JNEWS – Di luar kesibukannya sebagai Head of Internal Audit Division JNE, Herlinda Susanto, tidak meninggalkan aktivitas religinya sebagai anggota paduan suara gereja yang sudah digeluti sejak duduk di bangku SMA.
Herlinda Susanto bergabung dengan JNE sejak tahun 2006. Di mata para anak buahnya, Herlinda dikenal sebagai pimpinan yang bersahaja dan ulet dalam bekerja.
Di balik kesibukan kantorannya, ia juga sangat aktif di paduan suara gereja. “Bagi saya selama ini ikut paduan suara di gereja, pastinya ada pengalaman kerohanian berharga, sangat berkesan dan tidak akan terlupakan sepanjang hidup. Saya hanya bisa mengucap syukur kepada Tuhan, karena ternyata penyertaan dan kasih Tuhan sudah sejauh ini dalam kehidupan pribadi saya,” ucap Herlinda saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (18/6/2024).
Baginya sepanjang jalan melakukan pelayanan, bukan berarti hanya melayani orang lain, akan tetapi berdampak kepada pembentukan diri sendiri dan untuk semakin memahami kehendak Tuhan.
Menurutnya, pengabdian kepada Tuhan tidak sebatas hanya menjadi pengkhotbah ataupun pendeta, akan tetapi bisa dengan jalan lain seperti halnya para penyanyi di paduan suara gereja yang bertugas menyenandungkan kidung-kidung pujian di gereja.
Baca juga: Dedikasi Angga Saputra, Kurir Teladan JNE Depok
“Saya memang hobi dalam olah vokal sejak remaja. Tepatnya sejak masa SMP. Awalnya ikut grup vokal di Remaja Pintu Air (Repita) kemudian semasa SMA pindah ke paduan suara di gereja dan saya terus bisa jalani sampai sekarang. Rasanya jiwa lebih tenang dan damai,” ucap alumni sarjana akutansi ini.
Herlinda menuturkan, aktivitas kerohanian paduan suara gereja yang ia geluti, dilakukan di luar jam kerja. “Biasanya saya ikut paduan suara setiap hari Minggu atau ketika ada persiapan pelayanan ibadah, pelayanan di momen seperti Hari Raya Natal, Paskah, Ultah Padus dan undangan pelayanan dari gereja lainnya,” jelasnya.
“Saya bersama anggota paduan suara lainnya, biasa berlatih setiap hari Minggu bersamaan dengan momen persekutuan menggelar ibadah. Semuanya dilakukan di luar jam kerja, jadi tidak mengganggu aktivitas saya sebagai karyawan di JNE,” lanjutnya.
Dengan aktif sebagai paduan suara gereja selama ini, Herlinda mengaku mendapat kepuasan batin yang tak ternilai dan merasa hidupnya lebih bermakna baik bagi dirinya sendiri, keluarga dan juga bagi orang lain.
“Saya bersyukur, di JNE toleransi dan menghargai perbedaan dijunjung tinggi, kami yang Nasrani juga diberi kebebasan dan support setiap ada event keagamaan seperti Natal dan sebagainya. Sehingga di luar jam kerja, saya masih bisa ikut aktif dalam paduan suara di gereja sampai sekarang,” tandas Herlinda yang meyakini bahwa nilai-nilai budaya kerja (core value) JNE yakni Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab dan Visioner bila diterapkan dalam aktifitas kerja sehari-hari juga bagian ibadah kepada Tuhan. *
Baca juga: Pertama di Indonesia, JNE Donasikan Alquran Bahasa Isyarat