Puluhan Produk UMKM Unjuk Gigi di KTT G20

UMKM KTT G20

Ajang KTT G20 yang sedang berlangsung di Bali juga menjadi momen bagi para pelaku UMKM unjuk gigi menampilkan beragam produk lokal kepada para tamu dari banyak negara.

Ragam produk ekonomi kreatif hasil karya para UMKM dihadirkan dalam Spouse Program KTT G20, yakni program yang dikhususkan bagi pendamping Kepala Negara atau spouse yang hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia 2022.

Spouse Program KTT G20 Indonesia 2022 menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkenalkan produk UMKM kepada 6 pendamping Kepala Negara atau spouse, yang mengikuti program ini di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort.

BACA JUGA : Keren, Ini 20 UKM yang Didapuk Jadi Suvenir Resmi G20

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, hadirnya UMKM yang dipamerkan pada Spouse Program di KTT G20 diharapkan dapat turut mempromosikan produk UMKM Indonesia.

“Melalui spouse program ini, Indonesia memiliki kesempatan baik untuk meng-ekspose produk UMKM. Bukan hanya semata mata keramahtamahan sebagai tuan rumah namun sebagai cara promosi yang lebih murah dan efektif,” ujar Sandiaga.

Melalui program ini diharapkan akan banyak memberikan pengalaman dan kenangan yang akan didapat para istri maupun para pendamping dari Kepala Negara.

Produk UMKM yang ditampilkan memiliki berkonsep berkelanjutan lingkungan, sesuai dengan tema Spouse Program “The Journey: Indonesian Sustainable Living Culture”. Seperti produk Ba-Ju by Paul, yang merupakan karya fashion dengan desain etnik dan berkonsep serbaguna.

Desainer Ba-Ju, Paul Amron Yuwono, menyampaikan, Ba-Ju secara elegan mengombinasikan kain tradisional terbaik dari seluruh pelosok Indonesia. Dengan teknik manipulasi kain yang didaur ulang, memberikan tampilan etnik yang chic dengan rasa tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan, sosial dan etika.

BACA JUGA : Transisi Energi, Ribuan Kendaraan Listrik Ramaikan KTT G20 di Bali

“Dan ini sangat sustainable, saya mendesain satu sarung yang bisa dikenakan dengan banyak gaya. Ada 12 style jika digunakan perempuan, kalau laki-laki bisa digunakan kurang lebih 6 style,” kata Paul.

Selain itu, ada juga produk Javara milik Helianti Hilman. Javara menjual berbagai produk pangan organik, alami, dan artisanal terbaik yang berasal dari berbagai daerah di kepulauan Indonesia.

Aisha Achir selaku Business Development Strategist Jaavara mengatakan, Javara terinspirasi dari semangat, dedikasi, dan ketekunan petani kecil dan masyarakat adat yang melawan segala rintangan, berjuang untuk menjaga warisan keanekaragaman hayati pangan serta kearifan adat dan spiritualisme pada sistem pangan berkelanjutan.

“Jadi kami ingin memperkenalkan kepada pendamping Kepala Negara KTT G20 yang hadir bahwa produk bahan pangan Indonesia sangat luar biasa kaya akan nutrisi, dan memiliki kisah menarik dari proses pembuatannya ataupun hadirnya bahan pangan tersebut,” kata Aisha.

Para tamu juga berkesempatan melihat Mama Noken merajut tas Noken Papua. Sebutan Mama Noken ini berarti pengrajin perempuan yang sering merajut Noken kerajinan tradisional asli bumi Cendrawasih yang kerap digunakan oleh kaum wanita dewasa atau mama-mama.

Noken sendiri telah menjadi warisan budaya dunia tak benda (intangible heritage) yang diakui oleh UNESCO sejak tahun 2012. Noken secara umum juga melambangkan kehidupan yang baik, perdamaian dan kesuburan bagi masyarakat Papua. Ada juga aktivitas pembatik yang sedang membuat batik menggunakan alat canting batik.

Exit mobile version