JNEWS – Pantai Siung dikenal sebagai pantai yang bersih dan terawat. Area sekitarnya masih alami. Mata dimanjakan tanpa perlu usaha.
Di sisi timur dan barat pantai ini, ada deretan batu karang raksasa. Ukurannya besar, bentuknya menjorok ke arah laut. Menurut penjelasan yang ada di situs resmi Dinas Pariwisata Gunungkidul, kalau dilihat dari kejauhan, siluetnya mirip gigi kera. Dalam bahasa Jawa disebut siung wanara. Dari situlah nama pantai ini berasal.
Serunya Mengunjungi Pantai Siung

Pantai Siung menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dari pantai lain di Gunungkidul. Berikut beberapa hal yang membuat pantai ini terasa lebih seru dan layak dikunjungi.
1. Sejarah yang Menarik
Batuan karang raksasa yang ada di Pantai Siung menyimpan cerita masa lalu. Pada era Walisongo, kawasan ini pernah menjadi pusat perdagangan di Gunungkidul. Aktivitas ekonomi saat itu cukup ramai. Letaknya yang dekat laut memberi keuntungan tersendiri.
Sebagian besar warga Siung dulu bekerja sebagai petani garam. Air laut menjadi sumber utama penghasilan mereka. Garam hasil produksi dijual di Pasar Winangun yang berada tak jauh dari pantai. Pasar ini menjadi titik penting perputaran ekonomi warga sekitar.
Perlahan, aktivitas perdagangan mulai menurun. Hal ini terjadi setelah Pasar Winangun dipindahkan ke Kota Jogja. Kini pasar tersebut dikenal sebagai Pasar Jowinangun. Nama ini berasal dari singkatan Jobo Winangun, yang berarti berada di luar wilayah Winangun.
Meski tak lagi berperan sebagai pusat perdagangan, daya tarik Pantai Siung tetap kuat. Karang-karang raksasa menjadi ciri khas utama. Saat ombak besar menghantam bebatuan, pemandangan terlihat sangat kontras. Kondisi ini sering dimanfaatkan sebagai objek foto.
Baca juga: Pantai Indrayanti: Asal Usul, Daya Tarik, dan Panduan Wisata
2. Lokasi Panjat Tebing Terkenal
Pantai Siung memang kalah populer dibanding Parangtritis ataupun Indrayanti. Namun bagi pencinta panjat tebing, pantai ini sudah jadi tujuan wajib.
Tersedia sekitar 250 spot panjat tebing yang tersebar dari blok A hingga blok K. Tingkat kesulitannya beragam, dari jalur pemula hingga level profesional. Zona Kuda Laut dan Pancaran Siung jadi favorit karena tantangannya tinggi. Pantai Siung bahkan pernah mendapat penghargaan The Best Climbing Rocks Site in Yogyakarta.
Bagi yang ingin mencoba, tersedia penyedia tur dengan paket panjat tebing. Aktivitas dilakukan bersama pemandu berpengalaman dan perlengkapan berstandar keamanan, sehingga lebih aman dan nyaman untuk pemula.
3. Camping
Bagi pemanjat, waktu terbaik untuk panjat tebing biasanya pagi dan sore hari. Suhu lebih nyaman. Angin juga lebih bersahabat. Karena itu, banyak dari mereka memilih menginap di sini. Tenda biasanya didirikan di area kemah yang berada di balik batu karang besar. Lokasinya cukup terlindung dan dekat dengan jalur panjat.
Aktivitas camping ini tidak terbatas untuk pemanjat saja. Pengunjung biasa juga bisa ikut menginap. Kalau tidak membawa tenda, ada rumah panggung kayu di sekitar area camping. Rumah ini bisa disewa dari warga setempat. Fungsinya sebagai base camp atau tempat bermalam.
4. Main ke Bukit Pengilon
Di sisi timur Pantai Siung, ada Bukit Pengilon. Dari atas bukit ini, pengunjung bisa menikmati deretan pantai selatandari ketinggian. Pemandangannya terbuka dan luas. Tak hanya pantai ini saja, pengunjung juga bisa melihat beberapa pantai lain di kawasan Gunungkidul, seperti Pantai Wediombo dan Pantai Watu Lumbung.
Waktu terbaik datang ke Bukit Pengilon adalah pagi hari, saat matahari terbit. Akses ke Bukit Pengilon dari Pantai Siung cukup mudah. Tinggal naik saja ke bukit di sisi timur pantai, lalu lanjutkan lewat jalan setapak yang ada. Di tengah perjalanan, pengunjung akan melewati Pantai Banyunibo. Di sini ada air terjun kecil yang bisa disinggahi sebentar.
Selain itu, ada juga jalur lain lewat Pantai Wediombo. Dari sana, perjalanan dilanjutkan melewati Pantai Watu Lumbung ke arah barat. Rutenya memang agak panjang. Tapi pemandangan sepanjang jalan bisa bikin lupa capek.
5. Fasilitas Lengkap
Pantai Siung memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Area parkir tersedia dan mudah dijangkau. Toilet dan tempat ibadah juga ada. Di sekitar pantai, terdapat beberapa warung makan. Menu yang disajikan didominasi olahan laut, ditambah pilihan makanan khas Yogyakarta.
Kawasan ini juga menjadi habitat penyu. Sampah sebaiknya dikumpulkan dan dibawa kembali. Aktivitas dilakukan secukupnya tanpa merusak alam sekitar. Dengan begitu, Pantai Siung tetap terjaga dan nyaman dikunjungi.
Panduan Wisata ke Pantai Siung

Pantai Siung berada di Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Jaraknya sekitar 77 kilometer dari pusat Kota Jogja. Waktu tempuh rata-rata 2 hingga 3 jam, tergantung kondisi lalu lintas dan cuaca.
Karena lokasinya cukup terpencil, maka yang paling sering disarankan sebagai transporasi untuk mengunjungi pantai ini adalah dengan kendaraan pribadi. Jalur menuju pantai didominasi tanjakan, tikungan, dan beberapa ruas jalan sempit. Kondisi kendaraan sebaiknya dipastikan prima sebelum berangkat agar perjalanan tetap aman dan lancar.
Rute dari Kota Jogja hanya melalui satu jalur utama, yaitu arah Wonosari. Setelah menempuh sekitar 9 kilometer, akan ditemukan pertigaan dengan papan petunjuk. Ambil jalur menuju Pantai Siung lewat Bintaos dan Tepus. Saat tiba di pertigaan Winangun, belok kanan hingga mencapai lokasi pantai.
Harga tiket masuk Pantai Siung cukup terjangkau, yaitu Rp3.000 per orang. Biaya parkir sepeda motor sebesar Rp2.000. Parkir mobil dikenakan tarif Rp5.000. Harga ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Bagi yang berencana menginap, dikenakan biaya kebersihan sebesar Rp10.000. Penarikan dilakukan oleh petugas yang berkeliling. Aktivitas panjat tebing tidak dipungut biaya tambahan. Dana tambahan hanya diperlukan jika ingin membeli makanan atau menyewa rumah panggung.
Pantai Siung memperbolehkan pengunjung bermalam. Karena itu, tidak ada batasan jam operasional. Area pantai bisa diakses kapan saja sesuai kebutuhan.
Baca juga: 5 Pantai yang Dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul dan Mitos di Baliknya
Pantai Siung menunjukkan sisi lain pesisir Gunungkidul yang tegas dan berkarakter. Karang raksasa, aktivitas panjat tebing, dan area alam terbuka menyatu dalam satu kawasan. Suasananya alami dan tertata. Pantai ini memberi pengalaman yang berbeda tanpa perlu banyak tambahan.












