JNEWS – Christmas Island merupakan salah satu destinasi wisata favorit internasional. Fakta uniknya, pulau ini dekat dengan Indonesia tetapi merupakan milik Australia.
Letak pulau ini tepatnya ada di selatan Pulau Jawa. Jika dilihat di peta, pulau ini hanya sebuah nama tanpa terlihat wujudnya jika dibandingkan dengan Pulau Jawa. Namun, keberadaan pulau ini sering membuat masyarakat penasaran.
Tentang Christmas Island
Christmas Island adalah sebuah pulau yang berada di 350 km dari Pulau Jawa. Jarak pulau ini dari titik terdekat di Australia sangat jauh, yaitu 1.400 km. Hal ini terjadi berkaitan dengan sejarah penemuan dan penduduk Pulau Christmas.
Pulau Christmas sebenarnya merupakan puncak dari gunung samudra. Puncak tertinggi gunung ini berada di Murray Hill, menjulang 360 meter di bagian barat pulau. Belum diketahui apakah gunung ini masih aktif atau tidak.
Penduduk Pulau Christmas terdiri dari keturunan orang Tionghoa, Melayu, dan Eropa yang direkrut untuk menambang fosfat. Pulau ini juga pernah digunakan untuk penampungan imigran gelap yang menunggu suaka dan dijuluki pulau neraka. Namun tahun lalu, penampungan tersebut sudah ditutup.
Pulau Christmas hidup dari penambangan dan ekstraksi fosfat hingga tahun 1990-an. Setelah itu produksi fosfat menurut karena cadangannya yang nyaris habis. Sejak itu pariwisata digenjot untuk menggantikan sektor pertambangan.
Baca juga: Panduan Wisata ke Pulau Andaman: Tip, Trik, dan Tempat Terbaik untuk Dikunjungi
Cara Menuju Christmas Island
Untuk mencapai pulau Christmas yang berada di tengah Samudra Hindia dari Indonesia hanya dimungkinkan dengan pesawat. Namun jika memiliki yacht, pengelola sudah menyediakan tempat parkir khusus. Beberapa kapal pesiar juga memiliki rute ke pulau ini tetapi berangkat dari negara lain.
Namun setelah melakukan pencarian, ternyata di OTA (Online Travel Agent) tidak ditemukan penerbangan langsung ke Christmas Island meskipun Pulau Jawa lebih dekat dengan pulau tersebut dibandingkan dengan Australia. Tentu saja kondisi ini bisa berubah di lain waktu sehingga cek lagi jadwal di OTA jika ingin mengunjungi pulau tersebut.
Penerbangan yang connected hanya dilayani oleh Singapore Airlines tetapi tidak langsung, melainkan mampir di Changi dan Perth. Belum lagi menghabiskan biaya yang fantastis untuk pulau yang tidak terlalu jauh, yaitu sekitar Rp30 juta lebih untuk tiket pulang pergi.
Jika ingin lebih murah, wisatawan bisa memesan pesawat Jakarta – Perth, lalu memesan pesawat lagi untuk tujuan Perth – Christmas Island. Hanya saja wisatawan harus pandai menyesuaikan jadwal kedua pesawat karena penerbangan ke Pulau Christmas tidak setiap hari dilayani. Untuk rute ini, wisatawan harus menyediakan dana sekitar Rp15 juta untuk tiket pulang pergi.
Wisata di Christmas Island
Christmas Island terkenal dengan pantainya yang indah dan migrasi kepiting merah. Berikut adalah atraksi menarik yang bisa ditemukan di Pulau Christmas, yang dikutip dari laman Christmas Island Tourism Association.
1. Migrasi Kepiting Merah
Migrasi dilakukan setahun sekali karena kepiting akan melakukan pemijahan di pantai. Kepiting akan tiba-tiba muncul di seluruh pulau dan berjalan ke arah yang sama. Setelah itu kepiting jantan akan kembali dulu, disusul oleh kepiting betina. Migrasi terjadi 4-5 minggu sebelum pemijahan.
Pengelola wisata di pulau ini sudah menyediakan informasi tanggal-tanggal yang memiliki potensi terjadi migrasi kepiting. Biasanya terjadi pada bulan Oktober dan November. Wisatawan bisa mencari informasi tersebut sebelum memesan tiket ke pulau ini.
2. The Christmas Island National Park
Para pencinta alam dapat menyalurkan hobi di taman nasional seluas 85 km persegi ini. Namun pengelola tidak menyediakan tempat dan peralatan kemah secara khusus sehingga wisatawan harus membawa sendiri. Jika bepergian dengan agen perjalanan, mungkin bisa ditanyakan apakah mereka memiliki akomodasi ini.
Wisatawan yang akan berkemah juga wajib minta izin ke pengelola taman nasional, baik melalui telepon atau email. Wisatawan juga bisa menyewa PLB (Personal Locator Beacon) dari kantor polisi setempat. PLB digunakan sebagai pelacak lokasi jika wisatawan tersesat.
3. Scuba Diving, Snorkeling, dan Free Diving
Ketiganya merupakan wisata air favorit di Pulau Christmas. Pulau Christmas menjulang dengan dramatis di tepi Palung Jawa, palung terdalam di Samudra Hindia. Ini menghasilkan salah satu drop-off terpanjang di dunia bagi para penyelam. Sementara untuk free diving, wisatawan dapat menyelam hingga kedalaman 20 meter dengan pandangan yang jelas.
Wisatawan juga dapat menikmati keindahan terumbu karang, berbagai ikan tropis dengan warna-warna cantik, dan berbagai ikan besar yang mengiringi kapal, seperti ikan tuna dan hiu.
4. Memancing
Memancing sudah seperti olahraga yang ditunggu banyak wisatawan. Jika hanya mengincar ikan-ikan kecil, pengujung bisa memancing di sepanjang dermaga. Namun, jika ingin memancing ikan besar, banyak operator yang siap mengantar dengan jarak yang sangat dekat dengan pulau.
Waktu memancing terbaik dari darat adalah pada musim ombak besar. Sedangkan waktu memancing terbaik untuk semua ukuran dan jenis ikan adalah musim kemarau ketika ikan berkembang biak.
5. Keliling Pulau
Pulau Christmas juga menyediakan soft adventure, yaitu mengelilingi pulau dan tempat-tempat menarik menggunakan mobil atau sepeda. Tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi antara lain Flying Fish Cove, Tai Jin House, The Grotto, The Blowholes, dan South Point.
6. Bersantai di Pantai
Pantai-pantai di Pulau Christmas terkenal indah seperti kebanyakan pantai-pantai di Samudra Hindia yang dianugerahi pasir putih, laut yang jernih, dan langit yang biru. Wisatawan dapat piknik dan menghasilkan foto-foto yang fantastis.
Mayoritas pantai yang terkenal di Pulau Christmas diberi nama sama dengan nama anggota keluarga para pemukim pertama yang perempuan. Misalnya Pantai Isabel merupakan nama istri Sir John Murray. Sedangkan Rhoda, Margaret, dan Winifred adalah nama-nama anak perempuan mereka. Pantai Dolly diambil dari nama istri John D Murray. Sementara Greta adalah putri seorang insinyur, dan Ethel adalah putri seorang pilot.
7. Keanekaragaman Suku dan Agama
Pengelola Pulau Christmas menghargai semua etnis dan agama yang ada meski nama pulau ini merujuk ke agama Kristen. Lagi pula, pemukim pertama pulau ini sudah berasal dari berbagai etnis meski dengan strata sosial yang berbeda.
Wisatawan dapat menemukan barongsai ketika Imlek. Idulfitri dan Iduladha juga merupakan hari libur di Pulau Christmas.
Baca juga: Panduan Lengkap Berkunjung ke Pulau Derawan: Tip dan Trik untuk Wisatawan
Christmas Island, surga tersembunyi di Samudra Hindia, sempat terlupakan ketika pandemi akibat peraturan yang ketat untuk keluar pulau. Namun itu pula yang membuat pulau ini menjadi sedikit dari wilayah di Asia yang tidak terjangkiti COVID-19. Sekarang pulau ini kembali membuka diri untuk wisatawan dari seluruh dunia.