Training Tak Terhenti Walau di Tengah Pandemi
Dalam setahun, Departemen LDD sendiri menggelar banyak program training, bahkan jumlahnya bisa mencapai lebih dari 100 training, dari mulai yang hanya dihadiri oleh beberapa karyawan hingga pesertanya mencapai ratusan orang. “Training yang digelar juga adakalanya mendatangkan pembicara atau pakar dari eksternal perusahaan,” terang Dwi.
Mengingat traning menjadi suatu kebutuhan dan banyak yang sudah diagendakan jauh-jauh hari, termasuk traning yang sudah reguler, maka di masa pandemi Covid-19, acara training tetap berjalan. “Sebagai contoh, pelatihan para sales dari seluruh cabang di seluruh Indonesia, yang rutin setiap tahun digelar tetap diadakan, namun tahun ini diadakan secara virtual,” jelas Dwi.
Baca Juga : Rehat Sejenak Bahas Konten Menarik Penentu Minat Konsumen
Dwi menambahkan, setelah sebuah program training berakhir, maka akan diadakan evaluasi dan penilaian. Misalnya training yang bertujuan untuk merubah prilaku para rider atau kurir saat menemui customer, apakah setelah mengikuti training prilaku mereka berubah atau tidak.
“Itu semua diketahui setelah adanya evaluasi dan penilaian yang dilaporkan oleh atasannya. Begitu juga training untuk para sales, apakah setelah mereka mengikuti training penjualannya semakin meningkat atau malah sebaliknya. Dan training-training lainnya, pasti akan kita evaluasi dan berikan penilaian atas hasilnya,” tandasnya.
Dengan beragam training yang terus diadakan walau lewat virtual, diharapkan para karyawan JNE semakin memiliki kecakapan dan keterampilan yang dibutuhkan sesuai bidang tugas kerjanya masing-masing. Imbasnya, kinerja perusahaan akan semakin maju dan berkembang serta bisa memenangkan persaingan yang semakin ketat. *
Baca Juga : Serunya Hobi Fotografi sekaligus Kegiatan Sosial di Komunitas Tusteljne