Pemprov Jatim Siapkan Lahan 148 Hektare untuk Industri Halal

pemprov jatim dukung industri halal

Pengembangan industri halal di berbagai wilayah Indonesia terus dilakukan oleh sejumlah pihak. Seperti salah satunya yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur (Jatim) bersama dengan salah satu perusahaan asal Sidoarjo, dimana menurut kabar terbaru tengah menyiapkan lahan seluas 148 hektare untuk kebutuhan pengembangan kawasan industri halal.

Adapun lahan seluas 148 hektare tersebut menurut laporan berada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Menanggapi pengembangan industri halal, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap IIndonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar kedua di dunia dapat masuk ke dalam 10 besar produsen makanan halal di dunia.

“Indonesia umat Islamnya terbanyak di dunia. Menurut State of Global Islamic Economy 2019-2020, halal food Indonesia belum masuk sepuluh besar dunia. Kalau fashion halal sudah. Maka kita ingin siapkan halal industrial estate,” ujar Khofifah seperti dilansir dari Republika.

Baca Juga: 5 Rekomendasi SCI Guna Optimalisasi Industri Perikanan

Dukungan Pemprov Jawa Timur terhadap industri halal ini tak lain karena Jawa Timur memiliki potensi kuliner halal yang melimpah. Bukan cuma itu, Jawa Timur juga dikenal sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pesantren yang banyak atau bisa dibilang sebagai gudangnya pesantren. Maka dari itu, lanjutnya, akan sangat disayangkan apabila potensi tersebut tidak dimaksimalkan.

Rencananya, seperti yang dijelaskan oleh Khofifah, areal industri halal di Sidoarjo dilengkapi Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), pengurusan sertifikasi halal, dan juga seluruh fasilitas kebutuhan industri.

“Industri yang ditargetkan masuk mulai dari makanan, minuman, hingga kosmetik,” kata wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

Rencana pengembangan kawasan industri halal itu juga sudah disampaikan Khofifah kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia pada saat berkomunikasi secara virtual. Khofifah juga meminta agar Jatim masuk dalam daerah yang dicanangkan nasional untuk pengembangan kawasan industri halal setelah Batang dan Subang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (foto; lensaindonesia)

“Kami akan berupaya untuk bisa mendatangkan investor baik dari dalam ataupun luar negeri. Karena ini akan menjadi pintu masuk kami untuk bisa masuk dalam sepuluh besar, dan tentu untuk menumbuhkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya,” pungkas Khofifah.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah saat kegiatan di sela “East Java Investival 2020” berbincang virtual dengan Duta Besar RI untuk Australia Yohanes K Legowo dan menyampaikan bahwa Jatim membutuhkan bibit sapi perah berkualitas dari “Negeri Kanguru”.

Baca Juga: Pelabuhan Patimban, Asa Baru Bisnis Logistik dan Perkenomian Daerah

Pada kesempatan itu, Dubes RI untuk Australia menyambut baik apa yang disampaikan Gubernur dan akan segera mengirimkan staf untuk menindaklanjuti potensi investasi tersebut.

“Australia memang unggul di bidang pembibitan, sedang Indonesia unggul dalam hal penggemukan. Karena di Australia cukup banyak diaspora asal Indonesia yang menjadi pengusaha sukses peternakan sapi, dan ini peluang,” kata Yohanes.

Potensi pembibitan sapi tersebut bisa dilakukan di cukup banyak daerah di Jatim. Mulai Malang, juga Magetan, yang sudah memiliki infrastruktur yang telah matang dalam pengembangan industri susu.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur Aris Mukiyono mengatakan gelaran EJI 2020 digadang dapat mendorong peningkatan realisasi investasi setempat.

“Setelah ini akan dilakukan tindak lanjut. Seperti salah satunya yang dipesankan ibu gubernur terkait pembangunan rumah sakit di Tuban. Kami akan komandani supaya syarat-syarat investasinya terpenuhi dan kawal supaya perencanaan investasinya berjalan konkret,” tuturnya.

Baca Juga: 7 Hal yang Diperlukan Dalam Mengembangkan Kawasan Industri

Exit mobile version