Tertunda 2 Tahun Karena Pandemi, JNE Siapkan Keberangkatan Umroh Karyawan

Para peserta manasik umrah diajarkan praktek tawaf atau mengelilingi Ka’bah

Setelah dihentikan sementara selama 2 tahun karena pandemi Covid-19, bagi karyawan JNE yang sudah memenuhi kriteria yang ditentukan oleh perusahaan, kini program pemberangkatan umrah kembali diadakan. Sebelum melaksanakan ibadah tersebut, para peserta perlu menjalani manasik umrah agar mengetahui syarat, rukun, mana yang wajib dikerjakan, disunnahkan hingga diharamkan. Hal itulah yang dilakukan oleh calon jamaah umrah dari kantor cabang JNE pada Minggu (15/5/2022) di ballroom Swiss-Belhotel Airport, Jakarta.

Sekitar 59 Ksatria dan Srikandi calon jamaah umrah dari berbagai kantor cabang JNE, seperti dari Cabang Utama Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Tangerang, Cirebon, dan juga cabang utama yang lainnya, tampak serius dan antusias mengikuti jalannya manasik umrah yang dipandu oleh Ustadz Akhyar Mahpudin.

Dalam kesempatan tersebut, sang ustadz yang dihadirkan oleh El Atieq Tour and Travel selaku salah satu penyelenggara umrah karyawan JNE tahun 2022, menjelaskan berbagai materi mengenai ibadah umrah dari mulai sai, tawaf, tahallul dan lain sebagainya.

Selain itu juga diperagakan cara mengenakan kain ihram dan memotong rambut (tahallul) hingga cara mengelilingi Ka’bah atau tawaf, di mana posisi tangan kiri harus selalu berada di sebelah Ka’bah.

Para peserta diajarkan praktek langsung memakai baju/kain ihram.

Menurut Dara, salah seorang peserta dari JNE Medan, Sumatera Utara, manasik umrah sangat penting dan bermanfaat, karena akan lebih mengetahui palaksanaan ibadah umrah secara benar yang dilandasi dengan ilmunya.

Baca juga: Rutin Salurkan Zakat Perusahaan, Rumah Zakat Apresiasi Budaya JNE

Alhamdulillah, dengan mengikuti manasik ini, kita akan lebih memahami dan mengetahui tahapan-tahapan ibadah umrah yang benar, apalagi ada prakteknya langsung yang dibimbing oleh ustadz,” ujarnya.

Dara mengaku bangga dan terharu setelah 2 tahun tertunda karena pandemi Covid-19, sekarang program umrah kembali diadakan. Impiannya ke Tanah Suci akan menjadi kenyataan. “Terima kasih JNE, semoga amal kebaikannnya dibalas oleh Allah SWT dan JNE terus bertambah maju. Di sana saya akan berdoa di depan Ka’bah untuk diri saya sendiri, keluarga dan tentu saja buat JNE tercinta yang telah mewujudkan impian saya sebagai seorang Muslimah pergi ke Tanah Suci,” ucapnya dengan mata berbinar bahagia sekaligus memendam kerinduan untuk segera bisa melihat Ka’bah.

Hal senada juga diutarakan Devinta, Srikandi dari JNE Sidoarjo, Jawa Timur. Baginya manasik umrah merupakan bekal ilmu yang harus dimiliki, sehingga nantinya saat di Tanah Suci tidak ada lagi keraguan dalam menjalankan rangkain ibadah umrah.

Sebanyak 59 peserta dari karyawan JNE kantor cabang mengikuti manasik umrah.

“Ini bekal yang sangat penting, karena ibadah umrah ada ilmu dan tata caranya agar ibadah kita diterima Allah SWT. Misalnya, ternyata mengenakan kain ihram ada caranya supaya kainnya kuat dan tidak lepas, dan itu bisa diketahui saat mengikuti manasik seperti sekarang ini,” ucapnya.

Sementara itu, menurut Direktur Operasional El Atieq Tour and Travel Parlina Siregar, manasik umrah merupakan pembekalan mengenai tata cara umrah supaya dalam pelaksanaannya tidak sia-sia yang diakibatkan minimnya pemahaman dan pengetahuan mengenai tata cara yang benar saat menjalankan prosesi ibadah umrah.

“Ibadah umrah adalah ibadah yang jarang dilakukan, apalagi bagi mereka yang pertama kali melaksanakannya, sehingga butuh pembekalan ilmu yang benar sesuai tuntunan yang dulu diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kami dari El Atieq Tour and Travel bertanggung jawab, supaya para jamaah umrah dari JNE bisa melaksanakan ibadahnya dengan khusu’ dan benar, sehingga pada akhirnya umrahnya mabrur dan mabruroh,” pungkas Parlina. *

Baca juga: Rayakan Waisak, Para Ksatria Ini Syukuri Keberagaman Di JNE

Exit mobile version