Sebanyak 67 persen, atau 2 dari 3 orang di Indonesia pernah mengalami kehilangan data berharga di ponsel. Tiga alasan utamanya adalah gawai yang rusak, tidak sengaja dihapus, dan serangan virus.
Namun ternyata, dari persenatase tersebut, masih ada kenyataan yang lebih miris lagi, yakni 1 dari 5 orang di Indonesia ternyta masih menganggap bila backup data tidak penting untuk dilakukan. Jelas anggapan tersebut sangat salah untuk dilakukan.
Dengan adaptasi kebiasaan baru bekerja dan bersekolah dari jarak jauh, perlindungan data digital justru kini makin penting dilakukan, terutama untuk dokumen pekerjaan yang krusial.
Seperti diketahui, kehilangan data-data penting pada ponsel sudah layaknya mimpi buruk. Apalagi bagi para pekerja saat kehilangan proposal klien penting ataupun skripsi dan tugas kuliah – hanya karena kesalahan teknis komputer atau ketumpahan air di gadget.
BACA JUGA : Cuma Sejutaan, Huawei Rilis Jam Tangan Pintar dan FreeBuds Keren
Kehilangan perangkat elektronik memang menyebalkan, tapi kehilangan files yang berharga, seperti foto, dokumen, dan video, ini lebih sulit untuk digantikan.
Nah, saat World Backup Day yang dirayakan pada tanggal 31 Maret lalu, Western Digital mengundang semua pengguna PC dan smartphone untuk melakukan backup data berharga di semua perangkat elektronik.
Caranya sangat mudah, dan ini bisa dilakukan untuk mem-backup file di PC, tablet, maupun smartphone dengan aman dan mudah. Berikut lima langkahnya ;
1. Atur backup data otomatis
Semakin sering Anda melakukan back-up, semakin baik. Tapi jangan khawatir membuang banyak waktu, karena sekarang, ada banyak sekali solusi penyimpanan seperti cloud dan hard disk yang sudah memiliki fitur backup data otomatis. Misalnya saja, di hard disk WD My Passport dan My Passport Ultra, terdapat software WD Backup, yang memudahkan pengguna untuk menjadwalkan backup data otomatis, entah itu setiap beberapa hari, minggu, atau bulan sekali.
2. Buat pengarsipan yang rapi
Simpan foto, video, dan dokumen-dokumen penting ke perangkat penyimpanan yang aman, seperti hard disk atau flash disk. Lalu, arsipkan semua data ini setiap 2 tahun sekali, dan jika memungkinkan, pindahkan semua arsip ke perangkat penyimpanan berbeda, setiap 3-5 tahun sekali. Hal ini penting untuk meminimalisir risiko kerusakan perangkat elektronik, sehingga cadangan file bisa selalu aman, bahkan dalam jangka waktu yang panjang. Inilah mengapa, seiring dengan kemajuan teknologi digital, semakin diperlukan perangkat penyimpanan berkapasitas besar – apalagi jika Anda memiliki banyak video, film, ataupun game yang membutuhkan space yang lebih besar.
3. Selalu gunakan hardware dan software yang terenkripsi
Pada umumnya, data atau file paling rawan untuk hilang atau disalahgunakan ketika sedang ditransfer dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Dengan selalu menggunakan hardware dan software yang ter-enkripsi, maka file Anda akan lebih aman.
BACA JUGA : Gebrakan Dua Jagoan Baru Xiaomi di Indonesia
Teknologi enkripsi sangat bermanfaat untuk melindungi data sensitif, termasuk informasi sensitif terkait file personal atau perusahaan. Karena itulah, Western Digital juga selalu melengkapi semua perangkat penyimpanannya dengan enkripsi canggih, sehingga Anda bisa selalu tenang menyimpan berbagai jenis file.
4. Gunakan kata sandi
Gunakan kata sandi agar keamanan data tetap terjaga dan terhindar dari risiko dicuri atau disalahgunakan oleh pihak lain. Untuk pengguna smartphone, Western Digital menawarkan SanDisk Ultra Dual Drive Go dan SanDisk Ultra Dual Drive Luxe yang memungkinkan pengguna memindahkan file antara smartphone, tablet, dan laptop dengan USB Type-C atau Type-A.[2]
USB on-the-go ini memudahkan pengguna dalam melakukan back-up foto, video, musik, dokumen, dan bahkan kontak yang tersimpan di handphone dengan aplikasi SanDisk Memory Zone. Dengan SanDisk Dual Drive, Anda bisa menetapkan kata sandi rahasia untuk mengakses file-file tertentu, sehingga Anda tetap bisa berbagi file tanpa khawatir data sensitif akan bocor ke pihak lain.
5. Ingat aturan 3-2-1 untuk backup data
Ketika melakukan backup data, banyak orang yang bingung, dimana sebaiknya menyimpan semua file yang dimiliki? Dimana sebaiknya menyimpan “database”? Dalam hal backup data, sangatlah berisiko jika Anda hanya menyimpannya di satu perangkat tunggal – misalnya hanya di laptop. Sebab, jika terjadi kerusakan, akan sangat sulit untuk bisa mengembalikan data-data yang sudah hilang di perangkat tersebut. Untuk itu, ingatlah aturan 3-2-1 untuk backup data yang lebih aman:
BACA JUGA : Mengenal Linktree dan Cara Membuatnya
-Anda harus memiliki minimal 3x salinan data
-Simpan 2 salinan data di 2 lokasi yang berbeda
-Simpan 1 salinan data secara offline
Sebagai contoh, Anda bisa mem-back-up data ke laptop, cloud, dan smartphone, tapi pastikan untuk selalu memiliki cadangan data di 1 perangkat yang bisa diakses secara offline, seperti hard disk. Sehingga, Anda bisa mengakses data-data kapanpun dan dimanapun Anda berada.