Pendeta Jimmy juga menegaskan, bagi umat Kristiani, merayakan Natal di tengah badai dan dalam suasana haru biru bukan sesuatu hal yang baru. “Karena Tuhan Yesus juga dahulu dilahirkan di kandang kambing, sehingga menimbulkan suasana haru biru”, tuturnya.
“Intinya badai pandemi adalah ketentuan dari Tuhan, dimana harus disikapi dengan rasa optimis. Ini kesempatan untuk melahirkan berbagai terobosan dan perbaikan, namun tentunya harus terus dekat dengan-Nya,” tambah pendeta Jimmy.
Baca Juga : JNE Jayapura Makin Banyak Tangani Kiriman Jelang Natal dan Tahun Baru
Terkait toleransi dan keberagaman di JNE, sang pendeta merasa bangga dan sangat mengapresiasi, di mana semua agama hidup berdampingan dan bahu-membahu untuk memajukan perusahaan. “Saya sudah lama mengenal JNE, di mana semua agama hidup rukun dan damai”, terangnya.
Pendeta Jimmy pun memuji JNE yang memfasilitas seluruh karyawan untuk meningkatkan keimanan, “Masing-masing pemeluknya diberi kesempatan untuk meningkatkan keimanan sesuai agamanya masing-masing. Dan itu sangat indah dan membanggakan”.