Potret Komunitas Pecinta Mobil Tua JNE

komunitas pecinta mobil tua di JNE

Para karyawan pecinta mobil tua yang tergabung dalam ‘Komunitas Motuba JNE’ saat mendeklarasikan berdirinya komunitas ini.

Untuk menyalurkan hobi, sekelompok karyawan pecinta mobil tua mendirikan Komunitas Mobil Tua (Motuba) JNE, dengan klasifikasi mobil yang dimiliki harus berusia lebih dari 20 tahun, sedangkan untuk jenis dan mereknya bebas.

Bagi para pemilik mobil tua yang tergabung dalam Motuba JNE, ada kepuasan tersendiri yang tidak bisa dinilai dengan materi saat weekend atau liburan bersama keluarga dengan menggunakan mobil tua yang mereka miliki. Apalagi sekarang sudah ada wadah yang menaunginya.

Seperti pengakuan Hary Purnama, salah satu anggota komunitas. Ia memiliki mobil  Honda Civic Ferio lansiran tahun 1989. “Senang dan puas rasanya kalau jalan-jalan bareng isteri dan anak dengan mobil tua dibandingkan dengan naik mobil keluaran sekarang, soal boros bahan bakar dan tidaknya relatif, tergantung perawatan,” ujarnya saat berbincang dengan JNEWS, Sabtu (3/12/2022).

Dari kecintaannya menggunakan mobil yang usianya sudah menginjak 24 tahun tersebut, Ksatria yang kini menjabat Head of EGD JNE ini lantas berkomunikasi secara intens dengan para karyawan yang juga mempunyai hobi yang sama.

Puncaknya pada momen perayaan HUT JNE Ke-32, Sabtu (26/11/2022) lalu, ia bersama 24 karyawan pemilik mobil tua mendeklarasikan pembentukan Komunitas Mobil Tua JNE, dengan tujuan para pemilik mobil tua tidak hanya sekedar kongkow-kongkow tetapi lebih ke hal-hal yang bersifat positif.

“Misalnya saja, kalau nanti touring hingga camping di alam terbuka, nantinya ada santunan juga. Kita juga membahas seputar mobil-mobil tua dengan segala pernak-perniknya seperti suku cadang, perawatan, review dan lain-lainnya,” terang Hary.

Mobil tua, lanjut Hary, harus mempunyai perhatian khusus agar saat dipakai tidak rewel atau mogok. Di antaranya jangan malas ganti oli, periksa radiator dan memperhatikan komponen mobil lainnya seperti kabel, ring dan karet penyangga.

“Teman-teman yang mempunyai mobil usianya lebih dari 20 tahun, kami mengundang dan mengajak bergabung di Komunitas Motuba JNE. Soal jenis mobil dan merek bebas. Ada banyak program positif yang akan dijalankan di 2023. Kita juga nanti bisa sharing seputar mobil tua. Dari mulai sparepart, lokasi bengkel dan lain-lain,” tandas Hary.

Rasa puas dan senang memiliki mobil tua juga diutarakan oleh Arifin yang memiliki Toyota Kijang Grand Rover Extra lansiran tahun 1990. “Mobil saya sudah seumuran JNE, tetapi kondisinya masih oke, jalannya juga masih nyaman, tidak pernah mogok. Yang terpenting juga bisa muat banyak, he-he-he…,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Alhamdulillah, tidak pernah rewel, saya juga selalu berdoa dan berdzikir di setiap perjalanan memakai mobil tua ini agar  selamat. Kalau soal bahan bakar, bensinnya tidak boros karena secara berkala dirawat,” ucap Arifin.

Baik Hary maupun Arifin mengaku ada kepuasan tersendiri masih memiliki mobil tua dan tidak berencana menjualnya, apalagi di JNE sekarang sudah ada komunitas pecinta mobil tua. “Saya sangat menyukai mobil tua ini, jadi dari dulu tidak ada terlintas untuk menjualnya,” ungkap Arifin sambil mengetuk-ngetuk body mobilnya. “Yang paling saya suka dari mobil ini body-nya sangat kuat, tidak seperti mobil-mobil keluaran sekarang,” pungkasnya.  *

Baca juga: Kisah Karyawan Pelestari Tari Tradisional Minang

Exit mobile version