Kipra program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) PT Pertamina (Persero) rupanya juga banyak dinikmati oleh pengusaha UMKM lokal dari kalangan mileniel. Hal ini dibuktikan dari beberapa keberhasilan mitra binaan yang sukses menjadi pengusaha muda dengan mengangkat kearifan lokal.
Menariknya, UMKM milenial ini tak hanya berhasil menyebarkan sayapnya untuk pasar domestik saja, tapi juga melenggang sampai ke pasar internasional yang dikonsumsi masyarakat mancanegara.
Contohnya seperti UMKM milik Ratna Indrawati dengan usahanya Ratna Artshop dari Nusa Tenggar Barat (NTB). Bergerak di produksi usaha kerajinan rotan ketak, Ratna berhasil memasarkan produknya sampai ke negara asing, bahkan prestasinya juga diukir lewat pemberdayaan pengrajin di NTB yang jumlahnya mencapai 800 agar dapat menghasilkan produk kerajinan yang mempuni.
BACA UGA : Transformasi UMKM Ambil Peluang di Masa Pemulihan Pandemi
“Saya berasal dari desa yang sebagian besar masyarakatnya hidup dari kerajinan anyaman. Dan saya ingin mengangkat perekonomian mereka menjadi lebih baik dengan produk yang berkualitas, sekaligus melestarikan produk khas yang telah menjadi bagian dari masyarakat sejak lama,” tutur perempuan 31 tahun ini.
Salah satu masa kejayaan Ratna Artshop yakni pada tahun 2019 lalu. Bersama Pertamina, usahanya diajak untuk mengikuti ajang temu bisnis (business matching) dengan pembeli potensial asal Tiongkok dalam ajang China – ASEAN Expo di Nanning, China.
Pada pameran yang digelar selama empat hari itu, Ratna mampu melakukan penjualan dengan nilai hampir Rp 1 miliar. Nilai yang cukup fantastis.
Selain itu juga ada Achmad Nur Hasim, pemilik usaha Kekean Wastra Gallery. Pria 38 tahun yang akrab disapa Aam ini telah menjalankan bisnisnya sejak akhir tahun 2014 lalu. Kini, usahanya makin berkembang pesat dengan konsep sociopreneur yang diusungnya. “Saat ini kami memberdayakan 12 KUB (kelompok usaha bersama), di mana terakhir bergabung yakni KUB di Gresik dengan sekitar 290 penenun yang tergabung di dalamnya,” jelasnya.
Pemilik usaha yang telah bekerja sama dengan produsen barang mewah dan rumah mode ternama asal Prancis, Christian Dior ini memang menjunjung tinggi sistem kesetaraan gender pada usahanya. Bahkan, sebagai bentuk Women Empowerment, dia memberdayakan ratusan pekerja di mana sekitar 99% diantaranya dari kalangan perempuan.
Tidak hanya itu, dia juga memberi porsi lebih untuk para penyandang disabilitas ikut berperan mengembangkan usahanya menjadi produk fashion yang mendunia. Mayoritas adalah para generasi muda, di mana menurut Aam potensi itulah yang kini dibutuhkan oleh usahanya. “Generasi muda punya pemikiran fresh, kreatif, sehingga produk yang dihasilkan bisa kekinian dan tentunya berkualitas tinggi,” ujarnya.
BACA JUGA : Target Naik Kelas, Pertamina Bina 2.305 UMK Papua dan Papuan Barat
Pada ajang Pertamina SMEXPO 2021 lalu, Aam pun diberi kesempatan oleh Pertamina menjadi salah satu narasumber Coaching Session UMKM Go Global. Ia banyak memaparkan terkait cerita suksesnya dalam membangun usaha dan relasinya dengan berbagai pihak mulai dari lokal sampai global.
Pjs. Vice President Corporate Communications Pertamina, Heppy Wulansari menambahkan, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.