JNEWS – Logo brand merupakan salah satu komponen utama usaha yang paling mudah dikenali konsumen. Logo membuat kehadiran usaha tersebut mudah diketahui di mana saja. Kadang perusahaan besar melakukan penyegaran logo, tetapi tetap mempertahankan beberapa unsur autentik.
Di sisi lain, masih banyak pengusaha UMKM yang terlalu fokus dengan omzet harian sehingga tidak punya waktu untuk mengembangkan brand usahanya melalui logo. Padahal, logo yang kuat dapat menjadi fondasi penting untuk membangun identitas dan daya saing UMKM di pasar.
Pentingnya Logo Brand bagi UMKM
Dikutip dari BPPTIK Kominfo, logo adalah bentuk gambar atau sketsa yang memiliki arti tertentu, dan mewakili perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, negara, dan hal-hal lain yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti nama sebenarnya. Logo brand diperlukan sebagai identitas visual suatu produk dan untuk berbagai kegiatan operasional dan marketing.
Secara terperinci, berikut adalah penjelasan tentang peran penting logo brand yang menarik bagi UMKM beserta contoh-contohnya.
1. Sebagai Identitas Usaha
Sebagai sebuah identitas, logo UMKM harus mencerminkan produk, target, dan skala usahanya. Logo UMKM cukup memenuhi unsur sederhana dan unik, tidak perlu berkutat dengan filosofi terlalu lama. Pada skala UMKM, yang utama adalah memperluas kehadiran brand-nya. Logo yang mudah diingat akan membantu mempercepat pengenalan identitas brand dan produk unggulan UMKM tersebut.
Contoh logo yang paling sukses meski terlihat sangat simpel adalah gambar centang Nike. Nike sebagai brand dunia tentu memiliki filosofi yang mendalam. Namun representasinya yang simpel itu dapat ditiru UMKM. Misalnya untuk usaha jahit, tidak perlu menggambar mesin jahit lengkap untuk menandakan jenis usaha, tapi cukup diwakili segulung benang atau bahkan sehelai benang yang membentuk huruf atau tulisan tertentu.
Baca juga: 6 Strategi Promosi Offline yang Efektif untuk UMKM
2. Sebagai Pembeda dengan Brand Lain
Untuk membedakan brand satu dengan yang lain, logo UMKM harus tampak jelas ketika berjajar dengan logo brand lain. Misalnya ketika menempati stan pameran atau untuk papan iklan toko. Untuk berbeda, UMKM dapat menggunakan font yang unik, warna mencolok, perpaduan warna yang kontras, diberi tambahan ilustrasi dan sebagainya.
Logo yang minimalis tetap bisa menjadi pembeda. Contohnya logo Facebook yang hanya berupa huruf F dengan font khusus berwarna putih dan latar belakang berwarna biru. Logo yang hanya menggunakan huruf F juga ada pada merek sepatu Fila dengan menggunakan warna merah dan biru pada huruf F tersebut.
3. Mendukung Strategi Marketing
Pembuatan logo yang tepat merupakan ujung tombak marketing. Contohnya, dalam spanduk promosi suatu pameran, logo yang unik dapat membuat orang di sekitarnya memperhatikan logo tersebut terlebih dulu. Logo yang minimalis juga dapat dengan mudah dikreasikan ke berbagai bentuk untuk momen tertentu, seperti Lebaran atau tahun baru.
Contohnya warna-warna cerah seperti logo Shopee atau Blibli dapat dengan jelas terlihat di spanduk mana pun. Jika punya jiwa seni yang tinggi, inisiatif Google untuk membuat berbagai variasi dari logo resminya sesuai dengan tema tertentu bisa dicontoh oleh pemilik usaha digital.
4. Memberikan Kesan Pertama yang Kuat
Jika berani tampil maksimal untuk memberikan kesan pertama yang kuat bisa mencontoh logo Lumpia Cik Me Me, Tahu Baxo Ibu Pudji, atau Ayam Ny Suharti. Ketiganya menggunakan potret diri untuk dijadikan logo. Gambar produk bisa menggantikan potret diri, misalnya gambar semangkuk bakso. Kesan pertama yang kuat juga bisa berasal dari ukuran font yang besar atau gambar dan tulisan yang provokatif.
5. Mengomunikasikan Berbagai Informasi, seperti Keaslian, Nilai dan Kualitas
Ketika melihat logo Rolex, orang langsung tahu bahwa itu merek produk dengan kualitas yang sangat tinggi. Rasanya simbol mahkota pada Rolex tidak akan dihubungkan dengan jam tangan murahan. Logo tersebut juga menjamin keaslian produknya karena logo tiruan akan terlihat berbeda.
UMKM juga banyak yang menawarkan produk premium, seperti kain batik tulis atau kue-kue yang menggunakan bahan bermutu tinggi. Logo dapat mengomunikasikan tingkatan produk seperti itu agar konsumen menghargai sesuai dengan kualitas produk tersebut.
6. Memberikan Nilai Tambah
Getuk yang dijual di emperan pasar dengan getuk yang dikemas dan diberi logo brand pembuatnya akan memberikan kesan yang berbeda kepada konsumen. Logo dapat memberikan nilai tambah pada suatu produk karena penempelan logo tersebut merupakan semacam pernyataan tanggung jawab dari pembuatnya.
Konsumen zaman sekarang menuntut kejelasan dari pembuat suatu produk untuk memastikan keaslian dan kualitasnya. UMKM harus menghindari produk yang polos tanpa identitas.
Baca juga: Tip Mendesain Booth Pameran yang Menarik untuk UMKM
Membuat identitas visual yang tepat memang tidak gampang. Apalagi logo harus digunakan secara konsisten untuk waktu yang lama. Penguasaha UMKM dapat membuat logo sendiri dengan bantuan aplikasi atau menyewa desainer. Â Yang penting, jangan biarkan produk UMKM polos tanpa logo brand.