Pembangunan Kawasan Industri Halal Dikebut Pemkab Sidoarjo

kawasan industri halal sidoarjo

Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono saat mengunjungi kawasan industri halal (foto: Antara)

Pembangunan kawasan industri halal terus digeber oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Jawa Timur. Menurut laporan terbaru, saat ini proses pembangunan kawasan industri halal yang diklaim menjadi satu-satunya di Jawa Timur itu tengah masuk proses pengurukan.

Sekarang sedang proses pengurukan ya. Dan mudah-mudahan Januari dan Februari selesai proses pengurukan. Lalu kemudian ada tim dari Jakarta yang akan ke sini melakukan verifikasi,” ujar Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono di Sidoarjo beberapa waktu lalu.

Seperti yang disampaikan oleh Hudiyono, saat ini baru sekitar 148 hektare lahan dari total 410 hektare yang siap dijadikan kawasan industri halal. Hal ini pun disambut dengan baik oleh Hudiyono. Karena memang luas wilayah untuk sistem industrinya luas sekali, areanya sudah siap, masyarakatnya juga sudah siap,” imbuhnya.

Baca Juga: Konsumsi Produk Halal di 2020 Menurun Imbas Pandemi

Sementara itu, Kepala Dinas Penanamam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sidoarjo, Ari Suryono mengatakan, bahwa pihaknya akan mendukung proyek ini berupa pemberikan kemudahan perizinan untuk kawasan indutri halal yang dibuat di sebagian kawasan safe n lock. Hal ini dilakukan karena menurutnya industri halal perlu mendapat dukungan.

“Industri halal perlu didorong karena begitu besarnya potensi produk halal baik di dalam atau luar negeri,” terang Ari.

Sebelumnya seperti yang pernah Jnews beritakan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, berdirinya Kawasan Industri Halal (KIH) di Jawa Timur akan mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia. Menurutnya Jawa Timur memiliki potensi terhadap industri halal karena memiliki sejumlah pealku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuiner halal yang melimpah.

Selain itu, Jawa Timur juga dikenal sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pesantren yang banyak atau bisa dibilang sebagai gudangnya pesantren. Maka dari itu, menurut Khofifah akan sangat disayangkan apabila potensi tersebut tidak dimaksimalkan.

Baca Juga: Eskportir Terbesar Produk Halal Bukan dari Negara Mayoritas Muslim

Ia pun berharap produk makanan halal di Indonesia dapat tembus sepuluh besar di dunia. “Indonesia umat Islamnya terbanyak di dunia. Menurut State of Global Islamic Economy 2019-2020, halal food Indonesia belum masuk sepuluh besar dunia. Kalau fashion halal sudah. Maka kita ingin siapkan halal industrial estate,” ujar Khofifah

Seperti diketahui, sekarang ini produk fashion halal Indonesia sudah menempati urutan terbesar kedua di dunia. Khofifah pun berharap akan ada semakin banyak produk halal yang berkualitas dari Indonesia, baik untuk pasar konsumsi dalam negeri maupun untuk melayani kebutuhan produk halal secara global.

Saat ini jumlah penduduk Muslim di dunia sangat besar. Global Population (2019) mencatat jumlah penduduk Muslim di dunia saat ini berkisar 24 persen dari total populasi di dunia atau setara dengan 1,9 miliar orang. Indonesia sendiri menjadi negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia, di mana saat ini tercatat berjumlah 229 juta jiwa.

“Ini potensi sekaligus peluang yang bisa dimanfaatkan IKM dan UKM asal Jatim untuk menjadi pemain global dalam industri makanan halal,” kata Khofifah ketika mengunjungi bakal lokasi Kawasan Industri Halal (KIH) Jatim di Safe N Lock Eco Industrial Park, Sidoarjo beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kinerja Kargo Internasional AP Logistik Belum Pulih

Exit mobile version