Pemandangan alam di Indonesia jika dilihat dari ketinggian seperti hamparan permadani hijau. Dengan jumlah hutan yang banyak dari Sabang sampai Merauke, Indonesia menduduki posisi kedua sebagai negara dengan hutan terbesar sekaligus penghasil oksigen terbesar di dunia.
Tidak berhenti di situ saja, pemandangan di bawah laut pun tidak kalah memukau. Sebut saja Taman Nasional Bunaken dan Wakatobi yang namanya sudah mendunia. Kedua taman nasional tersebut menjadi habitat beragam biota laut yang unik dan langka. Bahkan, di Raja Ampat, menjadi tempat hidup 75% spesies karang. Luar biasa!
Jadi, tidak mengherankan jika Indonesia kaya akan kawasan konservasi yang dijadikan destinasi wisata oleh pemerintah. Tapi, tidak semua wisata alam bisa menjadi kawasan konservasi ini, ada beberapa kriteria yang mesti dipenuhi antara lain:
- Luas wilayahnya cukup dalam menjamin kelestarian potensi sumber daya alam dan bisa dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata alam.
- Kondisi lingkungan di sekitar harus mendukung dalam rangka upaya pengembangan wisata alam.
- Mempunyai daya tarik sumber daya alam baik dari segi flora, fauna, formasi geologi yang unik, ekosistem hingga fenomena alam.
Menikmati Pemandangan Alam di 6 Kawasan Konservasi Indonesia
Ada banyak kawasan konservasi atau biasa disebut dengan taman wisata alam yang tersebar di seluruh penjuru wilayah Indonesia. Namun beberapa di antaranya sudah terkenal hingga ke mancanegara. Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)
Barangkali ada yang bingung apa beda Gunung Gede dan Gunung Gede Pangrango? Kedua gunung ini memang berbeda, tapi letaknya berdekatan. Ketinggian Gunung Gede sekitar 2400 mdpl, sedangkan Gunung Gede Pangrango memiliki puncak bernama Puncak Mandalawangi dengan ketinggian 3.019 mdpl. Kendati demikian, gunung ini dikenal luas dengan nama Gede Pangrango.
Kawasan Gunung Gede Pangrango dijadikan sebagai taman nasional karena memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan menjadi habitat dari berbagai spesies flora dan fauna. Di kawasan zona montana, pengunjung bisa menemukan tumbuhan berdaun jarum (schima wallichii). Di zona paling tinggi atau biasa disebut zona subalpin, memiliki kawasan wisata seperti kawah gunung, danau, rawa dan padang rumput subalpin.
Gunung ini terletak di 3 kabupaten yakni Sukabumi, Cianjur, dan Bogor. Untuk bisa mendaki di gunung ini perlu memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) yang dikeluarkan oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP). Pendaki hanya diberikan waktu maksimal dua hari untuk berada di gunung ini.
Baca juga: Petualangan Seru di Puncak Bogor: Trekking dan 5 Aktivitas Outdoor untuk Penggemar Alam
2. Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo terletak di antara Flores dan Pulau Sumbawa memiliki luas kurang lebih 2.000 km2.
Ada berbagai pesona alam yang bisa dinikmati wisatawan ketika berkunjung ke Taman Nasional Komodo seperti melihat Komodo, salah satu hewan purba dengan panjang kurang lebih 3 meter dan berat 70 kg secara langsung. Tapi, untuk melihat hewan ini hanya diizinkan dalam jarak 300 meter karena komodo termasuk hewan buas. Selain komodo, ada juga beragam hewan lainnya seperti rusa timor, kuda, kerbau, dan spesies reptil.
Tidak berhenti di situ saja, Taman Nasional Komodo merupakan surga diving dan terletak di jantung segitiga terumbu karang di Asia Pasifik. Dengan letaknya yang strategis membuat kawasan ini menjadi surga bawah laut terkaya di dunia. Kurang lebih ada 100 situs menyelam yang menjadi incaran wisatawan.
Apabila tidak bisa diving, tenang, di sini ada pantai Pink yang menawan sambil menikmati matahari terbenam atau bisa jalan-jalan ke desa tradisional di Pulau Mesa.
3. Desa Adat Penglipuran
Pulau Dewata memang memiliki pesona pemandangan alam yang tidak ada habisnya. Selain wisata laut dan alam, ada desa adat yang sudah terkenal hingga mancanegara yaitu Desa Penglipuran. Desa adat Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara.
Memasuki desa ini, pengunjung akan disambut dengan udara yang sejuk, pemandangan asri dengan deretan tanaman hijau. Tidak mengherankan jika desa ini dinobatkan sebagai tiga besar desa terbersih di dunia. Mengunjungi desa ini harus berjalan kaki, tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor, dan tidak boleh membuang sampah sembarangan. Ini sebagai bentuk upaya minim polusi dan menjaga kebersihan desa.
Ada banyak hal lain yang menarik dari Desa Adat Penglipuran seperti hutan bambu yang menjadi pelindung desa. Lalu, tata ruang dari desa ini mengusung konsep Tri Mandala, di mana keseluruhan wilayah dibagi ke dalam tiga bagian yaitu Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala. Sajian kuliner tradisional autentik hingga adanya ritual keagamaan yang masih terus diadakan turun temurun.
4. Taman Nasional Bunaken
Taman Nasional Bunaken mempunyai taman laut yang sangat memesona dengan biota lautnya. Terletak di Provinsi Sulawesi Utara tepatnya di Teluk Manado, Bunaken memiliki luas 8.08 km2. Untuk mengunjungi tempat ini harus menyewa kapal di Pelabuhan Manado, perjalanan ditempuh kurang lebih 30 menit.
Taman laut ini ditemukan pertama kali di tahun 1975 oleh Nusantara Diving Club (NDC), kemudian di tahun 2005 masuk ke dalam warisan situs dunia UNESCO. Yang menarik dari Taman Nasional Bunaken adalah adanya 39 titik menyelam dengan kedalaman yang berbeda-beda. Ada 13 jenis terumbu karang yang bisa ditemui. Menariknya lagi, ada sebutan underwater great walls yakni dinding karang raksasa yang berdiri vertikal serta melengkung ke bawah di kedalaman 25-50 meter.
5. Green Canyon Pangandaran
Ada beberapa green canyon yang ada di Indonesia, salah satu yang terkenal hingga mancanegara adalah green canyon Pangandaran. Kawasan konservasi ini terletak di semenanjung pantai selatan Jawa Barat, tepatnya di desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat.
Green Canyon Pangandaran memiliki ekosistem karst atau batuan kapur berpori yang terkenal. Menyusuri aliran sungai Cijulang yang berwarna biru kehijauan yang jernih, pengunjung akan disuguhkan gua hasil bentukan alam. Tak hanya itu saja, di dalam gua pengunjung bisa melihat langsung stalagmit dan stalaktit.
6. Danau Toba
Danau Toba terbentuk dari letusan gunung api yakni Gunung Toba, diperkirakan hal ini terjadi sekitar 74.000 tahun lalu. Luasnya kurang lebih 1.145 kilometer persegi dengan kedalaman mencapai 450 meter. Menariknya, di tengah danau vulkanik terbesar di dunia, ada sebuah pulau yang cukup besar yakni Pulau Samosir.
Keindahan dan ‘magis’nya Danau Toba sering diangkat ke dalam film hingga novel. Ingin menikmati pemandangan alam Danau Toba, pengunjung bisa mengitarinya dengan kayak. Mau wisata budaya, ada dua museum sejarah dan budaya Suku Batak yang bisa dikunjungi yaitu Museum Huta Bolon dan Museum Tomok.
Di kawasan ini ditemukan kurang lebih 78 jenis burung, mulai dari jenis endemik hingga satwa yang dilindungi dalam Undang-undang Konservasi Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAE). Beberapa fauna yang ada di kawasan ini antara lain, sikatan ninon, pelatuk Sumatera, tangkar-uli Sumatera, siamang (yang terancam punah karena habitatnya yang rusak), tupai hingga beragam jenis amfibi dan reptil.
Baca juga: 10 Restoran Indonesia dengan Pemandangan Menakjubkan: Makan Enak sambil Menikmati Keindahan Alam
Pesona pemandangan alam di Indonesia menurut para wisatawan membuat jatuh hati dan ingin terus kembali. Berlibur tidak mesti ke luar negeri, mengunjungi deretan kawasan konservasi di atas bisa menjadi sarana liburan edukatif tentang kebudayaan setempat, kekayaan flora dan fauna serta sejarah.