JNEWS – Pantai Indrayanti merupakan pantai yang fenomenal di awal kemunculannya. Meski terbilang jauh dari kota, pengelola berhasil membuktikan bahwa Yogyakarta bisa memiliki pantai yang berpasir putih dan bersih. Pasir putih yang kontras dengan warna air laut yang biru pekat membuat Indrayanti mendadak menjadi primadona pariwisata Yogyakarta.
Setelah bertahun-tahun berlalu, Indrayanti menjadi pantai yang sangat terkenal dan ramai. Indrayanti bukan sekadar pelopor kebersihan di pantai selatan Yogyakarta. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan di pantai ini.
Asal Usul Pantai Indrayanti
Laman Desa Tepus, Gunungkidul, menyebutkan bahwa dulu pantai ini dikenal sebagai Pantai Pulang Sawal, atau Pantai Pulsa. Pemerintah Desa Tepus membuka kesempatan bagi pihak swasta yang ingin melakukan investasi di pantai ini yang dinilai memiliki potensial karena masih bersih dan memiliki pasir putih.
Hanya saja kekurangannya, letak pantai ini cukup jauh dari pusat Kota Yogyakarta, bahkan lebih dekat ke wilayah Wonogiri, Jawa Tengah. Saat itu, investor lebih senang membangun kawasan pantai yang lebih dekat dengan Kota Yogyakarta.
Dengan mengajak swasta, pemerintah Desa Tepus berharap terjadi percepatan pengembangan pariwisata yang berdampak ekonomi pada masyarakat. Apalagi jalan menuju pantai ini sudah beraspal mulus. Sayang jika Pantai Pulsa dibiarkan tertutup semak berlukar.
Kebetulan ada seorang pria bernama Arif Rahman yang sedang jatuh cinta pada seorang gadis bernama Ratna Indrayanti. Masalah timbul karena Arif adalah seorang duda sehingga orang tua Ratna keberatan. Arif beruntung karena Ratna menyambut cintanya dan tidak memedulikan keberatan orang tuanya.
Sebagai bukti cinta, Arif membeli sebidang tanah di Pantai Pulsa pada tahun 2009 untuk mendirikan kafe atau resto. Arif memberi nama kafe tersebut Indrayanti untuk mengenang kisah cinta mereka. Modal pendirian kafe tersebut berasal dari penjualan rumah Arif yang cukup besar.
Ternyata semua usaha kerasnya membuahkan hasil. Resto Indrayanti laris, bahkan namanya lebih dikenal daripada nama Pantai Pulang Sawal sendiri. Lama kelamaan, pengunjung terbiasa menyebut pantai ini sebagai Pantai Indrayanti. Pemerintah Desa Tepus tidak keberatan dengan perkembangan tersebut karena makin banyak warga desa yang direkrut Arif menjadi pegawai resto. Jadi, Pantai Indrayanti adalah lambang dari legenda cinta Arif dan Ratna.
Baca juga: Keindahan dan Legenda Pantai Sundak: Surga Indah di Gunungkidul
Daya Tarik Pantai Indrayanti
Pantai Indrayanti tidak ada di peta selama beberapa tahun sejak pendirian Resto Indrayanti. Â Yang ada di peta tetap Pantai Pulang Sawal karena Arif dan Ratna memang tidak pernah mengganti nama pantai itu.
Pasangan ini fokus membersihkan pantai, mendirikan gubuk-gubuk penginapan yang bagus, serta membangun sarana umum yang layak, seperti toilet, gazebo, dan payung-payung pantai. Hasilnya kemudian dipetik berkat foto-foto dari pengunjung Indrayanti yang viral di media sosial.
Berikut adalah daya tarik Indrayanti yang mengundang keinginan wisatawan untuk berkunjung.
1. Pasir Putih Bersih dan Laut Biru
Warna yang kontras di bawah sinar matahari yang terik menghasilkan foto-foto yang menakjubkan khas daerah tropis. Hasil foto dan video makin memesona jika diambil dari atas bukit. Konten yang menggunakan latar belakang Indrayanti selalu mendapat sambutan hangat.
2. Bentang Alam yang Indah
Indrayanti yang diapit oleh dua bukit karang di kanan dan kirinya membuat Indrayanti seperti pantai privat. Padahal ini adalah pantai umum. Semua orang boleh masuk dengan membayar tiket masuk yang sangat terjangkau.
3. Penataan Sarana dan Prasarana yang Rapi
Payung dan gazebo diatur agar pengunjung tetap leluasa beraktivitas di pantai dan pandangan ke arah Samudra Hindia tidak terhalang. Tren jip yang dipelopori penggiat pariwisata di daerah Kaliurang juga diatur agar tidak melewati pinggir pantai persis sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung.
Tong-tong sampah diletakkan di tempat strategis dan secara berkala dikosongkan. Bahkan pengunjung akan dikenai denda Rp10.000 jika membuang sampah sembarangan. Warga yang membuka usaha di sekitarnya juga terinspirasi untuk ikut menjaga kebersihan.
Kebersihan dan penataan yang rapi membuat banyak orang membanding-bandingkan pantai ini dengan pantai-pantai di Bali.
Panduan Wisata Pantai Indrayanti
Dengan semakin terkenalnya pantai ini, warung-warung dan berbagai sarana wisata bermunculan. Perlu diingat bahwa wilayah pantai di luar Resto Indrayanti tetaplah Pantai Pulang Sawal sehingga masyarakat bebas memanfaatkannya.
Namun karena nama Indrayanti sudah sangat terkenal, maka warung-warung warga setempat juga menggunakan nama Pantai Indrayanti sebagai penanda lokasi. Sekarang, jika ada percakapan tentang Indrayanti, maka yang dimaksudkan adalah seluruh Pantai Pulang Sawal, tidak hanya Resto Indrayanti.
Berikut adalah panduan penting untuk berkunjung ke Indrayanti.
1. Cara ke Pantai Indrayanti
Ada 3 cara untuk menuju ke Indrayanti, yaitu:
- Menggunakan kendaraan umum dengan naik bus arah Teminal Wonosari, dilanjutkan dengan naik angkutan umum ke arah Tepus, lalu naik ojek hingga sampai di Indrayanti.
- Menggunakan kendaraan pribadi.
- Menyewa kendaraan dari Kota Yogyakarta.
2. Perlengkapan Pribadi
Wisatawan yang datang ke pantai ini wajib mengenakan baju dan sepatu yang nyaman, tabir surya, dan kacamata hitam. Cuaca di kawasan ini panas, sehingga harus waspada agar jangan sampai terpapar sinar ultraviolet. Selain itu, wajib membawa baju ganti sebagai antisipasi jika basah terkena air laut, berkeringat atau terkena pasir.
3. Objek Wisata
Tiket masuk wilayah ke Pantai Indrayanti Rp10.000 per orang. Menariknya, harga tiket ini sudah termasuk juga tiket masuk ke pantai lain di sekitarnya, yakni Drini, Sepanjang, Sundak, Krakal, hingga Poktunggal.
Sebenarnya pantai ini buka 24 jam, tetapi umumnya pengunjung pulang setelah matahari tenggelam, kecuali yang menginap di sana.
Berikut adalah objek wisata yang tidak boleh dilewatkan:
- Spot foto yang banyak, dengan latar belakang pasir putih, laut yang biru, atau di antara karang.
- Panorama terbaik dari Bukit Karang dan Watugilang, yang dapat dinikmati dengan hanya membayar Rp2.000. Namun tangga di sini curam sehingga pengunjung harus waspada. Jika memang tidak mampu naik, seperti anak-anak atau lansia, sebaiknya tak perlu memaksakan diri naik.
- Wisata air, antara lain menyewa jetski seharga Rp250.000 per 15 menit atau menyewa pelampung Rp15.000.
- Bersantai di pantai dengan menyewa payung pantai Rp20.000 atau gazebo Rp30.000.
- Jeep tour000 per mobil dengan jarak tempuh yang cukup jauh hingga ke pantai-pantai lain.
4. Kuliner
Untuk makan, sempatkan bersantap di Resto Indrayanti, yang menjadi cikal bakal penamaan pantai ini. Restonya bersih dan estetik. Pengunjung dapat menikmati hidangan sambil memandang pantai tanpa halangan. Menu yang tersedia lengkap, tetapi yang paling laris adalah hidangan laut.
Sedangkan oleh-oleh dapat dibeli dari warung-warung di sekitar untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Baca juga: Geopark Gunung Sewu: Pintu Masuk ke Dunia Purba
Ketenaran Pantai Indrayanti merupakan fenomena yang unik. Pantai yang letaknya masih membingungkan kala itu, seperti tersingkap dari semak belukar menjadi sebuah permata. Sekarang pantai itu menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat sekitarnya. Sementara wisatawan mendapat privilege berupa pantai yang bersih dan indah.