Perjalanan hidup manusia seperti roda yang berputar, kadang berada diatas untuk merasakan kenikmatan, tetapi kadang dibawah merasakan kesulitan adan ujian. Kalimat ini sangat cocok dengan apa yang dialami Suryadi.
Suryadi sering disapa dengan sebutan Adi, lahir di Gowa pada bulan April 1987. Bergabung di JNE Makassar pada Februari 2015. “Saya bergabung di JNE Makassar berkat bantuan dan informasi dari Pak Benny yang saat itu bekerja sebagai security di JNE Makassar”, tutur Adi.
Kebetulan Adi sedang bekerja dirumah Pak Benny sebagai buruh bangunan kemudian Adi bertanya mengenai lowongan pekerjaan. Pada saat itu yang dibutuhkan di JNE Makassar hanya office boy (OB), tanpa berpikir panjang keesokan harinya Adi mengajukan berkas lamaran pekerjaan ke Kantor JNE Makassar yang kemudian diterima bekerja sebagai office boy.
“Yang saya rasakan saat pertama bekerja di JNE Makassar sebagai office boy, jujur saya merasa minder dengan orang-orang yang ada di sekeliling saya, baik itu keluarga, tetangga maupun teman-teman, hanya saja para karyawan JNE Makassar selalu memberikan saya motivasi sehingga lama-kelamaan rasa minder tersebut hilang”, ujar Adi.
Menurutnya, “Office boy adalah pekerjaan yang mulia dimana kita senantiasa menjaga kebersihan sehingga bisa memberikan kenyamanan dan kesejukan bagi semua karyawan yang bekerja, dengan area kerja yang bersih bisa membuat betah bekerja setiap karyawan”.
Bukan hanya itu, selain menjaga kebersihan lingkungan kantor, Adi juga senang membantu karyawan yang butuh bantuan tanpa pamrih, dengan sikapnya yang suka menolong sehingga karyawan senang dengan sosok Adi.
Kurang lebih 4 bulan bekerja sebagai office boy, di bulan berikutnya bekerja, Adi diberikan kesempatan untuk menjadi staf transit daerah, dengan pertimbangan kompetensi Adi untuk posisi tersebut.
Adi menjelaskan, “ Diawal saya sempat menolak karena takut tidak mampu menjalankan tugas baru yang akan diberikan, saya sama sekali belum memiliki basic tentang ilmu komputer apalagi menggunakan system, menyentuh mouse saja tangan saya sudah gemetar”, kenangnya.
“Tetapi rekan-rekan kerja memberikan saya motivasi dan meyakinkan bahwa saya pasti bisa, asal terus belajar dan pantang menyerah, setelah saya pertimbangkan saya menerima kesempatan tersebut”, ungkap Adi.
Adi memberanikan diri untuk menerima tawaran tersebut tentunya tidak lepas dari dukungan orang-orang yang ada disekitarnya. Setelah menjadi staf transit daerah, Adi tidak hentinya belajar untuk menggunakan perangkat komputer dan belajar untuk menggunakan system, hal itu dilakukan semata-mata karena tuntutan pekerjaan.
Tantangan baru pun tiba, mulai dari rekan-rekan kerja yang baru dan job yang baru bukan hal yang mudah untuk bisa mempelajari system bagi orang awam, tetapi Adi menanamkan pada dirinya jika dia mampu untuk melaksanakan job barunya.
Hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu Adi sudah bisa menjalankan job barunya, sekalipun belum terlalu mahir. Setelah bertugas ke bagian transit daerah yang dilakukan Adi yaitu mensortir kiriman, melakukan proses manifest transit daerah via system, proses bagging, monitoring kiriman hingga proses penerusan paket ke daerah.
“Semua pekerjaan akan terasa ringan jika dikerjakan dengan ikhlas dan tanpa mengeluh, tidak pernah merasa terbebani dengan pekerjaan, mencintai pekerjaan itulah yang terpenting” tutur Adi.
Pada tahun 2018 Adi kembali mendapatkan kepercayaan untuk menjadi leader transit daerah, jumlah tim 7 orang. Lagi-lagi rasa syukur yang tak terhingga yang dirasakan, dimana dari awal yang tidak memiliki basic sekarang bisa menjadi leader dalam tim nya.
Tanggung jawab semakin besar dimana harus lebih extra dalam monitoring kiriman hingga proses distribusi kiriman ke agen-agen, dan kali ini Adi yang mengatur shift timnya. Hal itu tidak menjadi beban bagi Adi, sebaliknya hal tersebut menjadi semangat baru untuk melakukan hal yang lebih baik lagi untuk perusahaan tempat Adi bekerja.
Menjadi leader tidak membuat Adi untuk bekerja santai tetapi Adi tetap turun tangan untuk membantu timnya dalam melakukan proses dari awal hingga kiriman diteruskan ke Agen.