Pengalaman Spiritual Presdir JNE Saat Berhaji

Presiden Direktur JNE bersama isteri dan anak saat melaksanakan ibadah haji di Mekah.

Saat menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah, terkadang peziarah mengalami kajadian yang di luar nalar atau logika manusia, yang tentu terjadi atas kuasa Allah SWT. Pengalaman spiritual semacam ini juga dialami oleh Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto, saat melaksanakan ibadah haji beberapa waktu lalu.

Setelah pandemi Covid-19 mereda, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia kembali melaksanakan ibadah haji pada 2023 kemarin. Dengan dibukanya kembali secara penuh, menjadikan suasana di Mekah dan juga kota-kota sekitar lainnya seperti Madinah sangat padat. Hal tersebut turut dirasakan oleh M. Feriadi.

“Ibadah haji kemarin sangat istimewa. Saya berangkat bersama keluarga, di antaranya isteri, anak, adik dan ipar. Berada di sana kurang lebih 12 hari. Seluruh waktu yang ada semuanya saya gunakan untuk beribadah kepada Allah SWT,” ujar M. Feriadi, saat berbincang dengan JNEWS di ruang kerjanya.

Presdir JNE yang dikenal dekat dengan para karyawan itu mengaku, di tengah padatnya para jemaah dan panasnya udara yang menyengat, terlebih kondisi tubuhnya lagi kurang sehat, namun segalanya terasa menjadi ringan.

“Ini merupakan ujian, tetapi dengat niat hanya beribadah dan berserah diri kepada Allah SWT, semuanya serasa menjadi ringan, padahal tubuh saat itu lagi kurang sehat. Intinya bila berbuat baik jangan pernah menyerah karena semua rintangan, halangan dan tantangan akan teratasi,” ucapnya.

Baca juga: JNE Dukung Pembangunan Rumah Sakit Hasyim As’syari Jombang

Ia menambahkan, dalam mengejar sukses  jangan hanya urusan duniawi akan tetapi urusan akhirat juga harus terus dikejar. “Jangan hanya bekerja tetapi ibadah juga harus dilakukan secara rutin dan dari waktu ke waktu harus terus meningkat,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan ibadah haji muapun umrah, di mana kalimat talbiyah senantiasa selalu terdengar. “Kalimat talbiyah yang pada waktu itu diucapkan oleh jutaan umat Muslim dari seluruh belahan dunia, akan selalu menjadi penyemangat, apakah saat saya bekerja di JNE dan juga kegiatan lainnya,” bebernya.

Pengalaman spiritual lainnya yang dirasakan oleh M. Feriadi, meski jumlah jamaah haji mencapai jutaan orang dan sangat padat, akan tetapi beberapa kali mendapat kesempatan beribadah secara sepi sehingga terasa lebih khusyuk.

“Saya mendapat banyak kemudahan dan ini merupakan campur tangan Tuhan. Saya kemudian teringat selama ini sering mambantu orang yang dalam kesulitan, membantu  anak yatim, kaum dhuafa dan fakir misikin, sehingga di sana mendapat banyak kemudahan,” tuturnya.

“Hikmah dari berhaji, yaitu harus tetap konsisten dan percaya bahwa Allah SWT itu  ada. JNE  jangan jauh dari anak yatim, kaum dhuafa  dan fakir msikin. Ini bisa dibuktikan karena JNE sudah berusia 32 tahun dan terus bertumbuh. Jalankan apa yang sudah dijalankan sejak awal, tetap berpegang pada surat Al Maun seperti yang diajarkan dan dipesankan pendiri JNE Bapak H. Soeprapto, maka sampai kapan pun, insya Allah JNE akan senantiasa ada,” tutup M. Feriadi. *

Baca juga: “Rabu Bergerak”, Gaya Hidup Sehat Dimulai dari Hal Kecil

Exit mobile version