JNEWS – Kabar gembira bagi para pelaku UMKM maupun masyarakat Indonesia. Sebab ajang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) akan kembali digelar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menargetkan total nilai transaksi dalam gelaran yang berlangsung pada 10-16 Desember 2025 mendatang ini bisa mencapai Rp 35 triliun.
Harbolnas, menurut Airlangga, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat peran UMKM dalam ekonomi digital. Terlebih, total jumlah UMKM yang akan berpartisipasi dalam acara tahun ini ditargetkan lebih banyak dibanding tahun lalu. “Kita targetkan transaksi Harbolnas tahun ini jadi 35 triliun rupiah,” jelas Airlangga di acara Kick Off Road to Harbolnas, di kantor Kemenko Perekonomian beberapa waktu lalu.
Selama lebih dari 12 tahun digelar, pada 2024 lalu program Harbolnas telah mencatat total transaksi mencapai sebesar Rp 31,2 triliun dengan rata-rata pengeluaran per orang mencapai Rp 318 ribu.
Oleh karenanya dalam gelaran tahun ini, Airlangga menekankan bahwa alih-alih hanya sekedar menjadi pesta diskon semata, Harbolnas 2025 juga jadi momentum untuk sama-sama memperkuat ekosistem perekonomian digital nasional.
“Jadi kegiatan-kegiatan seperti ini perlu kita pertebal, untuk mendorong kelas menengah baik dari segi ekosistem, dari segi produsen, maupun pipeline melalui e-commerce termasuk dengan konsumen,” ujarnya.
Berkaitan dengan Harbolnas 2025, Airlangga pun telah meminta Menteri Perdagangan, Budi Santoso, untuk meningkatkan daya saing platform e-commerce kecil. Karena menurutnya, saat ini e-commerce masih terpusat hanya kepada platform besar saja. “Ini berbeda dari apa yang diharapkan pemerintah di awal berdirinya lokapasar (e-commerce) yang seharusnya memiliki kemampuan merata,” ungkapnya.
Untuk itu, peran pemerintah untuk mendorong agar platform e-commerce yang kecil dan menengah juga terus bisa bersaing ke depannya. Dengan adanya Harbolnas 2025 pada 10-16 Desember 2025 mendatang, Airlangga berharap ajang ini dapat mendorong penjualan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekaligus memperkuat kampanye penggunaan produk dalam negeri melalui platform e-commerce baik platform yang besar, menengah maupun yang kecil. *
Baca juga: Langkah Cerdas Mendapatkan Investor untuk UMKM yang Sedang Bertumbuh