JNEWS – Seporsi pempek Palembang ditambah cuko dengan cita rasa asin, gurih, dan pedas mampu membuat ketagihan. Apalagi ditambah dengan bahan pendamping seperti potongan timun segar dan mi, tentunya akan menambah kelezatan dari kudapan tradisional khas Sumatra Selatan ini.
Kudapan berbahan dasar ikan ini tak hanya populer di Nusantara saja, tapi hingga mancanegara. Bahkan belum lama ini, TasteAtlas memasukkan pempek Palembang di posisi pertama kategori Top 100 Seafood Dishes in the World dan urutan keempat di kategori 100 Best Rated Street Foods in the World. Luar biasa!
Peringkat dari TasteAtlas tentunya bukan sembarang. Platform online ini kerap dijadikan panduan untuk makanan tradisional seluruh dunia, ada ulasan kritikus makanan hingga artikel penelitian tentang bahan serta hidangan populer.
Hal ini tentu saja menjadi kebanggaan bagi Indonesia karena kudapan tradisional ini dikenal luas hingga mancanegara. Ulasan dari TasteAtlas pun menjadi promosi terbaik akan kekayaan kuliner Nusantara.
Menilik Sejarah Pempek Palembang
Sebagai Negara Maritim, hasil laut seperti ikan sangat melimpah di berbagai wilayah Indonesia. Hasil laut seperti ikan tenggiri dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuat aneka kudapan yang dikombinasikan dengan rempah-rempah pilihan seperti pempek Palembang.
Dikutip dari buku Bumi Betuah, Tradisi Tertanam, karya Irwan P. Ratu Bangsawan (2024:95), menelusuri akarnya, makanan yang terbuat dari sagu dan ikan ini adalah warisan dari masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.
Harmonisasi antara budaya Melayu, Jawa dan Tionghoa melebur ke dalam seporsi kelezatan pempek. Kehadiran kudapan yang merupakan bentuk akulturasi budaya ini tercatat dalam Prasasti Talang Tuo. Prasasti ini mencatat penggunaan sagu dari pohon enau yang tumbuh di taman Sriksetra, sementara ikan begitu melimpah di perairan Palembang.
Sekitar abad ke-16 pada masa Sultan Badaruddin II dari Kerajaan Palembang Darussalam, hidangan berbahan dasar sagu dan ikan ini dikenal dengan sebutan ‘kelesan’. Diberikan nama ini karena diolah atau dibentuk dengan cara dikelas hingga bisa disimpan lebih lama.
Pempek pertama kali dibuat oleh orang asli Palembang. Kemudian dititipkan ke orang Tionghoa untuk dijual. Ini terjadi sekitar tahun 1916.
Dalam pembuatannya, pempek dibuat menggunakan ikan belida, sayangnya di masa sekarang ini ikan tersebut semakin langka dan mahal. Lalu, seiring berjalannya waktu, para penjual mulai mengganti dengan berbagai jenis ikan yang lebih murah.
Di zaman tersebut, Cara penjualan pempek ini adalah dengan keliling kampung ke kampung sambil berjalan kaki. Namun, pempek kerap ditemukan di kawasan keraton, saat ini menjadi kawasan Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang.
Adapun penamaan dari pempek berasal dari nama panggilan pembeli pada si penjual kelesan. Mereka sering memanggil empek atau apek, yang dalam bahasa Tiongkok artinya paman.
Baca juga: 10 Hidangan Seafood Terenak di Dunia, Pempek dari Indonesia No. 1
Variasi Pempek Palembang dan Cara Pembuatannya
Dari satu adonan pempek bisa menghasilkan beragam jenis yang tergantung terhadap penambahan komposisi, proses pengolahan akhir hingga cara penyajian. Berikut ini empat variasi pempek Palembang yang kerap ditemui di berbagai kedai makanan.
1.   Pempek Kapal Selam
Pempek kapal selam paling terkenal dan mudah ditemukan. Penyajiannya, adonan pempek diisi dengan telur ayam rebus atau bebek. Penyajiannya direbus terlebih dulu, lalu digoreng dan dihidangkan bersama mi, irisan timun, dan cuko. Dinamakan kapal selam karena bentuknya seperti kapal selam. Berikut cara pembuatannya.
Bahan:
- 250 gr ikan tenggiri, digiling sampai halus
- 150 gr tepung sagu
- 1 sdt gula pasir
- 1 sdt kaldu bubuk
- 1 sdt garam
- 250 ml air es
Bahan isian:
- 3-4 butir telur, dipecah dalam satu mangkuk
Bahan pelengkap:
- Mi kuning
- Irisan timun
Cara membuat:
- Campur ikan giling, gula, garam, penyedap, dan air. Aduk rata.
- Setelah rata dan adonan halus, masukkan tepung tapioka secara perlahan. Aduk pakai tangan dengan lembut, jangan terlalu diulen karena pempek bisa menjadi keras.
- Siapkan telur yang sudah dipecahkan dalam wadah. Siapkan centong untuk mengambil kuning telurnya.
- Ambil 100 gr adonan, tapi sebelumnya lumuri tangan dengan tepung dulu. Lalu bentuk adonan jadi lonjong, tusuk satu bagian ujung adonan dengan jarum, lalu masukkan kuning telur. Kemudian ditutup dengan merekatkan kedua ujung.
- Siapkan wajan berisi air, didihkan.
- Adonan yang sudah berbentuk kapal selam, masukkan ke dalam air mendidih.
- Rebus sampai mengapung dan sedikit mengembang berwarna terang tidak pucat. Kurang lebih 15 menit. Angkat dan tiriskan
- Belah tidak sampai putus. Lalu goreng di minyak yang panas.
- Angkat lalu siapkan bahan pelengkap. Sajikan.
2. Pempek Lenjer
Lenjer adalah variasi pempek yang juga sangat terkenal setelah kapal selam. Pempek ini bentuknya lonjong memanjang tanpa isian.
Bahan:
- 500 gr daging ikan tenggiri, giling halus
- 250 ml air es
- 1 sdt bawang putih halus
- 1 sdt garam halus
- 2 sdm gula pasir
- 2 sdm kaldu jamur
- 250 gr tepung tapioka
- Secukupnya tepung tapioka untuk membentuk pempek
- Secukupnya air untuk merebus pempek
Cara Membuat:
- Campurkan ikan giling dengan bawang putih halus dan air es, aduk hingga air dan ikan tercampur rata dan menyatu.
- Masukkan gula, kaldu bubuk dan garam, aduk kembali hingga mengental dan terasa berat saat di aduk.
- Tambahkan tepung tapioka secara bertahap (2-3 kali tuang), lalu aduk cukup hingga tercampur rata. Perhatikan, untuk tahapan ini hindari terlalu lama atau kencang mengaduknya.
- Siapkan wajan untuk merebus pempek, tuangkan 2 sdm minyak goreng agar tidak lengket.
- Baluri tangan dan talenan dengan tepung tapioka. Ambil 150 gr adonan lalu bentuk lonjong.
- Masukkan adonan yang sudah lonjong ke wajan yang airnya sudah mendidih. Rebus hingga mengembang.
- Tiriskan pempek, lalu dinginkan dengan suhu ruang. Potong-potong lalu digoreng atau sesuaikan selera. Sajikan dengan cuko palembang.
3. Pempek Adaan
Pempek Palembang varian adaan disebut juga pempek bulat. Cara pengolahan dari adaan langsung digoreng tanpa perlu direbus terlebih dulu.
Bahan:
- 500 gr ikan tenggiri, giling halus
- 250 ml air es
- 2 sdt garam
- 1 butir putih telur
- 80 ml santan instan
- 1 sdt gula pasir
- 350 gr sagu tani
- Daun bawang iris tipis
Cara Membuat:
- Siapkan semua bahan, masukkan air ke wadah yang berisi ikan, lalu aduk perlahan. Kemudian masukkan telur.
- Setelah itu masukkan daun bawang, santan, garam, gula. Aduk hingga merata
- Masukkan tepung sagu tani sedikit demi sedikit, sampai adonan kenyal.
- Bentuk adonan seperti bulatan.
- Goreng adonan sampai matang kecokelatan lalu angkat.
4. Pempek Kulit
Pempek kulit umumnya menggunakan campuran tepung dan adonan kulit ikan. Ikan yang sering digunakan adalah ikan tenggiri.
Bahan:
- 500 gr kulit tenggiri giling
- 250 ml air es
- 3 putih telur
- 1 sdm garam
- 1 sdm kaldu jamur
- 1 sdm minyak sayur
- 1/2 sdm gula
- 400 gr sagu tani
- 15 bawang merah iris tipis
- 4 sdm terigu
- 4 sdm tepung bumbu
Cara Membuat:
- Campur air es dan kulit giling.
- Masukkan putih telur, aduk bisa dengan mixer.
- Masukkan garam, gula, kaldu jamur. Aduk dengan mixer tetapi jangan terlalu lama.
- Masukkan minyak sayur dan sagu tani sedikit demi sedikit. Aduk tapi mixernya tidak perlu dinyalakan, wadahnya cukup diputar-putar.
- Masukkan bawang merah iris. Cukup aduk dengan tangan saja.
- Campur tepung bumbu dan terigu. Balurkan ke telapak tangan. Ambil adonan, pipihkan, masukkan ke minyak, goreng hingga matang.
Baca juga: 14 Makanan Internasional yang Diakui Terenak Sedunia – Banyak dari Indonesia!
Pempek Palembang memiliki cita rasa autentik dengan campuran ikan khas membuat kudapan ini bisa dihidangkan kapan saja. Cara membuatnya pun tidak terlalu sulit, cukup menyesuaikan dengan variasi pempek yang ingin dibuat saja.
Â