Menjelajahi Petak Sembilan di jantung Jakarta, kita akan menemukan sebuah surga kuliner yang merangkum kekayaan budaya dan cita rasa khas Betawi serta pengaruh kuliner Tionghoa.
Kawasan ini memang terkenal dengan sejarah dan keanekaragaman budayanya. Namun tak hanya itu, tempat ini juga menyembunyikan pesona kuliner yang memanjakan lidah. Dari warung kaki lima hingga kedai kopi bersejarah, Petak Sembilan menyajikan kisah dan rasa yang unik, memperkaya pengalaman kuliner di ibu kota.
Sejarah Petak Sembilan
Petak Sembilan di Jakarta dikenal sebagai chinatown yang kaya dengan budaya Tionghoa. Nama yang unik ini berasal dari sembilan unit rumah petak di lokasi tersebut, yang dulu terdapat warung kopi. Meskipun rumah-rumah petak ini sudah tidak ada, nama Petak Sembilan tetap bertahan.
Lokasinya berada di Gang Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, di belakang Pasar Glodok. Nama Gang Pancoran sendiri diambil dari pancuran air yang dulu ada di depan gang, tetapi sekarang juga sudah tidak ada.
Kawasan ini hingga kini masih dihuni oleh masyarakat etnis Tionghoa dan sebagian pribumi. Banyak pedagang Tionghoa yang menjual berbagai barang, mulai dari sayuran, lauk pauk, hingga kue kering. Pasar Petak Sembilan sudah beraktivitas dagang sejak pagi. Dengan ornamen Tionghoa yang mendominasi, pasar ini juga menjual perlengkapan ibadah untuk umat Hindu, Budha, dan Konghucu, dan tutup pada pukul 8 malam.
Selain pasar, terdapat Kelenteng Jin De Yuan atau Vihara Dharma Bhakti yang dibangun pada 1650, dan merupakan vihara tertua di Jakarta. Istilah kelenteng untuk kuil Tionghoa populer berasal dari sini, yang awalnya adalah Kwan Im Teng, berarti paviliun Kwan Im. Kesulitan pengucapan oleh masyarakat pribumi mengubahnya menjadi kelenteng.
Dikutip dari situs Jakarta Tourism, ada beberapa cara untuk menuju lokasi ini dengan transportasi umum. Di antaranya yang termudah adalah:
- Naik Bus Transjakarta koridor 1 rute Terminal Blok M – Stasiun Kota atau Bus Transjakarta koridor 9B rute Terminal Pinang Ranti – Stasiun Kota dan turun di Halte Glodok. Kemudian berjalan menuju lokasi.
- Naik mikrolet M08 jurusan stasiun Tanah Abang – Terminal Kota Tua dan turun di Glodok, kemudian berjalan menuju lokasi.
Baca juga: Kuliner Jalanan Jakarta: Menjelajahi Warung Nasi Rames Terbaik
8 Kuliner Khas Petak Sembilan
Meskipun bisa ditemukan berbagai barang lain yang dijual, kuliner di pasar ini adalah juaranya. Beberapa di antaranya bahkan bisa dibilang sebagai hidangan langka, karena tak akan dapat ditemukan di daerah lain.
Berikut beberapa di antaranya yang wajib dicoba.
1. Nasi Ulam Haji Nana
Salah satu spot kuliner yang selalu ramai dan jadi favorit pembeli di kawasan ini adalah Nasi ulam Haji Nana. Kuliner khas Betawi ini sudah ada sejak tahun 1983. Topping lauknya bisa dipilih sesuai selera. Favorit pembeli adalah nasi dengan lauk dendengnya. Selain itu masih ada bakwan udang, perkedel, telur dadar, telur bulat, cumi goreng, tempe goreng, tahu bacem hingga kentang kecap.
Seporsi nasi ulam disajikan lengkap bersama bihun kecap, bawang goreng, kacang tumbuk, kerupuk, sambal, timun, serta daun kemangi. Harga seporsi mulai dari Rp12.000. Warung makan kaki lima ini buka dari pukul 14.00-18.00 WIB.
2. Rujak Shanghai Encim
Kamu bisa menemukan rujak yang berbeda dari umumnya di lokasi ini, yakni rujak Shanghai Encim. Komposisi wajib rujak Shanghai yang sudah ada sejak tahun 1950 ini terdiri dari ubur-ubur, cumi yang direbus setengah matang, dan kerang macan.
Kangkung rebus segar, ketimun, lobak dan siraman saus asam manis racikan sendiri menambah kegurihan rujak yang satu ini. Taburan kacang tanah yang sudah dihaluskan menambah kenikmatan rujak yang dibanderol dengan harga Rp30.000 ini. Jam operasional mereka dari pukul 09.00-17.00 WIB.
3. Kopi Es Tak Kie
Buat kamu yang ingin sekadar ngopi santai, bisa mampir ke Kopi Es Tak Kie yang konon merupakan kedai minum kopi tertua di Jakarta. Tempat ngopi ikonik ini sudah ada sejak 1927 silam.
Kopi yang dijual di Kopi Es Tak Kie ini berasal dari berbagai daerah dan diproses sendiri sebelum disajikan dengan es batu. Harga kopi di kedai ini berkisar antara Rp14.000 hingga Rp20.000. Kedai mereka buka dari pukul 08.00-15.00 WIB.
4. Nasi Gudeg Jogja Bu Ijah
Kuliner legendaris lainnya di sini adalah Nasi Gudeg Bu Ijah. Kedai ini sudah berjualan sejak tahun 1965. Ada 10 jenis lauk menggiurkan yang ditawarkan, mulai dari tempe dan tahu bacem, krecek, gudeg, ayam atau sapi serundeng, sate ampela, perkedel, bakwan jagung, dan lainnya.
Cita rasa krecek yang pedas manis dengan gurihnya kuah opor pas banget dipadu dengan nasi hangat. Rasanya yang juara membuat Nasi Gudeg Bu Ijah ini selalu ramai pembeli. Per porsi nasi gudeg dibanderol mulai dari Rp30.000. Mereka buka dari Senin hingga Sabtu pukul 14.00-21.00 WIB. Setiap hari Minggu tutup.
5. Mipan
Mipan adalah kudapan yang terbuat dari kue beras dan air abu batang padi. Rasanya tawar dengan tekstur lembut. Makanan ini disajikan dengan saus spesial yang gurih, yang merupakan campuran gula merah, kecap manis, minyak bawang putih dan bawang putih goreng halus.
Makanan langka ini masih bisa ditemukan di kawasan ini, ditawarkan dalam pikulan. Seporsi kue yang dicetak dengan mangkuk aluminium foil itu dihargai Rp7.000.
6. Bakmi Amoy
Warung Bakmi Amoy di Gang Gloria, Pasar Petak Sembilan, Glodok, terkenal dengan antrean panjang pelanggannya. Beroperasi sejak 1981, warung ini menawarkan hidangan Tionghoa autentik.
Pendiri warung, yang juga pemiliknya, masih terlibat langsung dalam pembuatan masakan. Hal ini menjaga kualitas rasa masakannya. Menu utamanya termasuk bakmi ayam seharga Rp23.000, bakmi bakso Rp33.000, dan bakso goreng Rp8.000 per buah.
7. Mie Kangkung Si Jangkung
Mie Kangkung Si Jangkung adalah variasi mie di campur dengan sayur kangkung dan disiram dengan kuah yang enak dan khas. Berbeda dengan mie yang lain, mie ini berkuah encer, manis dan berwarna kecokelatan karena menggunakan kecap.
Mie Kangkung Si Jangkung merupakan salah satu kuliner halal yang bisa ditemukan di Pasar Petak Sembilan, sehingga aman bagi umat muslim untuk mencicipinya.
Baca juga: Wisata Jakarta Surga Kuliner: Wisata Kuliner yang Wajib Dicoba di Ibu Kota
8. Kari Lam
Kari Lam juga merupakan salah satu kuliner halal legendaris yang bisa ditemukan di Gang Gloria Glodok ini. Kari Lam, yang ada sejak 1973, memiliki sejarah menarik. Pak Akiong, koki sekaligus pemiliknya, berbagi cerita tentang asal nama “Lam” yang diambil dari nama keluarganya, “Alam”. Sehingga Kari Lam artinya adalah kari-nya Alam.
Sudah beroperasi selama 47 tahun, Kari Lam buatan Pak Akiong terkenal unik dan sangat lezat. Kuahnya yang merupakan campuran santan Medan-Tiongkok, dikenal mlekoh. Daging ayam kampungnya sangat empuk, membuat hidangan ini semakin spesial.
Harganya juga terjangkau. Semangkuk kari ayam dihargai Rp42.000, dan kari sapi Rp47.000. Menu ini menawarkan porsi yang besar dan tentunya menggugah selera.
Petak Sembilan bukan hanya sekadar destinasi kuliner, tetapi juga cerminan kekayaan budaya dan sejarah Jakarta. Setiap sudutnya menyimpan kisah, setiap hidangan mengisahkan tradisi. Jadi, kapan mau berkunjung ke sini?