Potret Perjalanan Spiritual Retret JNE 2022

Peserta Retret JNE 2022 datang dari kantor cabang JNE seluruh Indonesia.

JNEWS, Malang – Sebanyak 205 karyawan JNE yang beragama Kristiani dari JNE Pusat dan seluruh kantor cabang di Indonesia mengikuti acara Retret. Dalam acara rutin tahunan yang kembali digelar usai pandemi Covid-19 tersebut, hadir pendeta Peter Lau dan Pendeta Jimmy Lucas yang memberikan pencerahan rohani.

Deru kereta malam Gajayana melaju kencang membelah pulau Jawa, membawa rombongan karyawan JNE yang bertolak dari Stasiun Gambir Jakarta menuju Malang, Jawa Timur. Setelah semalaman naik kereta, mereka langsung berlanjut menuju kawasan Kota Batu untuk mengikuti rangkaian acara Retret yang digelar oleh Persekutuan Oikoumene JNE. Acara berlangsung selama beberapa hari, dari tanggal 6 hingga 9 Oktober 2022.

Setibanya di Malang, Jumat (7/10/22) pagi, seluruh peserta termasuk mereka dari JNE Regional DIY dan Jawa Tengah, JNE Surabaya, Bali, Mataram, Kupang dan JNE Regional Sulampapua yang sudah datang terlebih dahulu, kemudian menuju lokasi wisata Selecta.

Sambil menikmati indah dan segarnya udara kawasan wisata yang berada di perbukitan tersebut, para peserta kemudian saling berkenalan yang dilanjutkan dengan mendendangkan lagu pujian-pujian kepada Tuhan dan diakhiri dengan makan siang.

Dengan menggunakan 6 bus, perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Museum Angkut, sebuah museum transportasi dan tempat wisata modern yang berlokasi di lereng Gunung Panderman. Di sini peserta bisa melihat lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisional hingga modern.

Baca juga: Ini Kisah Perjalanan Umrahku…

Para peserta menyenandungkan lagu puji-pujian kepada Tuhan.

Setelah puas melihat-lihat koleksi museum, rombongan menuju Hotel Royal Orchid Garden sebagai tempat menginap sekaligus digelarnya berbagai rangkaian acara Retret JNE 2022. Beragam acara telah disiapkan oleh panitia termasuk aneka fun game.

Acara yang mengambi tema ‘Shining the Be Light’ atau “bersinar dan menjadi terang” tersebut berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan penuh kehangatan. Turut  hadir Direktur JNE Chandra Fireta dan pimpinan JNE lainnya yang beragama Nasrani.

Menurut Direktur JNE Chandra Fireta, Retret adalah perenungan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan bagaimana JNE bisa menghadapi tantangan dan persaingan tersebut, sehingga dengan perenungan akan menjadi  lebih baik.

“Kegiatan ini sangat penting untuk perenungan, introspeksi, evaluasi dan melakukan doa kepada Tuhan, sehingga akan menjadi kekuatan. Kerja keras harus dibarengi dengan doa kepada Tuhan dan juga melakukan berbagai kebaikan kepada sesama atau menabur kebaikan. Semoga Retret memberikan manfaat dan kebaikan sehingga JNE akan terus bertumbuh dan bertumbuh,” ujar Chandra.

Pendeta Peter Lau saat memberi khotbah di depan para peserta Retret.

Sementara pendeta Peter Lau menyatakan, di tengah berbagai tantangan dan persaingan yang ada, JNE harus tetap menjalankan visi dan misi perusahaan yang sudah sangat baik, tentunya dibarengi dengan kerja keras dan bersatunya seluruh level yang ada di JNE. Selain itu juga tidak boleh meninggalkan sisi-sisi spiritual.

Baca juga: Bersepeda Membawa Nikmat, Kisah Kurir Westbike yang Dapat Hadiah Umrah

“Retret merupakan acara yang sangat baik bagi karyawan JNE yang beragama Nasrani. Agar mereka mengingat dan kemudian mengikuti ajaran-ajaran dari Tuhan. Dalam hal toleransi di JNE, selama ini saya melihat adalah sebuah gambaran mini Indonesia, di mana semua agama yang dianut oleh karyawan diberi kesempatan dan porsi yang sama, tidak dibeda-bedakan. Saya juga mengetahui para pimpinan di JNE selalu memberikan contoh berteloransi yang baik,” pendeta Peter Lau menambahkan.

Hal senada juga diutarakan oleh pendeta Jimmy Lucas yang memberikan khotbah dengan tema “Bekerja bukan hanya untuk diri sendiri dan harus bermanfaat bagi orang lain”. Menurutnya, sebagai makhluk spiritual para Ksatria dan Srikandi JNE tidak hanya cukup dengan bekerja keras tetapi harus dibarengi dengan berdoa kepada Tuhan, dan implementasinya adalah menyayangi dan berbagi kasih dengan sesama.

Selain mendapat siraman rohani, para peserta juga diajak bermain fun game.

“Saat ini, di era globalisasi dan era digital, tantangan dan persaingan semakin ketat. Semua perusahaan mengalami itu, tidak hanya JNE yang merupakan perusahaan besar. Namun, dengan bekerja keras dan terus memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan, kemudian tidak lupa selalu berdoa dan melaksanakan ajaran Tuhan, maka saya yakin JNE akan menjadi pemenang,” pungkas pendeta Jimmy lucas.

Dengan mengikuti acara Retret, diharapkan para peserta sepulangnya ke daerahnya masing-masing menjadi Ksatria dan Srikandi yang semakin bergelora semangat kerjanya dan semakin menebarkan kebaikan terhadap sesama. *

Baca juga: Pengusaha Kerajinan Yogyakarta Menangkan Hadiah Umrah dari JNE

Exit mobile version