JNEWS – Sejak tahun 2002, JNE sudah melayani kebutuhan pengiriman barang bagi masyarakat Gorontalo. Dan pada 1 Mei 2024, JNE Gorontalo beralih status menjadi JNE Cabang Utama dari sebelumnya cabang mitra.
Kinerja perekonomian Provinsi Gorontalo di tahun 2024 menunjukan tren yang positif di berbagai sektor. Di antaranya sektor pertanian, parwisata, industri ekonomi kreatif hingga sektor UMKM dengan berbagai produk unggulan khas lokal.
Menurut Branch Support Section Head JNE Cabang Utama Gorontalo, Melisa Yusuf, membaiknya perekonomian Gorontalo dari waktu ke waktu menumbuhkan optimisme bahwa JNE Gorontalo juga akan terus tumbuh berkembang. Tentunya dengan kerja keras semua tim untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan memanfaatkan semua potensi dan peluang yang ada.
“Potensi yang belum maksimal akan digarap dan dimaksimalkan lagi tahun ini. Seperti kiriman jalur darat antar-Sulawesi, layanan intra-intercity (layanan pengiriman dalam kota dan antarkota dalam satu provinsi) dan layanan pergudangan fullfillment,” ujar Melisa saat berbincang dengan JNEWS, Senin (27/5/2024).
Begitu juga potensi di sektor UMKM yang sekarang ini berkembang pesat di Gorontalo, sehingga menjadi peluang yang cukup besar. Aneka produk unggulan yang dihasilkan pelaku UMKM di antaranya kerajinan kain sulam khas Gorontalo, sambal roa, kue karawo berupa makanan khas Gorontalo serta produk lainnya yang permintaannya terus meningkat.
“Meski kiriman inbound lebih mendominasi karena trend belanja online di Gorontalo tumbuh pesat, namun volume kiriman outbound semakin meningkat seiring semakin dikenal luasnya JNE di Gorontalo. Berdasar data dari pihak bandara, untuk kiriman outbound dari Gorontalo ke luar daerah terjadi peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa produk-produk yang diproduksi masyarakat Gorontalo semakin diminati masyarakat luas,” terang Melisa yang mulai bergabung di JNE pada 2011.
Baca juga: Jejak JNE di Kota Kretek Kudus
Disinggung mengenai persaingan di Gorontalo sendiri, menurut Melisa, bahwa saat ini persaingan cukup ketat. “Memang ongkir terkadang menjadi pertimbangan masyarakat Gorontalo, akan tetapi dengan pelayanan dan SLA yang lebih cepat kami optimis JNE akan tetap menjadi tuan rumah di Gorontalo,” jelasnya.
Mengulas sekilas sejarah Cabang Gorontalo, yaitu berdiri pada tahun 2002, yang diawali oleh 3 orang karyawan, 2 kendaraan operasional dengan ruangan kantor berukuran 4 x 4 m2. Seiring berjalannya waktu kini Cabang Gorontalo sudah mempekerjakan sebanyak 61 karyawan.
“Sejak 1 Mei 2024 Cabang Gorontalo beralih status, yang sebelumnya cabang mitra berubah menjadi JNE Cabang Utama dengan berbagai infrastruktur pendukung yang memadai seperti gedung operasional yang luas dan besar. Begitu juga armada roda dua maupun roda empat,” tandas Melisa.
Adapun area operasional mencakup seluruh kabupaten/kota di wilayah Provinsi Gorontalo, didukung belasan agen atau titik penjualan, 1 kantor perwakilan dan 7 kantor cabang. “Rencana ke depannya akan ada penambahan beberapa titik untuk kantor cabang dan agen di wilayah kabupaten dan kota sebagai bagian dari penetrasi pangsa pasar dan memperkuat branding JNE di wilayah Gorontalo,” tutup Melisa penuh semangat. *