JNEWS – Pesawat transit adalah hal yang biasa tapi dapat menjadi bencana. Bencana utama tentu saja ketinggalan penerbangan selanjutnya. Bencana lainnya antara lain capek mondar-mandir karena salah gate atau salah tempat pelaporan, stres, belum sempat menghabiskan makanan di restoran bandara, hingga barang ketinggalan.
Dikutip dalam lama Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, alasan pesawat transit antara lain kapasitas bahan bakar terbatas sehingga harus mengisi lagi, mengambil penumpang atau barang di bandara tempat transit, tidak memiliki rute tertentu hingga runaway bandara tujuan akhir tidak bisa digunakan untuk mendarat pesawat jarak jauh yang umumnya berukuran jumbo.
10 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Pesawat Transit
Mengingat banyaknya alasan untuk pesawat transit dan kadang penumpang tidak punya pilihan maskapai lain untuk rute tujuan, berikut ini adalah beberapa kesalahan yang tidak boleh dilakukan ketika transit.
1. Tidak Memperhitungkan Waktu Transit
Kesalahan pertama dimulai pada saat pembelian tiket. Ada 2 macam transit yang perlu diperhatikan, yaitu stopover dan layover. Stopover adalah transit atas pilihan sendiri dan mencari connecting flight secara mandiri. Sedangkan layover adalah transit yang diatur oleh maskapai.
Jika mencari connecting flight sendiri, perhatikan waktu transit yang cukup untuk mengambil bagasi dan check-in lagi di tempat transit. Perhitungan ini termasuk kemungkinan terjadinya delay di penerbangan pertama.
Baca juga: Cara Mengecek Tiket Pesawat Internasional: Persyaratan dan Tip Tambahan
2. Tidak Memperhatikan Tiket
Informasi yang wajib diperhatikan ketika pesawat transit tidak hanya waktu boarding di keberangkatan pertama tetapi juga keberangkatan setelah transit. Jangan menggantungkan sepenuhnya pada petugas darat maskapai, apalagi jika transit beda maskapai.
Jika harus pindah pesawat, pastikan waktunya cukup untuk mencapai gate baru. Sebaiknya, datangi dulu gate baru tersebut untuk mengetahui posisi persisnya sebelum melakukan kegiatan lain.
3. Tidak Mendengarkan Pengumuman Awak Kabin
Banyak penumpang transit yang langsung sibuk begitu roda pesawat mencapai landasan. Ada yang langsung buka ponsel, ngobrol, bahkan langsung berdiri. Padahal biasanya pengumuman terakhir pramugari dan pramugara setelah mendarat juga berisi pengumuman apakah penumpang pesawat transit harus turun pesawat atau tidak. Meski tidak ganti pesawat, kadang penumpang tetap diminta turun.
Jika pramugari meminta penumpang  transit membawa semua barang turun maka kemungkinan ada pergantian pesawat. Jadi pengumuman awak kabin wajib diperhatikan, agar tidak ada barang yang ketinggalan.
4. Percaya Sepenuhnya pada Boarding Pass
Sebaik apa pun maskapainya, jangan percaya sepenuhnya pada boarding pass, terutama untuk penerbangan kedua. Setelah mendarat dari penerbangan pertama, langsung lakukan pengecekan nomor penerbangan pada layar pengumuman di bandara transit. Pastikan gate dan jam boarding masih sama. Maskapai apa pun punya kemungkinan untuk pindah gate atau delay.
5. Tidak Memperhatikan Arah ke Bagian Pelaporan dengan Teliti
Kesalahan ini biasanya terjadi di penerbangan internasional. Umumnya bandara memisahkan lokasi pelaporan transit untuk penerbangan lanjutan ke dalam dan luar negeri. Untuk bandara besar, ini harus benar-benar diperhatikan. Jika salah belok, jalan ke arah tempat pelaporan yang benar akan jauh sekali. Penumpang pesawat transit akan stres dan capek berlarian karena takut terlambat.
6. Tidak Melakukan Observasi Ruang Tunggu Baru
Waktu tunggu 1-2 jam itu memang lama, tapi tidak terlalu lama untuk Terminal 3 Soetta karena sangat luas. Karena itu jangan buru-buru menghabiskannya untuk mampir ke restoran atau melihat-lihat suasana bandara.
Gunakan waktu tersebut untuk berjalan dengan kecepatan normal ke tempat pelaporan transit dan gate yang baru. Setelah itu, barulah mencari tempat yang asyik di sekitarnya untuk menghabiskan waktu jika masih tersisa.
7. Tidak Mendengarkan Announcer
Penumpang pesawat transit wajib mendengarkan pengumuman dari announcer di bandara karena kadang ada perpindahan gate. Apalagi jika jarak antara kedua gate tersebut sangat jauh sehingga penumpang harus berlarian jika terlambat mengetahuinya. Meski terdengar aneh, faktanya memang ada penumpang yang tidak tahu jika harus pindah gate akibat keasyikan mengobrol.
8. Meninggalkan Bandara tanpa Riset
Kadang transit bisa memakan waktu berjam-jam sehingga tidak masalah jika penumpang ingin melakukan eksplorasi di luar bandara. Namun sebaiknya lakukan riset kondisi lalu-lintas kota tersebut lebih dahulu agar dapat mencapai bandara lagi 2 jam sebelum penerbangan kedua berangkat. Untuk transit di luar negeri harus menambahkan waktu lebih banyak karena akan antre lagi di imigrasi.
9. Tertidur Pulas
Ini bukan sepenuhnya kesalahan karena tubuh yang lelah memang harus diistirahatkan. Pastikan saja alarm dapat membangunkan di waktu yang telah diatur. Jika menginap di hotel di dalam maupun dekat bandara, mintalah resepsionis untuk membantu membangunkan (wake up call).
10. Lupa Menandai Koper
Koper dengan tanda yang mencolok dapat membantu mempercepat pengambilan bagasi ketika transit beda maskapai. Penerbangan menggunakan pesawat transit juga memiliki risiko lebih besar terhadap koper kesasar. Karena itu, potret koper lebih dahulu sebelum diserahkan ke maskapai untuk membantu pelacakan jika koper terbang ke arah lain. Jika mungkin, dapat pula dipasang pelacak GPS, seperti Air Tag.
Baca juga: Liburan Hemat: Tip dan Trik Berburu Tiket Pesawat ke Bali dan Mendapatkan Akomodasi Terjangkau
Cara naik pesawat transit yang benar akan mengurangi ketegangan di bandara. Apalagi jika harus mengalami kerugian karena ketinggalan pesawat atau kehilangan barang.
Umumnya banyak tempat yang menarik untuk dieksplor di dalam bandara, bahkan dapat menjadi konten media sosial yang keren. Dengan mengikuti cara yang benar dan rajin bertanya kepada petugas maskapai maka suasana bandara tersebut akan dapat dinikmati.