Presdir JNE Kirim Pesan Tahun Baru dari Tanah Rencong

Presdir JNE hadiri pertemuan tahunan di Tanah Rencong, Aceh

Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto (tengah) mengenakan sarung produksi UMKM lokal Aceh.

Guna menyongsong Tahun Baru 2023 dengan pencapaian kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya di Tanah Rencong, JNE Aceh terus berbenah. Salah satunya dengan menggelar annual meeting (Rakor) yang dihadiri Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto.

Bersama sang isteri tercinta, Presiden Direktur JNE, M. Feriadi terbang ke Banda Aceh pada akhir Desember lalu. Sebagai nahkoda perusahaan jasa pengiriman dan logistik terbesar di Tanah Air, M. Feriadi memastikan agar semua jaringan JNE yang tersebar dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua) berjalan dengan baik dan solid sehingga kepuasaan pelanggan terjaga di seluruh penjuru Nusantara.

JNE adalah perusahaan jaringan yang tersebar di seluruh Tanah Air. Berkunjung ke cabang di berbagai daerah apalagi yang jarang sekali dikunjungi, seperti ke kantor cabang JNE Aceh menjadi suatu keharusan, sekaligus kebahagiaan dan saya merasa senang sekali. Hal itu untuk menjaga silaturahmi dengan para leader dan para karyawan di kantor cabang tersebut. Kunjungan kemarin, dalam rangka sosialisasi program dan capaian selama tahun 2022 dan juga menyongsong tahun baru 2023, supaya JNE Aceh terus bertumbuh dan bertumbuh lagi,” ungkap M. Feriadi kepada JNEWS (2/1/2023).

Menurut M. Feriadi, pasca bencana tsunami belasan tahun silam, masyarakat Aceh terus bangkit, begitu juga perekonomiannya mengalami peningkatan. Kini banyak potensi UMKM yang bisa dimaksimalkan.

“Saya mendapat kesempatan untuk bertemu dengan salah satu pelaku UMKM yang memproduksi sarung. Di mana sarungnya sangat khas dan bagus sekali, sehingga sarung tersebut sangat layak untuk dipasarkan bukan saja ke seluruh Indonesia tapi juga sudah pantas dipasarkan ke luar negeri. Ini salah satu contoh potensi nyata dari produk UMKM setempat. Belum lagi dari segi kuliner khas Tanah Rencong Aceh yang tidak ada di Jakarta, dan sangat layak untuk dipasarkan ke tingkat nasional. Serta banyak local hero pelaku UMKM lainnya yang bisa go global,” terangnya.

Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto (kanan) bersama Kacab Utama JNE Aceh, Golo Apriyanto di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Sementara itu, Kepala Cabang Utama JNE Aceh Golo Apriyanto, mengungkapkan, annual meeting JNE Aceh adalah kegiatan mengumpulkan para pimpinan cabang pembantu yang ada di kabupaten maupun kota yang ada di Provinsi Aceh.

Baca juga: Aceh Punya Koperasi Wanita Gayo yang Mendunia

“Annual meeting dihadiri 80 orang. Selain 23 pimpinan cabang yang ada di kabupaten/kota Provinsi Aceh, kita juga mengundang para pelaku UMKM, media dan pejabat instansi pemerintah. Kehadiran langsung Presiden Direktur JNE akan semakin menguatkan hubungan JNE dengan para pelaku UMKM di Aceh, bahwa JNE siap menjadi mitra strategis dan sekaligus memberi support agar para UMKM di Aceh bisa naik kelas dan berkembang maju. Secara internal, kehadirannya menunjukkan keseriusan JNE Aceh dalam menatap tahun 2023,” jelasnya.

“Sebagai Kacab JNE Aceh, saya sangat berbahagia dapat memberikan momen para Ksatria dan Srikandi JNE Aceh untuk bisa bertemu langsung dengan orang nomor 1 di JNE tersebut,” tambah Golo.

Annual meeting JNE Aceh sendiri berlangsung pada 28-29 Desember 2022 lalu, bertempat di Hotel Amel Convention Center. Selain menghadiri annual meeting, kegiatan M. Feriadi selama 3 hari di Aceh, di antaranya ramah tamah dengan jajaran pemerintahanan Pemprov dan Pemkot Aceh serta mengunjungi masjid-masjid bersejarah dan situs-situs bencana tsunami serta menjenguk H. Bukhari Amin, selaku perintis JNE Aceh yang sedang terbaring sakit.

Di sela-sela kunjungan kerja, M. Feriadi beserta Isteri juga berkesempatan mengunjungi beberapa destinasi wisata di Aceh. “Saya banyak ditunjukkan oleh kebesaran Allah SWT. Salah satu contonya, bagaimana tidak, kapal yang berbobot ribuan ton bisa berada di tengah kota hanya dengan sapuan gelombang tsunami beberapa saat saja. Begitu juga beberapa tempat ibadah seolah tidak tersentuh oleh gelombang tsunami dahsyat kala itu, padahal bangunan di sekelilingnya luluh lantak tersapu tsunami. Bagi saya itu menunjukkan bahwa Allah, Maha Kuasa dan Maha Segalanya. Jadi sangat berkesan bagi saya perjalanan ke Tanah Rencong Aceh di pengujung tahun kemarin,” pungkas M. Feriadi. *

Baca juga: Jalan Tol Aceh Siap Diresmikan dalam Waktu Dekat

 

Exit mobile version