JNEWS – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) membidik industri game nasional sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi. Industri game adalah sektor kreatif yang tak hanya menjanjikan nilai ekonomi tinggi, tetapi juga masa depan digital Indonesia yang mandiri dan berdaya saing global.
Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, bahwa industri game menjadi industri yang cukup besar dengan kecenderungan terus meningkat.
“Tentu kita harus lihat juga kontribusi dari industri game, salah satu industri yang bisa kita dorong untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Meutya Hafid dalam audiensi dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) di kantor Kemkomdigi, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Meutya menekankan perlunya pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelaku industri. Pemerintah menurutnya tidak hanya melihat potensi industri game dari sisi ekonomi, tetapi juga berusaha merancang kebijakan yang tepat sasaran melalui dialog langsung dengan pelaku industri.
“Kami percaya perlu memahami kebutuhan dan aspirasi dari para pelaku industri, tidak hanya dari industri game lokal, karena kita juga menerima banyak sekali industri di sini. Namun terkhusus hari ini dari industri game lokal sebagai kunci untuk sinergi mewujudkan cita-cita pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Meutya.
Baca juga: 5 Game Belajar Anak yang Mengajarkan Coding untuk Pemula
Sebagai langkah konkret, Dirjen Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah menyatakan akan meluncurkan program ‘Innovation Hub’ di tiga kota besar yakni Jakarta, Medan dan Surabaya, untuk mendukung pendirian studio baru dan pelatihan talenta. Selain itu, Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) yang akan digelar pada 9–11 Oktober di Bali disiapkan sebagai puncak konsolidasi industri game nasional.
“Game ini juga untuk pengembangan. Sebenarnya kami ada program kerja sama, kami menyebutnya Innovation Hub, mendorong perusahaan-perusahaan baru untuk mengembangkan perusahaan game dan juga pengembangan talenta,” jelas Edwin.
Sementara itu, Ketua Umum AGI, Shafiq Husein mengungkapkan, bahwa valuasi pasar game global saat ini telah mencapai USD 187 miliar, dua kali lipat dari gabungan industri film dan musik. Indonesia sendiri mencatatkan nilai pasar sebesar Rp 30 triliun, tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat ke-15 dunia. Namun, hanya 2,5 persen dari nilai pasar nasional dinikmati oleh pengembang game lokal. *