Pangsa Pasar Minyak Nilam Berpotensi Semakin Besar

minyak nilam

Foto: Istimewa

JNEWS – Nilam menjadi komoditas unggulan yang kini mendapat perhatian serius dari pemerintah. Sebab, pangsa pasar dan potensinya cukup besar termasuk membuka lapangan kerja yang lebih luas. Salah satu yang dilakukan oleh pemerintah adalah mendorong hilirisasi nilam.

“Hilirisasi bukan sekadar proses industri, melainkan strategi untuk meningkatkan nilai tambah produk sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing,” ucap Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana.

Menurutnya, saat ini Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak atsiri dunia, khususnya nilam. Minyak nilam menjadi komoditas utama yang menyumbang sekitar 54 persen dari ekspor minyak atsiri Indonesia dengan nilai 141,32 juta dolar AS atau Rp 2,32 triliun. Sektor ini juga menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja, yang sebagian besar berasal dari pengusaha mikro, kecil, dan menengah serta petani kecil.

Berdasar data Kementerian Pertanian pada 2024, ekspor nilam juga menunjukkan tren positif dari tahun 2019 dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga tahun 2027 dengan rata-rata pertumbuhan positif 0,88% pertahun. “Tren back to nature serta meningkatnya permintaan industri berbasis bahan alami mendorong pertumbuhan kebutuhan global,” kata Temmy.

Saat ini wilayah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan hampir seluruh wilayah Sulawesi menjadi sentra produksi nilam. Namun sayangnya sebagian besar masih dipasarkan dalam bentuk bahan mentah dengan nilai tambah rendah.

”Karena itu, hilirisasi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing, membuka lapangan kerja yang berkualitas, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan pengusaha UMKM. Potensi dan peluang nilam ini, selain untuk pangsa pasar domestik juga ekspor permintaannya terus naik. Berbagai upaya tengah dilakukan pemerintah untuk mendukung daya saing komoditas nilam Indonesia,” tandas Temmy. *

Baca juga: Daftar UKM di Bali dengan Produk Kreatif Lokal Berkualitas yang Patut Dicoba

Exit mobile version