JNEWS – Kalimantan Timur terkenal dengan pulau-pulau, pantai hingga danau yang masih alami. Salah satu yang menarik perhatian wisatawan adalah Pulau Kakaban yang dulunya merupakan gugusan Pulau Derawan.
Keunikan pulau ini ada pada bentuknya yang menyerupai angka 9. Tak sampai di situ saja, pulau ini memiliki danau di bagian tengahnya yang bernama Danau Kakaban, yang merupakan rumah bagi ubur-ubur langka. Pulau dengan pemandangan eksotis ini, digadang-gadang sebagai salah satu pulau terbaik yang ada di Indonesia bahkan di dunia.
Pulau Kakaban, Rumah bagi Ubur-Ubur Tidak Menyengat
Memiliki luas sekitar 774,2 hektare, 80% dari luas Pulau Kakaban adalah Danau Kakaban. Keberadaan danau ini terbentuk secara alami akibat pergerakan lempengan Bumi yang mengangkat pulau ini dari dasar laut.
Air laut yang terjebak di pulau ini kemudian bercampur air hujan dan membentuk sebuah kubangan besar. Dikutip dari Jadesta Kemenparekraf, di sekeliling danau terdapat tanaman mangrove sehingga membuat air berwarna kehijauan dan rasa airnya payau. Dengan karakteristik tersebut, Danau Kakaban termasuk ke dalam jenis danau air asin.
Untuk lebih mengenal Pulau Kakaban, berikut ini daya tariknya.
1. Sejarah Pulau Kakaban
Nama “Kakaban” dari bahasa setempat memiliki arti “memeluk”. Penamaan ini sesuai dengan bentuk pulau yang menyerupai angka 9 yang seolah-olah ‘memeluk’ danau di tengahnya.
Danau Kakaban yang terbentuk akibat pergeseran tektonik, menjadi situs penting bagi para peneliti. Mulai dari kehadiran ubur-ubur yang berevolusi, menjadi bukti nyata bagaimana spesies ini mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Ditambah juga, keanekaragaman hayati di pulau ini memberikan informasi penting tentang ekosistem air payau.
Baca juga: 7 Pulau Terindah di Dunia yang Harus Dikunjungi Sekali Seumur Hidup
2. Habitat Ubur-Ubur Tidak Menyengat
Magnet utama dan yang membedakan Pulau Kakaban dari tempat wisata lainnya adalah ubur-ubur tanpa sengat. Danau Kakaban dikenal sebagai habitat ubur-ubur tanpa sengat dan menjadikannya sebagai salah satu dari sedikit lokasi serupa di dunia.
Ubur-ubur ini berukuran kecil, sekitar 2-3 cm dan berwarna-warni. Hewan dari filum Cnidaria ini tidak menyengat karena mereka tidak memiliki predator alami di Danau Kakaban, sehingga racun yang ada di dalam tubuh mereka tidak digunakan untuk membela diri.
Menariknya lagi, ubur-ubur ini bersifat jinak dan tidak takut dengan manusia, sehingga wisatawan bisa berenang dan berinteraksi dengan mereka tanpa khawatir. Pengalaman inilah yang selalu dinantikan wisatawan ketika berkunjung ke Pulau Kakaban.
3. Jenis Ubur-Ubur
Pulau Kakaban khususnya Danau Kakaban telah menjadi rumah bagi empat jenis ubur-ubur. Hewan tersebut telah berevolusi untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya yang bebas predator. Berikut 4 jenis ubur-ubur yang bisa dijumpai di danau ini, yaitu:
- Ubur-Ubur Totol (Mastigias papua): hewan ini memiliki tubuh bening dengan totol-totol cokelat Ubur-ubur totol menjadi populasi terbesar di Danau Kakaban.
- Ubur-Ubur Bulan (Aurelia aurita): ubur-ubur jenis ini memiliki ukuran lebih besar dan bentuk transparan dan memiliki motif daun semanggi di ujung tudungnya.
- Ubur-Ubur Terbalik (Cassiopea ornata): ubur-ubur ini hidup dengan tentakel menghadap ke atas, termasuk unik dibandingkan ubur-ubur lainnya. Spesies ini biasanya berada di dasar perairan.
- Ubur-Ubur Kotak (Tripedalia cystophora): kendati jarang terlihat, spesies ini memiliki ukuran kecil dengan tubuh berbentuk kubus dan memiliki sengat yang paling mematikan karena kelenjar nematosisnya masih berfungsi normal.
Hadirnya 4 jenis ubur-ubur di Danau Kakaban akan memberikan pengalaman menyelam unik yang tidak akan ditemukan di tempat lain.
4. Pesona Air Payau yang Jernih
Air di Pulau Kakaban sangat jernih, sehingga wisatawan bisa melihat ubur-ubur dengan mata telanjang. Tak hanya itu saja, di dasar danau dipenuhi tumbuhan dan batuan yang menambah nilai estetika tempat ini.
5. Ekosistem Masih Terjaga
Spesies yang hidup di Danau Kakaban tidak hanya ubur-ubur saja, tapi ada juga organisme mikro seperti alga dan plankton. Ekosistem ini menciptakan rantai makanan alami yang sangat mendukung keberlangsungan kehidupan di danau.
6. Aktivitas Menarik
Berkunjung ke Pulau Kakaban, ada beberapa aktivitas seru untuk dilakukan. Berikut beberapa di antaranya.
- Snorkeling: aktivitas ini termasuk wajib apabila wisatawan ingin menikmati keindahan bawah laut Danau Kakaban.
- Trekking: untuk tiba di danau, wisatawan harus melakukan trekking ringan dengan melalui hutan mangrove. Aktivitas ini akan memberikan pengalaman seru sekaligus menikmati keindahan hayati Pulau Kakaban.
- Fotografi: keeksotisan tempat ini sayang untuk tidak abadikan lewat foto.
Dengan keindahan dan keunikan yang dimiliki Pulau Kakaban, tidak sedikit wisatawan yang datang berkunjung. Sayangnya, di tahun 2023, tempat wisata ini ditutup. Oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Berau Ilyas Nasir, menyampaikan bahwa penutupan terjadi lantaran hewan invertebrata itu tak terlihat di danau tersebut.
Bukan berarti ubur-ubur punah, tapi kemungkinan besar bersembunyi di bawah dan tidak kelihatan. Pemerintah daerah pun mengambil langkah besar untuk menutup Pulau Kakaban sebagai bentuk upaya pemulihan ekosistem dan perlindungan populasi ubur-ubur tidak menyengat.
Bulan Mei 2025, kabar gembira datang dari tempat wisata ini. Pulau Kakaban dikabarkan akan buka kembali. Oleh Kepala Kampung Payung-Payung, Riko, mengatakan, pihaknya bersama kelompok pengelola lokal sudah melakukan sejumlah uji coba terbatas yang berjalan cukup baik.
Dari hasil pemantauan, kondisi danau sudah menunjukkan pemulihan yang signifikan dan dinilai siap kembali menerima kunjungan wisatawan.
Panduan Berkunjung ke Pulau Kakaban
1. Lokasi dan Jam Buka
Lokasi Pulau Kakaban berada di Kepulauan Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tempat wisata ini buka selama 24 jam.
Walaupun jadwal bukanya panjang, wisatawan sebaiknya menyesuaikan waktu berkunjung. Adapun waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah saat pagi atau sore hari.
Harga tiket masuk tempat wisata ini sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp10.000 per orang. Biaya tersebut digunakan untuk pemeliharaan fasilitas serta pelestarian lingkungan.
2. Rute
Perjalanan menuju ke Pulau Kakaban menggunakan transportasi udara. Penerbangan akan mengambil rute menuju Bandara Kalimarau di Berau, Kalimantan Timur.
Setelah tiba di Berau, perjalanan dilanjutkan dengan transportasi darat menuju Pelabuhan Tanjung Batu. Perjalanan ini ditempuh sekitar 2-3 jam menggunakan kendaraan pribadi maupun jasa rental.
Dari Pelabuhan Tanjung Batu, perjalanan dilanjutkan menggunakan speedboat dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Selama perjalanan, wisatawan akan disuguhkan pemandangan eksotis air yang biru jernih dan pulau-pulau kecil yang menjadi bagian dari Kepulauan Derawan.
Tiba di Pulau Kakaban, wisatawan harus melakukan trekking singkat melewati hutan mangrove untuk mencapai Danau Kakaban. Kendati perjalanan cukup panjang, tapi wisatawan akan mendapatkan pengalaman unik dan pemandangan yang memanjakan mata.
3. Peraturan bagi Wisatawan
Berkunjung ke destinasi wisata ini, ada sejumlah peraturan yang wajib ditaati oleh wisatawan agar ekosistem di tempat tersebut bisa terus lestari.
- Wajib mencuci bersih semua peralatan sebelum masuk ke danau.
- Dilarang menggunakan krim tabir surya, antinyamuk, dan skincare lainnya untuk menjaga kemurniaan ekosistem danau.
- Untuk masuk ke danau hanya bisa melalui dermaga utama.
- Berenang secara perlahan dan tidak boleh mengusik ubur-ubur.
- Dilarang menggunakan sepatu katak dan peralatan menyelam SCUBA.
- Dilarang memancing.
- Tidak boleh membuang sampah sembarangan.
Baca juga: 8 Spot Diving dan Snorkeling Terbaik di Kepulauan Seribu
Bagi pencinta alam, Pulau Kakaban wajib dimasukkan ke dalam list untuk dikunjungi. Pemandangan sepanjang perjalanan dan keindahan alam bawah laut tempat ini akan memberikan pengalaman liburan yang seru serta menyenangkan.