reputasinya. Periksa testimoni yang organik (bukan buzzer) dari pengguna jasa tersebut sebelumnya. Uji pula gaya komunikasi penyelenggara karena akan memengaruhi mood selama perjalanan. Zaman sekarang, jejak digital seseorang atau lembaga mudah dicari di internet, terutama di media sosial.

Baca juga: Backpacking: Tips Liburan ke Luar Negeri Murah Seru

2. Periksa Ketentuan Jika Terjadi Penundaan

Di sebagian penyelenggara, ada persyaratan yang menyatakan bahwa pelaksanaan perjalanan dapat diundur jika kelompok tersebut tidak mencapai kuota jumlah peserta. Periksa apakah penyelenggara tersebut memiliki rencana cadangan, misalnya dialihkan ke tanggal lain atau ke destinasi yang lebih memungkinkan. Kepastian ini penting karena di lain waktu belum tentu sempat atau masih berminat.

Dikutip dari Destinesia, pembatalan mungkin saja terjadi jika ada kejadian yang tak terduga. Karena itu, periksa apakah penyelenggara memiliki kebijakan pembatalan atau refund. Kadang, ada potongan pengembalian dana karena sudah digunakan penyelenggara untuk booking akomodasi. Hal itu wajar terjadi tapi besaran potongan tersebut harus sudah disepakati lebih dahulu.

3. Periksa Itinerary Lengkapnya Lebih Dahulu

Kadang, ada penyelenggara yang menunda memberikan itinerary hingga menjelang keberangkatan. Sebaiknya, pilih open trip yang sudah menyiapkan itinerary di awal penawaran. Lakukan pengecekan dengan detail terhadap destinasi, penginapan dan transportasi yang tertera dalam itinerary tersebut. Periksa pula testimoni mantan pengguna fasilitas-fasilitas tersebut.

Hal ini untuk menghindari over mark-up. Misalnya biaya yang dibayarkan setara dengan penginapan bintang 5 tapi yang ada dalam itinerary adalah hotel bintang 3. Jika ada informasi akan sharing room, tanyakan apakah pria dan wanita campur ataukah terpisah. Calon peserta juga berhak menanyakan rute-rute perjalanan yang tidak masuk akal atau menghabiskan waktu.

4. Periksa Rincian Biaya yang Harus Dibayarkan

Biaya-biaya tersebut harus dibandingkan dengan fasilitas yang akan diperoleh. Jika ada fasilitas yang tidak muncul dalam rincian tersebut, sebaiknya ditanyakan. Jangan sampai ada biaya tambahan selama perjalanan berlangsung, kecuali sudah dinyatakan dalam rincian. Hal ini untuk menghindari overbudget atau malah berutang pada penyelenggara.

Contohnya, ketika biaya makan siang tidak muncul maka harus ditanyakan bagaimana pembayarannya. Lain halnya jika dalam rincian tersebut sudah disebutkan bahwa peserta harus membayar sendiri-sendiri karena destinasinya merupakan pasar kuliner.

5. Ketahui Informasi Awal tentang Teman Seperjalanan

Salah satu hal menarik dari open trip adalah kesempatan untuk bertemu teman baru dan berbagi pengalaman seru selama perjalanan. Agar perjalanan terasa lebih nyaman, ada baiknya mengetahui sedikit informasi tentang teman seperjalanan.

Jika memungkinkan, hal ini bisa dikomunikasikan dengan penyelenggara. Tanyakan jumlah peserta, karena jumlah yang lebih kecil biasanya memberi suasana lebih tenang dan akrab. Selain itu, juga bisa ditanyakan apakah ada grup tertentu yang ikut serta, agar bisa lebih siap dalam menyesuaikan diri. Bila ada peserta seperti influencer, bisa dipertimbangkan juga apakah suasana yang diinginkan akan sesuai, karena tiap orang memiliki gaya menikmati perjalanan yang berbeda.

Dengan sedikit informasi awal, setiap peserta open trip bisa lebih mudah membangun ekspektasi dan menyiapkan diri untuk menikmati perjalanan secara maksimal.

6. Tanyakan Beberapa SOP Penting

Ada beberapa SOP (Standard Operating Procedure) yang harus diketahui dan disepakati, terutama untuk destinasi yang ekstrem. Contohnya, beberapa waktu lalu ada pendaki pemula dalam sebuah open trip yang ditinggal begitu saja karena tidak bisa mengikuti kecepatan pendaki lain.

Penyelenggara harus memiliki SOP yang disepakati oleh seluruh peserta tentang apa yang harus dilakukan jika dalam keadaan darurat, sesuai dengan jenis destinasinya.

Baca juga: 10 Destinasi Pariwisata Prioritas di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Ikut open trip bisa seru kalau tahu cara memilih yang tepercaya. Cara melakukan perjalanan seperti ini menghadirkan sensasi tersendiri karena peserta harus memiliki pemikiran yang terbuka, hati yang lapang serta tak segan bergaul. Dengan trip seperti ini, perjalanan tidak hanya menjadi perjalanan wisata biasa melainkan juga sebuah petualangan.

Exit mobile version