JNEWS – Banyak jejak tradisi kedermawan pendiri JNE (alm) H. Soeprapto Soeparno di Yayasan Yatim Piatu dan Tuna Netra (Yatuna) yang berlokasi di Kampung Makassar, Jakarta Timur. Salah satunya adalah bangunan Yatuna pernah berfungsi sebagai asrama calon jamaah haji dan umrah dari Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. Dan kini tradisi tersebut dilanjutkan untuk tempat manasik ratusan karyawan JNE yang akan diberangkatkan umrah.
Sekitar 550 orang Ksatria dan Srikandi JNE, termasuk mereka yang berasal dari kantor cabang di Bodetabekcilcik (Cabang Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cilegon dan Cikarang) mengikuti manasik umrah akbar pada 18 Oktober 2025 dan 1 November 2025 lalu di Ballroom Yatuna.
Manasik yang digelar bersama El Atieq Tarvel and Tour dan Anamta Travel and Tour tersebut dalam rangka persiapan dan pemantapan para calon jamaah umrah yang akan berangkat dalam beberapa kloter.
Dalam manasik di hari pertama hadir Presiden Direktur (Presdir) JNE M. Feriadi Soeprapto. Dalam pesannya, kepada para peserta umrah agar benar-benar memahami tentang manasik, rukun umrah dan ibadah-ibadah sunah lainnya, agar nantinya saat pelaksanaan di Tanah Suci tinggal fokus untuk beribadah.
Baca juga: Merawat Tradisi “Shopping bareng Yatim” JNE Menjelang Hari Jadi ke-35
“Manasik sangat penting untuk diikuti, karena menyangkut pelaksanaan umrah yang sebenarnya. Saya berpesan sebagai calon tamu Allah atas reward dari perusahaan pergunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, supaya nanti ibadahnya lancar dan pulang dengan predikat umrah mabrur dan mabrurah,” ujarnya.
Menurutnya, pelaksanaan manasik di Yatuna mengingatkan akan kenangan lama bahwa di Yatuna beberapa puluh tahun lalu pernah difungsikan sebagai asrama calon jamaah haji atau umrah yang berasal dari Pangkal Pinang.
“Kalau tidak salah antara tahun 1985-1995, banyak calon jamaah haji dan umrah dari Pangkal Pinang tinggal dulu di Yatuna ini. Terkadang sampai seminggu dengan akomodasi dan fasilitas semuanya ditanggung oleh Yatuna,” kenang M. Feriadi.
Terkait tahun ini Yatuna dijadikan lokasi untuk manasik umrah, M. Feriadi menuturkan, seperti melanjutkan jejak tradisi kedermawanan dan ajaran baik dari sang ayahandanya yakni H. Soeprapto. “Saya sebagai anaknya dan atas nama keluarga akan terus melanjutkan jejak-jejak tradisi kedermawanan dan kebaikan yang ditinggalkan oleh Bapak H. Soeprapto di Yatuna,” pungkasnya. *












