Pemerintah Minta UMKM Manfaatkan Digiku dan Jauhi Pinjol

Ilustrasi Pinjol

Pentingnya peran UMKM dinilai pemerintah tak hanya sebagai upaya untuk meluaskan lapangan kerja saja, namun juga tulang punggung perekonomian nasional. Karena itu, dalam upaya membangkitkan usaha di badai pandemi saat ini, ragam upaya untuk menggarihkan kembali UMKM dilakukan.

Salah satunya melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, menurut Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R.M Manuhutu, pemerintah menaikan PEN menjadi Rp 699 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

“Ini menunjukkan pemerintah Indonesia sangat mendukung sekali terhadap UMKM dan juga untuk menjaga perekonomian Indonesia. UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasioanal,” jelas Deputi Odo.

BACA JUGA : Dari Tangan Penyandang Difabel dan Perempuan, Fashion Kekean Mendunia

Deputi Odo menuturkan adapun yang sudah dilakukan pemerintah yaitu pertama, menjaga ketahanan aspek supply. Dari dana yang sudah digelontorkan saat ini 60T sudah diserap UMKM. Kedua, meningkatkan sisi permintaan untuk seluruh produk-produk UMKM baik permintaan dari masyarakat maupun permintaan dari belanja pemerintah.

“Ini sesuai UU Cipta Kerja dimana 40 persen belanja pemerintah harus untuk UMKM, kebijakan pemerintah ini harus dimanfaatkan dan menjadi kesempatan yang baik untuk UMKM,’ katanya.

Oleh karena itu, menurut Deputi Odo Presiden telah resmi meluncurkan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada 14 Mei 2020 lalu tujuannya untuk meningkatkan permintaan pada produk UMKM baik dari masyarakat maupun dari belanja pemerintah.

Lebih lanjut Deputi Odo mengatakan sisi lain dari pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat pelaku UMKM baik konsumen maupun produsen melek terhadap teknologi. Menurutnya keberadaan teknologi akan membantu peningkatan penjualan UMKM.

BACA JUGA : Awas Ketipu, Gini Cara Mudah Cek Jasa Pinjol yang Resmi

Disampaikan juga, ada beberapa pilar penting dalam Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI), diantaranya pendampingan dan pelatihan, membuka pasar, dan pendanaan.

Terkait pendanaan akan diluncurkan bagian dari BBI yaitu DigiKu atau Digital Kredit UMKM, yang digelontorkan oleh Himbara bekerjasama dengan platform digital, dengan target penyaluran mencapai 16 T hingga 2024.

“Berbeda dengan pinjol ilegal, manfaat dari DigiKu antara lain bunganya sangat kompetitif, durasi waktunya cepat, memungkinkan UMKM mendapat pinjaman dalam waktu hingga 15 menit, serta ini menjadi bagian kita bersama menjaga UMKM agar bisa bangkit,” pungkasnya.

Exit mobile version