JNEWS – Pasar Klewer Solo merupakan ikon perdagangan tekstil Kota Surakarta. Pasar ini adalah pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah dan produk yang selalu dicari oleh pengunjung adalah kain batik.
Menjadi pasar tersibuk di Kota Solo, Pasar Klewer tidak pernah sepi pengunjung. Tiap pagi, siang, dan menjelang sore, ada banyak pedagang dari daerah setempat hingga luar kota yang datang ke pasar ini untuk berbelanja kain. Apalagi menjelang akhir pekan, pemandangan wisatawan dari berbagai daerah datang untuk berbelanja dan melakukan tawar-menawar jamak terjadi.
Salah satu faktor yang membuat pasar ini menjadi pasar penjual batik paling populer di Jawa Tengah adalah kehadiran Kampung Kauman di seputaran Masjid Agung. Sejak dulu, Kampung Kauman terkenal memiliki banyak perajin batik. Beragam kain batik yang dihasilkan oleh perajin turut meramaikan pasar ini.
Sejarah Pasar Klewer Solo
Dikutip dari website resmi Pemerintah Kota Surakarta, Pasar Klewer dulunya adalah tempat bangsawan kerajaan seperti bupati luar nagari memarkir keretanya ketika datang untuk menghadap Sinuhun Paku Buwana. Di masa itu, orang-orang kerap menyebut tempat tersebut sebagai pakretan, yang berasal dari kata pa-kreta-an atau tempat memarkir kereta.
Dari istilah pakretan, kemudian muncul nama slompretan untuk menyebut lokasi yang ada di tepi jalan tertua di Kota Surakarta ini. Nama slompretan berasal dari kata slompret atau terompet. Adapun sebutan slompretan ini umumnya diawali dengan kata pasar, Pasar Slompretan.
Penyebutan Pasar Slompretan karena di tempat itu terjadi aktivitas perdagangan kendati belum ada bangunan fisiknya. Para pedagang berjualan dengan cara lalu-lalang mendatangi calon pembeli. Barang dagangannya hanyalah sejumlah barang yang mudah dibawa secara rombengan alias keliling. Mereka kerap membawa dagangannya sambil disampirkan di bahu menjuntai ke bawah dan tidak teratur. Pemandangan para pedagang dengan cara berjualan tersebut tampak “berkleweran”.
Istilah klewer pun kemudian menjadi sebutan baru yang menunjukkan lokasi perdagangan dari pasar ini. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan pusat kekuasaan (Keraton) sekaligus pusat keagamaan (Masjid Agung). Faktor utama inilah yang membuat aktivitas perdagangan kian meningkat.
Seiring terjadinya industrialisasi batik, yang awalnya hanya boleh digunakan oleh kaum bangsawan dan menggunakan teknik tulis menjadi batik cap, Pasar Klewer pun menjadi tujuan pedagang.
Melihat pesatnya aktivitas ekonomi di Pasar Slompretan atau Pasar Klewer ini, pemerintahan di masa Presiden Soekarno pun berinisiatif mendirikan bangunan permanen. Sekitar 10 tahun setelah proklamasi, bangunan fisik dibangun. Aktivitas jual-beli tetap ramai, yang dijual tak hanya sandang saja, ada juga sepeda dan burung.
Perkembangan pasar ini maju pesat, Presiden Soeharto pun mengeluarkan Inpres untuk mendirikan bangunan Pasar Klewer Solo. Bangunan baru pasar rampung dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 9 Juni 1971.
Sayangnya, di tahun 2014 pasar ini dilalap jago merah. Tidak ada yang tersisa dari pasar ini. Hanya ada puing-puing bangunan. Tentu saja ini menjadi pukulan telak bagi perekonomian Surakarta.
Pemerintah Kota Surakarta pun mengambil langkah cepat dengan menyediakan pasar sementara di Alun-Alun Lor Keraton Surakarta yang lokasinya tidak jauh dari Pasar Klewer. Kurang lebih 2 tahun, pembangunan pasar pun rampung. Pada tanggal 21 April 2017, para pedagang kembali menempati Pasar Klewer dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Batik Solo: Sejarah dan Tempat Terbaik untuk Membelinya
Panduan Berbelanja di Pasar Klewer Solo
Setelah pembangunan ulang, Pasar Klewer Solo kian bersolek. Bangunan dua tingkat ini tampak lebih modern tetapi unsur tradisional tetap dipertahankan. Hal ini bisa dilihat dari motif batik kawung yang ada di dinding kanan-kiri pintu masuk, ornamen khas Jawa pun tetap dipertahankan di tiang-tiang bangunan. Menariknya, pelataran utama pasar ini menjadi lebih luas, tertata rapi, dan estetik.
Berkunjung ke pasar ini ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, mulai dari apa saja barang yang dijual, tip negosiasi harga dan bagian pasar yang tidak boleh dilewatkan. Oleh karena itu, berikut panduan wisata belanja di Pasar Klewer Solo.
1. Lokasi dan Jam Operasional
Lokasi dari Pasar Klewer sangat strategis yakni terletak persis di sebelah barat Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan berdekatan dengan Masjid Agung Surakarta. Tak hanya itu saja, lokasi pasar ini berada di jantung aktivitas bisnis Kawasan Coyudan.
Alamat lengkapnya: Jl. Dr Radjiman No.50, Gajahan, Pasar Kliwon.
Jam operasional: 09.00-16.00 WIB.
2. Barang-barang yang Kerap Dicari Wisatawan
Kain Batik
Pasar Klewer adalah surga bagi pencinta batik. Di sini tersedia beragam batik mulai dari kain batik tulis, batik cap hingga kain bermotif batik atau printing. Bahannya pun bervariasi mulai dari katun, sutra, kain mori hingga dobby. Harganya relatif sangat terjangkau, menyesuaikan dengan bahannya.
Untuk motif batik, di pasar ini menjual banyak macam. Ada yang khas Solo, Yogyakarta, Cirebon hingga motif modern.
Mau beli dalam bentuk pakaian? Tenang, di sini ada banyak. Tersedia beragam pilihan seperti kemeja, tunik, dress, daster, gamis hingga ukuran untuk anak-anak.
Aneka Jenis Pakaian
Tak hanya pakaian dari kain batik saja yang dijual di pasar ini, ada jenis pakaian lainnya untuk dewasa dan anak-anak. Mulai dari baju santai, baju rumah, baju tidur, baju bayi, seragam sekolah hingga pakaian dalam. Para pedagang yang menjual pakaian nonbatik ini tersebar di lantai dasar, lantai utama hingga lantai dua.
Kebaya dan Pakaian Daerah
Di sini ada juga pedagang yang menjual khusus kebaya dan pakaian daerah seperti beskap. Kebaya di pasar ini memiliki banyak pilihan, mau yang kasual untuk acara semi formal hingga acara pernikahan. Khusus untuk kebaya nikah, desainnya modern bertabur payet yang sangat indah.
Selain itu tersedia juga aksesori pendukungnya seperti bros, sandal, angkin batik jumputan, kalung, blangkon, dan lain-lain.
Perlengkapan Rumah Tangga
Mau beli seprai batik? Pasar ini adalah surganya. Ada pedagang yang menjual khusus seprai batik dengan berbagai motif serta ukuran. Penjual seprai batik bisa ditemukan di bagian tangga samping pasar. Ketika naik tangga, deretan penjual seprai akan langsung terlihat. Selain menjual seprai batik, tersedia juga merek seprai lokal lainnya.
Selain seprai, ada juga yang menjual gorden dengan berbagai warna, ukuran, motif dan desain. Harganya relatif terjangkau menyesuaikan dengan ukuran dan bahan.
3. Tip Berbelanja dan Tawar-Menawar
Berbelanja di Pasar Klewer, pengunjung bisa tawar-menawar dengan pedagang. Di sini, pengunjung bisa membeli eceran hingga grosir. Berikut beberapa tip yang bisa diterapkan.
- Cari tahu jam operasional sehingga bisa datang tepat waktu.
- Cari tahu terlebih dulu jenis batik, motif, dan teknik pembuatannya. Adanya pengetahuan ini akan membantu dalam memilih batik yang sesuai dengan selera dan kebutuhan. Selain itu, pengetahuan tentang batik akan berguna juga saat tawar-menawar.
- Perhatikan kualitas batik yang akan dibeli. Periksa kualitas warna, bahan kain, dan kehalusannya.
- Saat melakukan tawar-menawar, bisa dibuka dengan menawar setengah harga. Gunakan bahasa yang sopan dan ramah.
- Apabila melakukan penawaran, lalu pihak penjual tidak mau, bisa pamit dan cari ke tempat lain. Biasanya jurus ‘jual mahal’ ini ampuh untuk membuka negosiasi harga lagi.
- Gunakan bahasa Indonesia yang sopan apabila tidak bisa berbahasa Jawa. Tawarlah dengan menggunakan kalimat sopan dan tidak menyinggung. Tapi, alangkah baiknya kalau tahu beberapa kata dalam bahasa Jawa halus seperti pinten (berapa), nggih (iya), mboten (tidak), maturnuwun (terima kasih), dan sejenisnya.
- Jangan ragu untuk keliling seluruh pasar untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Biasanya tiap penjual memiliki ragam motif dan desain pakaian yang unik.
- Jangan lupa untuk menanyakan perawatan kain batik.
Baca juga: Menyusuri 3 Pasar Tradisional Solo: Tempat Terbaik Mencari Oleh-Oleh Autentik
4. Istirahat di Pelataran Masjid Agung
Setelah berkeliling Pasar Klewer, tentunya haus dan lapar. Tidak perlu khawatir apabila haus karena banyak penjual minuman yang berkeliling. Namun apabila lapar, bisa berjalan ke pelataran Masjid Agung yang terletak di depan samping pasar.
Di pelataran Masjid yang kerap juga dijadikan tempat parkir, tersedia aneka kuliner lokal seperti tengkleng, bakso, pecel, dan lain-lain. Apabila ingin salat, bisa langsung ke Masjid Agung.
Pasar Klewer Solo wajib dimasukkan ke dalam destinasi wisata saat berkunjung ke kota ini. Jangan lupa untuk menyediakan bujet khusus saat berbelanja agar tidak boncos karena harga-harga di sana sangat terjangkau.