JNEWS – Setelah sukses dalam angkatan pertama, Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi Batch 2 resmi dimulai sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat pembangunan SDM dan meningkatkan penciptaan lapangan kerja nasional.
Program ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Batch 1 yang dimulai pada 20 Oktober 2025 lalu dan menjadi bagian dari stimulus Paket Ekonomi 8+4+5 yang diluncurkan pemerintah guna mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi, dan penyerapan tenaga kerja.
“Program pemagangan ini merupakan kebijakan pemerintah yang dirancang untuk memastikan para lulusan baru memiliki keterampilan kerja yang relevan sebelum memasuki dunia kerja sepenuhnya. Pemerintah memberikan dukungan penuh melalui pemberian uang saku yang disalurkan langsung kepada peserta secara langsung,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Pembukaan Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi Batch 2 di Jakarta, Rabu (26/11).
Pelaksanaan Program Pemagangan Batch 2 menunjukkan peningkatan signifikan dari sisi partisipasi. Terdapat 4.669 perusahaan dan 47 Kementerian/Lembaga yang bergabung membuka lowongan pemagangan. Antusiasme peserta juga meningkat tajam dari 16.601 peserta pada Batch 1 menjadi 62.754 peserta pada Batch 2, dengan total 78.815 peserta yang telah mengikuti program.
“Proses seleksi pada program ini sangat ketat, bahkan terdapat satu jabatan yang diminati hingga seribu pelamar. Peserta yang terpilih adalah lulusan terbaik. Ini merupakan sebuah privilege karena pada umumnya perusahaan menerapkan masa percobaan 3 bulan, sedangkan melalui program ini peserta telah melewati fase tersebut dan pemerintah membayar honor untuk 6 bulan masa magang, jadi di sini pemerintah ikut investasi,” jelas Airlangga.
Baca juga: Manfaat AI untuk Pekerjaan yang Bisa Membuat Hidup Lebih Mudah
Pemerintah menekankan pentingnya kualitas pelaksanaan program pemagangan agar manfaat yang diterima peserta semakin optimal. Hal ini mencakup penguatan pembinaan, penyesuaian dengan kebutuhan industri, serta perluasan partisipasi dunia usaha pada tahun-tahun berikutnya.
“Saya meminta agar seluruh peserta benar-benar memanfaatkan kesempatan ini, menunjukkan inisiatif tinggi, dan membangun jejaring yang bermanfaat. Pemerintah juga mendorong perusahaan untuk melibatkan peserta dalam proyek yang berdampak, sembari kita terus melakukan evaluasi agar pelaksanaan tahun 2026 dapat menjangkau lebih banyak lagi perusahaan dan juga pesertanya,” tandas Airlangga. *
