JNEWS – JNE akan memberangkatkan 44 orang karyawan yang beragama Kristiani ke tempat-tempat peziarahan (Holyland) di tiga negara, yakni Mesir, Israel dan Jordania, pada 17-26 April 2025 bersama Holy Victory Tour, dengan biaya yang ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan. Apresiasi ini diberikan perusahaan untuk para karyawan yang masa kerjanya lebih dari 12 tahun.
Alunan kidung pujian mengalun merdu dinyanyikan puluhan peserta untuk mengawali acara Technical Meeting Holyland 2025, Sabtu (15/3/2025), di Ballroom Utama Lantai 7, JNE Tomang 11, Jakarta Barat.
Usai puji-pujian dan doa dipanjatkan, para peserta mendapatkan pemaparan makna dan tujuan melakukan Holyland yang dibawakan secara online oleh Pendeta Harry. Menurut Sang Pendeta, Holyland merupakan cara bersyukur untuk menelusuri jejak suci bersejarah seperti ke Betlehem, Jerusalem dan lokasi-lokasi suci bagi umat Nasrani lainnya.
“Perjalanan ini merupakan sarana untuk mendapatkan makna spiritual secara lebih mendalam, memenuhi jawaban akan kerinduan untuk memperkaya batin sehingga keimanan kepada Tuhan akan semakin bertambah. Bersyukur Anda sebagai karyawan JNE karena bisa melakukannya apalagi dibiayai oleh perusahaan. Tidak semua orang bisa melakukan perjalanan rohani ini,” ujar Pendeta Harry.
Dalam technical meeting tersebut, dijelaskan hal-hal teknis mengenai keberangkatan dari mulai proses imigrasi, saat di pesawat selama penerbangan, proses imigrasi di negara-negara yang dituju, hingga berbagai lokasi-lokasi yang akan dikunjungi para peserta.
Baca juga: JNE Lepas Rombongan Pertama Umrah Karyawan di Tahun 2025
Seperti di hari pertama, setibanya di Kairo, Mesir, peserta akan berkunjung ke Giza untuk melihat Piramida dan Sphinx, kemudian ke Old Cairo, Gereja Gantung dan Abu Sirga sebagai lokasi Yusuf, Maria dan Yesus bersembunyi dari kejaran Herodes.
Perjalanan dilanjutkan ke Gereja Mukjizat Alkitab Terapung atau Floating Bible Church, kemudian ke Gereja Simon The Tanner. Perjalanan diakhiri dengan makam malam (cruise dinner) di kapal pesiar yang berlayar di Sungai Nil.
Pada hari ke 3, peserta akan bermalam di Sharm El Sheikh yang merupakan Bali-nya Mesir dengan terlebih dahulu melawati Sumur Maria. Usai mengunjungi berbagai lokasi di Mesir, peserta melanjutkan perjalanan ke Israel melalui Eliat, sebuah kota di tepi pantai dengan pemandangan indah nan memesona. Mereka akan melewati patung Istri Lot (Sodom dan Gomora), lalu ke Qumran tempat ditemukannya gulungan kitab suci oleh Suku Bedouin.
Selain ke lokasi tersebut, para peserta juga akan berkunjung ke Betlehem dan Jerusalem, di mana di dalamnya banyak lokasi suci dan bersejarah yang bisa dijelajahi, seperti Padang Gembala, Gereja Nativity, goa tempat kelahiran Yesus, Bukit Zaitun, Kapel Kenaikan, Tembok Ratapan (wailing wall) dan yang lainnya.
Negara terakhir yang dikunjungi adalah Jordania. Di sini para peserta akan mengunjungi Gunung Nebo tempat Nabi Musa melihat Tanah Terjanji dari atas gunung, dengan terlebih dahulu singgah di Kota Amman sebagai Ibu Kota Jordania.
Baca juga: Kang Maman Sebut JNE Memotivasinya Terus Lakukan Gerakan Donasi Buku
Menurut Section Head of EGD JNE, Wahyu Robihun, perjalanan Holyland merupakan apresiasi dari perusahaan atas masa pengabdian lebih dari 12 tahun. “Ini bentuk reward dari perusahaan bagi karyawan Nasrani, sama seperti karyawan Muslim yang diberangkatkan umrah. Dengan harapan keimanan menjadi bertambah, menjadi pribadi yang lebih baik dan kemudian sepulangnya ke Tanah Air kinerjanya akan semakin meningkat,” ujarnya. *