Pembangunan Pelabuhan Ambon Baru Start Paling Lambat Januari 2022

Menhub Budi menyampaikan progres pembangunan pelabuhan ambon baru

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyampaikan progres rencana pembangunan Pelabuhan Ambon Baru yang terintegrasi dengan pusat perikanan. Menurut Menhub Budi, pembangunan Pelabuhan Ambon Baru akan dimulai pada November 2021 atau paling lambat Januari 2022.

Seperti diketahui, pembangunan pelabuhan baru tersebut dilakukan dalam rangka mendukung Provinsi Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional. Dalam laporan terbaru, Menhub Budi menjelaskan sejumlah upaya yang sudah dilakukan oleh pihak Kementerian Perhubungan.

“Berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya yaitu kami telah melakukan realokasi anggaran pembiayaan pembebasan lahan guna pembangunan awal Pelabuhan Ambon Baru ini,” jelas Menhub saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Ambon, Maluku, dikutip dari siaran pers.

Baca Juga: Nilai Ekspor Salak Pondoh Petani Yogyakarta Tembus USD 15 Juta

Menhub Budi pun menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur dasar dari pelabuhan baru ini akan dibangun menggunakan APBN. Sementara, untuk pengembangan pelabuhan selanjutnya, perlu dilakukan kerjasama pengelolaan Pelabuhan Ambon Baru antara Pelindo IV dengan pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau pendanaan kreatif non APBN.

“Pembangunan Pelabuhan Ambon Baru ditargetkan sudah dimulai pada akhir Desember 2021 atau Januari 2022,” kata Menhub Budi.

Lebih lanjut, Menhub Budi menilai pembangunan pelabuhan baru di Ambon sangat diperlukan mengingat lokasi Pelabuhan Ambon eksisting berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman dan fasilitas umum perkotaan lainnya, sehingga sudah sulit untuk dikembangkan karena area lahan yang terbatas.

Tak hanya itu, Kemenhub juga menemukan sejumlah kondisi lainnya yang menjadi potensi permasalahan, seperti misalnya pelabuhan cargo dan petikemas eksisting akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun, Teluk Ambon sebagai akses pelayaran keluar dan menuju pelabuhan sangat padat, serta pelabuhan perikanan eksisting yang telah mencapai kapasitas maksimum.

“Dengan adanya kondisi tersebut, maka diperlukan pembangunan Pelabuhan Ambon Terpadu sebagai pusat pertumbuhan industri pengolahan ikan dan konsolidasi kargo dari wilayah Indonesia Timur,” tambahnya.

Baca Juga: Infrastruktur Bandara dan Pelabuhan Dongkrak Ekspor Perikanan di Biak dan Tual

Kemenhub berkomitmen mendukung ekspor perikanan dengan mendorong konektivitas antara Indonesia dan Australia khususnya konektivitas langsung dari Maluku ke Australia. Konsep pembangunan Pelabuhan Ambon Baru mengusung konsep pelabuhan yang terintegrasi. Memiliki sejumlah fasilitas yaitu: terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan (TPI dan tempat pengolahan ikan), kawasan industri logistik, terminal LNG dan power plant, dengan panjang total dermaga 1000 m (ultimate).

Pelabuhan Ambon Baru akan berdiri di perbatasan Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon. Lahan yang telah disediakan seluas 700 hektare yang terintegrasi antara pelabuhan logistik dan pelabuhan perikanan serta industri perikanan dalam satu lokasi. Skema investasi pelabuhan akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) mencapai Rp. 5 triliun.

Selain di Ambon, guna mendukung Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, Kemenhub juga telah menyiapkan infrastruktur pelabuhan dan bandara di Kota Tual, Provinsi Maluku. Dalam kunjungannya ke Kota Tual sebelumnya, Menhub mengatakan Bandara Karel Sadsuitubun dan Pelabuhan Tual siap mendukung kegiatan ekspor komoditas perikanan di kota Tual.

Menurut Menhub, keberadaan infrastruktur transportasi sangat penting untuk memperlancar kegiatan ekspor komoditas perikanan yang ada di Kota Tual.

Baca Juga: Nilai Ekspor dan Impor Lampung Agustus 2021 Melonjak

Exit mobile version