JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Liputan Khusus JNE Content Competition Content Competition 2025

Paket dari Kota: Ketika Kerinduan Dikirim Bersama Barang

Oleh Andhika Tulis Pratama*

by Redaksi JNEWS
1 September 2025
paket dari kota

Armada mobil JNE

Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Ada hal-hal yang tidak bisa dikirim lewat kata. Ada rindu yang hanya bisa dikemas dalam kardus sederhana, dibalut lakban, dan diantarkan kurir dalam diam. Bagi saya, sebagai seorang anak rantau dari desa kecil di Sumatera, paket dari rumah bukan sekadar barang. Itu adalah pesan diam dari ibu yang tak pandai berkata, tetapi selalu tahu bagaimana menyelipkan doa lewat sebungkus kopi kampung atau seikat kerupuk udang.

Dalam dunia yang serba cepat, pengiriman barang seolah menjadi rutinitas biasa. Tapi bagi kami yang tinggal jauh dari keluarga, itu adalah upaya kecil untuk tetap merasa dekat. Tulisan ini bertujuan untuk merefleksikan peran layanan pengiriman, khususnya JNE, sebagai medium komunikasi emosional antara keluarga yang terpisah jarak.

Penulisan dilakukan melalui pendekatan reflektif-naratif berbasis pengalaman pribadi, yang diperkuat dengan referensi dari kajian psikologi komunikasi dan hubungan keluarga. Dengan menggandeng pengalaman pribadi dan referensi kajian komunikasi emosional, tulisan ini berusaha melihat bahwa pengiriman bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan ritual diam-diam mempertahankan kasih sayang.

Kerinduan yang Dibungkus Kardus

Saya masih ingat, awal merantau untuk sekolah, saya sempat berpikir rindu bisa saya tahan. Tapi ketika semester pertama berakhir, dan paket kecil dari rumah tiba dengan tulisan tangan ibu, rindu itu tumpah. Tidak ada surat panjang. Tidak ada pesan. Hanya sebungkus krupuk, sambal terasi buatan sendiri, dan baju hangat yang aroma lacinya samar-samar membawa bau rumah. Namun di sisi kardus, ibu menulis dengan spidol: “Untuk Andhika. Makan yang cukup, jangan lupa istirahat.” Kalimat itu sederhana, tapi menyentuh lebih dalam dibanding pesan digital mana pun.

Pengalaman itu mengajarkan saya: ada komunikasi yang tidak berbunyi, tapi terasa sampai tulang. Menurut kajian oleh Knapp dan Vangelisti (2009), komunikasi non-verbal seperti hadiah atau paket merupakan cara mempertahankan kedekatan emosional dalam hubungan jarak jauh. Sejalan dengan temuan Triningsih dan Astuti (2021), komunikasi emosional antara orang tua dan anak dalam keluarga jarak jauh tidak selalu diwujudkan lewat percakapan digital, melainkan juga melalui simbol seperti makanan, pakaian, atau benda kiriman yang menyimpan makna emosional. Dalam konteks ini, layanan logistik seperti JNE menjadi perantara diam yang mendukung komunikasi keluarga jarak jauh.

Logistik Sebagai Bahasa Kasih

Dalam berbagai penelitian psikologi, rindu yang tidak tersampaikan dapat menimbulkan kecemasan (Mikulincer & Shaver, 2016). Paket-paket dari rumah menjadi katup pelepas emosi itu. Ketika saya membuka kardus itu, rasanya seperti ibu memeluk dari kejauhan. Bahkan, pengiriman dengan layanan “YES” (Yakin Esok Sampai) seolah menjadi metafora bahwa rindu ini pun ingin cepat tiba.

JNE, dalam slogan “Connecting Happiness,” ternyata bukan jargon kosong. Berdasarkan laporan media nasional, pengiriman dari kota kecil ke kota besar meningkat lebih dari 30% saat tahun ajaran baru. Mayoritas paket ditujukan kepada pelajar rantau seperti saya. Ini membuktikan bahwa logistik memang menjadi penghubung emosional yang tak terlihat.  Dalam dunia psikologi hubungan, benda yang dikirimkan seseorang sering dianggap sebagai perpanjangan diri (Belk, 1988). Maka ketika ibu mengirimkan bumbu dapur, itu bukan sekadar bumbu itu adalah dirinya yang ikut hadir di kamar kontrakan saya yang sunyi.

Di Balik Nomor Resi Ada Nama Ibu

Di dunia modern, transaksi dan hubungan sering kali diukur dengan angka. Nomor resi, ongkos kirim, estimasi waktu. Tapi bagi saya, nomor resi itu selalu mengingatkan pada nama ibu. Setiap ada notifikasi “Paket Anda telah diterima,” hati saya serasa mendengar suara ibu berkata, “Jaga diri baik-baik.”

Tak jarang, pengiriman itu dilakukan dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan yang seharusnya untuk kebutuhan ibu sendiri. Dalam secarik paket itu, terkandung pengorbanan yang tak pernah diucap. Nomor resi itu bukan sekadar angka, tapi bukti cinta yang diam-diam dikirimkan ibu dengan sabar. Di situ, saya belajar makna cinta yang paling jernih: pengorbanan yang dikirim dalam diam.

Paket kecil dari kota adalah cermin dari rindu yang dikemas rapat dan dikirim dengan nama pengirim sederhana: ibu. Dalam dunia yang didominasi efisiensi, kecepatan, dan angka, justru paket sederhana itulah yang membawa muatan paling mahal: kasih sayang.

Melalui refleksi pengalaman pribadi dan penguatan dari studi psikologi komunikasi, kita dapat melihat bahwa layanan pengiriman tidak hanya bekerja secara fisik, tetapi juga bekerja dalam ranah emosi manusia. JNE, dalam konteks ini, bukan sekadar kurir barang, melainkan kurir cinta, kurir rindu, kurir rumah. Ke depan, JNE dapat mempertimbangkan menambahkan fitur personalisasi paket seperti kartu ucapan tangan dari pengirim atau pesan singkat yang bisa dicetak otomatis, agar setiap paket benar-benar menjadi jembatan emosional yang utuh.

Karena dalam setiap kardus yang dikirim, selalu ada lebih dari sekadar barang ada rumah yang ikut menumpang pulang. Dan benar adanya: JNE bukan sekadar mengantarkan paket, melainkan benar-benar Connecting Happiness.

*Penulis merupakan juara 1 Lomba Menulis JNE Content Competition 2025 kategori Pelajar/Mahasiswa

 

 

 

Share187Tweet117
Next Post
Istana Kesultanan Serdang di Sumatra Utara

Mengenal Istana Kesultanan Serdang, Pusaka Budaya Sumatra Utara

TERKINI

Istana Kesultanan Serdang di Sumatra Utara

Mengenal Istana Kesultanan Serdang, Pusaka Budaya Sumatra Utara

1 September 2025
paket dari kota

Paket dari Kota: Ketika Kerinduan Dikirim Bersama Barang

1 September 2025
batik benang raja

Inspiratif, Pemilik Batik Benang Raja Gratiskan Belanjaan Konsumen dengan Tanda Tangannya 

31 August 2025
Tempat Wisata di Bima dan Pesonanya

16 Tempat Wisata di Bima yang Bikin Jatuh Hati

29 August 2025
Tempat Wisata di Magelang Instagramable

9 Tempat Wisata di Magelang yang Lagi Hits dan Instagramable

29 August 2025
Oleh-Oleh Khas Dieng untuk Dibawa Pulang

15 Oleh-Oleh Khas Dieng yang Wajib Dibawa Pulang

29 August 2025

POPULER

Pekerjaan Freelance untuk Mahasiswa sambil Kuliah

30 Pekerjaan Freelance untuk Mahasiswa, Cari Cuan sambil Kuliah

by Penulis JNEWS
20 August 2025

Tips Liburan Long Weekend Seru dan Hemat

Tips Liburan Long Weekend Cerdas biar Tetap Seru dan Hemat

by Penulis JNEWS
9 August 2025

Gili Air: Pantai Cantik, View Indah, dan Udara Segar

Gili Air, Tempat Liburan Ideal dengan Pantai Cantik, Pemandangan Indah, dan Udara Segar

by Penulis JNEWS
14 August 2025

Tempat Wisata di Tidore: Alam, Bahari, Sejarah

11 Tempat Wisata di Tidore: Alam, Bahari, dan Sejarah

by Penulis JNEWS
21 August 2025

Fahombo Nias: Tradisi Lompat Batu Warisan Leluhur

Fahombo Nias: Tradisi Lompat Batu yang Sarat Makna dan Keberanian

by Penulis JNEWS
7 August 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal