Di JNE, semua karyawan yang berbeda agama selama ini hidup rukun berdampingan, bersatu padu dan bekerja keras untuk bersama-sama memajukan perusahaan. Tidak ada sekat pemisah, semuanya didorong dan diberi kesempatan untuk menambah ilmu serta keimanan terhadap agamanya masing-masing. Perayaan Natal 2020 yang digelar oleh Ksatria dan Srikandi yang tergabung dalam Komunitas Oikumene JNE adalah salah satunya.
Puji – pujian kepada Tuhan Yesus yang dilantunkan oleh paduan suara dari Komunitas Oikumene JNE terdengar mengalun syahdu saat perayaan Natal JNE 2020 dimulai, Sabtu (19/12/2020), di ruang Gamelan lantai 3, JNE Tomang 9. Perayaan Natal yang digelar secara virtual tersebut diikuti oleh karyawan yang beragama Nasrani dari seluruh kantor cabang di Indonesia.
Baca Juga : JNE Pastikan Kabar Terafiliasi pada Organisasi Tertentu adalah HOAX
Meski digelar secara virtual, namun perayaan yang bertema ‘Berselancar di Tengah Badai’ tersebut terasa meriah dan penuh khidmat. Tepat pukul 14.00 WIB, acara ibadah dan doa dimulai dengan khotbah yang dibawakan oleh Pendeta Jimmy Lucas, seorang pendeta terkenal, yang sudah seringkali memberikan khotbah di acara – acara Komunitas Oikumene JNE.
Dalam khotbahnya, pendeta Jimmy menjelaskan, pandemi Covid-19 yang membuat banyak sendi-sendi kehidupan terpuruk adalah merupakan ketentuan Tuhan. Badai tersebut juga telah mempengaruhi kehidupan umat manusia yang tadinya nyaman menjadi tidak nyaman.
“Kita harus dekat dengan Tuhan Yesus, supaya mampu berselencar di tengah badai pandemi ini. Jika dekat dengan Tuhan, maka Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya berada dalam kesendirian dan keterpurukan,” jelas sang pendeta.
Para karyawan JNE, lanjut Pendeta Jimmy, di tengah badai seperti ini harus lebih mengetahui fungsinya masing-masing, seperti bagian kurir harus lebih profesional untuk mengantarkan paket lebih cepat dan tepat waktu, memberikan pelayanan terbaiknya demi kepuasan customer. “Dengan memberikan pelayanan terbaik maka otomatis itu sama artinya memberikan pelayanan kepada Tuhan Yesus juga,” ungkapnya.
Baca Juga : Penting, Aturan Baru Bagi yang Ingin Liburan dari Satgas Covid-19
Pendeta Jimmy juga menegaskan, bagi umat Kristiani, merayakan Natal di tengah badai dan dalam suasana haru biru bukan sesuatu hal yang baru. “Karena Tuhan Yesus juga dahulu dilahirkan di kandang kambing, sehingga menimbulkan suasana haru biru”, tuturnya.
“Intinya badai pandemi adalah ketentuan dari Tuhan, dimana harus disikapi dengan rasa optimis. Ini kesempatan untuk melahirkan berbagai terobosan dan perbaikan, namun tentunya harus terus dekat dengan-Nya,” tambah pendeta Jimmy.
Baca Juga : JNE Jayapura Makin Banyak Tangani Kiriman Jelang Natal dan Tahun Baru
Terkait toleransi dan keberagaman di JNE, sang pendeta merasa bangga dan sangat mengapresiasi, di mana semua agama hidup berdampingan dan bahu-membahu untuk memajukan perusahaan. “Saya sudah lama mengenal JNE, di mana semua agama hidup rukun dan damai”, terangnya.
Pendeta Jimmy pun memuji JNE yang memfasilitas seluruh karyawan untuk meningkatkan keimanan, “Masing-masing pemeluknya diberi kesempatan untuk meningkatkan keimanan sesuai agamanya masing-masing. Dan itu sangat indah dan membanggakan”.
Sementara itu, Direktur JNE Chandra Fireta, yang juga selaku Pembina Komunitas Oikumene JNE, dalam sambutannya menyatakan, badai Covid-19 pengaruhnya sangat besar menimpa berbagai sektor kehidupan, termasuk kepada JNE.
“Seperti badai fitnah yang baru-baru ini melanda. Padahal JNE hanya berbisnis untuk memajukan perekenomian masyarakat bangsa dan negara. Dalam berbisnis, JNE juga ingin mendapat keberkahan dari Tuhan dan sebanyak mungkin membantu menciptakan lapangan pekerjaan,” terangnya.
Baca Juga : Dari Songket, UMKM Ini Berdayakan Perempuan dan Anak Putus Sekolah
“Dalam suasana Badai sekarang ini, kita harus berselancar dan tetap waspada. Bersyukur Tuhan Yesus masih memberikan anugerah kepada JNE sehingga perusahaan terus bertumbuh. Untuk itu dalam menunaikan kewajiban, mari beselancar di tengah badai dengan melakukan berbagai kebaikan,” tegas Chandra.
Sebelum puncak perayaan Natal dilakukan, panitia telah menggelar santunan kepada 12 yayasan yatim di 9 kota, di mana masing-masing kota nilai donasinya berjumlah Rp 15 juta. “Kami bersyukur, meski digelar secara virtual, antusias teman-teman di kantor cabang cukup tinggi”.
Chandra pun mengungkapkan, “Bahkan banyak yang menggelar nonton bareng. Semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa menggelar Natal atau perayaan keagamaan lainnya secara tatap muka langsung,” kata Diana, selaku ketua panitia Perayaan Natal JNE 2020. *
Baca Juga : JNE Distribusikan Ribuan Kitab Suci Al Quran Donasi Klinik Mata ALLA