Hakikat Idul Fitri adalah hari kemenangan setelah sebulan penuh kita ditempa dengan peningkatan amal ibadah dengan pahala yang berlipat. Kita diistimewakan oleh Allah SWT, sehingga semuanya menjadi suci bersih dan tempaan peningkatan amal ibadah tersebut harus tetap kita jaga dan berlanjut setelah Idul Fitri berlalu, agar keimanan dan ketaqwaan kita semakin meningkat.
Bagi saya pribadi, kenangan momen Idul Fitri di masa kecil adalah berkeinginan sederhana layaknya anak kecil umumnya, misalnya ingin baju baru, sepatu baru dan lain sebagainya. Namun, sekarang sudah umur segini kenangan tersebut berubah dan yang diinginkan adalah peningkatan ibadah dan peningkatan diri menjadi lebih lebih baik serta menjadi lebih bermanfaat bagi orang banyak.
Saya selalu teringat nasihat dan ajaran pendiri JNE, Bapak H. Soeprapto Soeparno, bahwa merayakan kebahagiaan Idul Fitri harus mengingat dan berbagi dengan anak yatim, para tuna netra, janda miskin dan kaum dhuafa lainnya. Sehingga setiap malam takbiran selalu diadakan santunan di yayasan keluarga yakni Yatuna, Kramat Jati, Jakarta Timur yang dihadiri ribuan orang.
Terkait peak season, di mana terjadi peningkatan atau lonjakan kiriman selama Ramadan tahun ini, tentu saja JNE merasa bersyukur. Meski banyak tantangan, namun secara umum bisa berjalan sukses. Kesuksesan yang sekarang dicapai akan menjadi cerminan dalam menghadapi peak season Ramadhan tahun depan. Kepuasan yang dirasakan pelanggan saat ini akan menjadi pengalaman berharga untuk masa yang akan datang. Keluhan dari customer yang bisa cepat ditangani juga akan menjadi pengalaman bagi mereka.
Untuk para Ksatria dan Srikandi JNE di seluruh Indonesia, atas nama pribadi, keluarga dan perusahaan JNE, saya mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Mohon Maaf Lahir Batin’. Dan jadilah pribadi yang lebih baik, karena itu merupakan pertanda ibadah Ramadan kita diterima oleh Allah SWT. *
Baca juga: JNE Bagi-bagi 10.000 Takjil di Ramadan 2023