JNEWS – Pecel Madiun adalah salah satu menu asli Indonesia yang sudah menyebar ke seluruh Nusantara. Umumnya pecel madiun terdiri dari nasi, sayuran, sambel atau sambal pecel, serundeng, lamtoro, kemangi, dan peyek atau lempeng. Di daerah lain, sambal pecel disebut kuah kacang. Penjual pecel Madiun juga menyediakan telur ceplok, telur asin, empal daging, paru goreng, tempe bacem, dan lauk lainnya, yang sering disebut aksesoris.
Diperkirakan awalnya pecel Madiun berasal dari Desa Selo, di kaki Gunung Wilis. Para penjual pecel zaman dahulu adalah para wanita yang menggendong keranjang bambu dengan berjalan kaki. Mereka menyajikan nasi pecel dalam pincuk daun pisang. Sekarang sudah banyak warung, atau dalam bahasa lokal disebut depot, yang menjual nasi pecel. Pecel Madiun telah menjadi salah satu kuliner wajib di Jawa Timur.
Rekomendasi Pedagang Pecel Madiun Asli
Ada 3 alasan yang membuat sebuah warung pecel laris. Pertama, karena sambal pecelnya sedap. Sambal pecel Madiun cenderung gurih dan encer. Kedua, karena ada sayuran khas seperti kembang turi, krai, kenikir, dan sebagainya. Ketiga, banyaknya pilihan aksesoris alias lauk pauk.
Berikut adalah daftar pedagang pecel Madiun yang bisa dimasukkan dalam wish list jika kelak berkunjung ke Madiun, yang direkomendasikan oleh Disbuparpora Kota Madiun.
1. Nasi Pecel Yu Gembrot
Warung yang ada di Jl Imam Bonjol ini sudah berdiri sejak tahun 1942. Sarinem alias Yu Gembrot juga merintis usaha dengan berjualan nasi pecel keliling hingga tahun 1974. Yu Gembrot sudah bertahan hingga generasi ketiga.
Yu Gembrot menyediakan sayuran yang lengkap khas Madiun dan aksesoris yang komplet. Warung ini menjadi langganan pejabat dan artis hingga Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Kuliner Jalanan Jakarta: Menjelajahi Warung Nasi Rames Terbaik
2. Nasi Pecel 99
Nasi Pecel ini terletak di Jalan Cokroaminoto 99 dan berdiri sejak tahun 1987. Perlu diketahui bahwa Jalan Cokroaminoto ibarat pusat depot nasi pecel karena di sini ada beberapa warung nasi pecel terkenal dan masing-masing punya langganan setia. Contohnya adalah Nasi Pecel 99 ini yang merupakan langganan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
3. Nasi Pecel Pojok
Warung ini letaknya memang di salah satu pojok Jalan Cokroaminoto. Nasi Pecel Pojok berdiri sejak tahun 1967 dan dikelola oleh 7 bersaudara. Nasi Pecel Pojok menyediakan pilihan sambal pedas dan tidak pedas. Jika nasi pecel lain menggunakan peyek, maka di sini menggunakan lempeng.
Lempeng adalah sejenis kerupuk dari puli yang berbentuk kotak. Lempeng berbeda dengan gendar karena sangat tipis. Lempeng dapat dibeli di pusat oleh-oleh Madiun dalam wujud mentah atau matang.
4. Nasi Pecel Sri Tanjung
Masih di Jalan Cokroaminoto, Nasi Pecel Sri Tanjung ini viral sehingga keramaiannya tampak menonjol. Pembeli dapat makan sambil duduk di bangunan permanen atau lesehan di luar. Deretan lesehannya cukup panjang di atas trotoar.
Sri Tanjung menyajikan nasi pecel dengan sayuran lengkap khas Madiun. Pilihan lauknya banyak dan dengan potongan besar-besar. Pecel di sini tidak disediakan dalam pincuk.
5. Nasi Pecel Bu Wir Kabul
Warung ini juga ada di Jalan Cokroaminoto. Rasa sambal pecel di sini cenderung pedas gurih. Bu Wir juga menjual pecel lele, yang tentu saja berbeda dengan pecel Madiun meski sama-sama bernama pecel karena hanya berperan sebagai lauk. Tapi keduanya sama-sama enak. Bu Wir juga menjual berbagai oleh-oleh, seperti sambal pecel dan lempeng.
6. Nasi Pecel Bu Sugeng
Warung yang dulunya kakilima di depan Stasiun Madiun ini termasuk legendaris. Bu Sugeng buka 24 jam dan menjadi tempat singgah para penumpang kereta api. Apalagi warung ini menyatu dengan penitipan sepeda motor. Namun banyak juga yang datang ke sini khusus makan nasi pecel. Tak sedikit pula yang membungkus nasi pecel untuk dinikmati di atas gerbong kereta api.
Sayuran dan lauk di pecel Bu Sugeng ini lengkap, serta porsinya agak banyak. Pecel Bu Sugeng disajikan dalam pincuk. Jika ke sini, jangan sampai tidak mencicipi jadah gorengnya.
7. Nasi Pecel Warung Marem
Ini adalah nasi pecel hidden gem dan sudah bertahan selama dua generasi. Letaknya masih di Jalan Cokroaminoto tetapi masuk jauh ke dalam Gang Ringin. Kalau ke sini harus jalan kaki dari Jalan Cokroaminoto karena gangnya sempit sekali. Warung ini sangat sederhana, bahkan menyatu dengan dapur. Namun, warung ini selalu ramai dari pagi hingga siang hari. Harganya super murah.
8. Nasi Pecel Mbak Lina
Jika ingin merasakan pecel Madiun di pusat kotanya, bisa mencari Nasi Pecel Mbak Lina di salah satu sisi Alun-alun Madiun. Mbak Lina berjualan secara kakilima dan hanya buka dari sore hingga habis. Meski nonpermanen, Mbak Lina nyaris seperti warung bergerak karena lauknya lengkap dan banyak.
Namun, Mbak Lina tidak menyediakan nasi pecel dengan pincuk, melainkan dengan piring yang dialasi kertas nasi. Selain pecel, Mbak Lina juga menjual nasi rawon dan nasi soto.
9. Nasi Pecel Bu Wo
Depot Nasi Pecel Mirasa Bu Wo ini terletak di Jalan S. Parman atau proliman Joyo dan buka 24 jam. Warung Bu Wo ini sederhana dan pilihan aksesoris pecelnya tidak terlalu banyak. Namun rasa khas pecel asli Madiun di Bu Wo ini tidak perlu diragukan lagi. Bu Wo juga menjual nasi rawon, nasi lodeh, nasi soto dan nasi campur.
Baca juga: Kuliner Khas Tawangmangu: Menyantap Nikmatnya Masakan Lokal
10. Warung Pecel Godong Jati
Warung ini agak jauh ke luar kota Madiun, yaitu di daerah Saur, Dolopo, Kabupaten Madiun, sekitar 15 km dari Alun-alun Kota Madiun. Warung sederhana ini selalu ramai di pagi hari. Warung Pecel Godong Jati memberi sensasi makan nasi pecel asli Madiun yang berbeda. Nasi pecel dimakan di atas pincuk daun jati yang kasar sehingga menambah kenikmatan. Makan di sini tambah lahap karena didukung dengan suasana hutan jati yang rindang.
Demikianlah panduan wisata kuliner untuk menjelajahi tempat-tempat makan pecel Madiun yang autentik. Jangan lupa membawa pulang sambal pecel kemasan untuk berjaga-jaga jika kangen dengan pecel tetapi belum bisa datang ke Madiun.